Jun 23, 2021 17:18 Asia/Jakarta
  • perkembangan iptek di Iran
    perkembangan iptek di Iran

Sekelompok peneliti di bidang teknik Universitas Teknologi Sharif, Tehran, Iran berhasil menciptakan sebuah elektrometer pengukur indera penciuman.

Alat ini digunakan untuk meneliti informasi tentang pengukuran indera pencium orang-orang yang sakit. Alat ini memberikan stimulus yang merangsang indera penciuman pasien termasuk wewangian, secara teratur. Hasil kajian terkait respon otak terhadap rangsangan semacam ini dapat membantu para peneliti dalam mengenal struktur dan kinerja otak.
 
Penggunaan alat pendeteksi indera penciuman di samping sistem pemotretan otak, membuka kesempatan bagi para ilmuwan untuk mengukur kualitas perekaman serta pemahaman indera penciuman di dalam otak pasien tanpa harus berinteraksi dengan mereka.
 
Gangguan kinerja otak dalam merespon rangsangan bau menjadi indikator yang baik untuk mendeteksi beberapa jenis penyakit otak dan saraf. Penggunaan alat ini membuka kesempatan untuk mencatat dan melepaskan sinyal-sinyal otak, dan respon otak secara potensial tergantung pada aktivitas penciuman. Elektrometer pengukur indera penciuman juga memberikan setiap rangsangan bau kepada sistem pengumpul data dari otak secara tepat waktu.
 
Desain alat buatan para ilmuwan di Universitas Teknologi Sharif yang memiliki kegunaan di bidang kognitif ini dilengkapi enam tempat penyimpanan aroma, sensor suhu, tekanan dan kelembapan, pendukung sensor pernapasan, kontrol waktu dan susunan rangsangan bau, pengaturan udara masuk, dan tingkat rangsangan bau.
 
Alat yang bisa dibawa, dan cocok dengan berbagai metode pemotretan otak ini dapat digunakan dalam beragam uji coba seperti uji coba terkait tidur, FMRI, FNIRS, EEG, dan kajian perilaku mencium bebauan atau interaksi tanpa mencatat sinyal-sinyal otak.
 
----
 
indera penciuman

 

Para ilmuwan di sebuah perusahaan berbasis sains Iran memproduksi generasi baru insulator. Menurut direktur eksekutif perusahaan ini, dengan menggunakan lapisan Aerogel, dengan tingkat ketebalan insulator paling minimal, jalur dingin dan panas dapat dipisahkan, hal ini memiliki banyak kegunaan. Daripada menggunakan insulator dengan ketebalan 20 sentimeter, lebih baik menggunakan yang insulator 5 sentimeter, sehingga dapat memangkas biaya untuk ruang dan waktu pemasangan.
 
Insulator ini 100 persen antiair, dengan kata lain kelembapan dan air tidak berpengaruh sama sekali pada kinerja alat ini. Sementara insulator fiberglass atau insulator rockwool tidak memiliki kemampuan ini, dan pengaruh bersentuhan dengan kelembapan, menyebabkan terciptanya korosi pada bagian bawah insulator.
 
Menurut para ilmuwan, insulator ini memiliki ketahanan yang sangat tinggi, terbukti saat seseorang melangkah di atasnya tidak ada bekas tekanan yang muncul. Selain itu dikarenakan struktur nanometer, insulator ini memilliki usia yang panjang. Insulator ini sepenuhnya antipanas, dan mampu menahan suhu 1.200-1.300 derajat celcius untuk beberapa menit, sehingga tidak akan mengancam lapisan bawah insulator.
 
Produk ini merupakan satu-satunya insulator yang dapat digunakan dari suhu di bawah 200 derajat celcius sampai di atas 650 derajat celcius secara kontinu. Karena beberapa karakteristik yang dimiliki insulator ini, ia bisa digunakan dalam industri minyak, gas, petrokimia, kolom fraksionasi, jalur transmisi, reaktor, konstruksi bangunan, tungku pembakaran, pakaian antipanas, industri militer, industri pesawat, dan banyak bidang lainnya.
 
Para ilmuwan mengatakan, perusahaan tempat mereka bekerja tengah memproduksi pakaian antipanas yang memiliki ketebalan hanya 3 milimeter dan mampu menahan panas hingga 2.500 derajat celcius, pakaian ini sudah diuji coba di industri militer Iran dan berhasil. Sejumlah negara sudah memesan produk pakaian ini di antaranya Cina dan Rusia.
 
Iran setelah Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, merupakan negara keempat yang memiliki teknologi aerogel. Harga akhir produk ini dipatok sekitar seperlima harga produk lain.
 
----
 
pengobatan kebutaan mata anak

 

Terapi gen untuk pertama kalinya digunakan untuk menyuntikkan gen indera penglihatan ke bagian belakang mata seorang pasien, dan mengembalikan kemampuan melihat kepadanya. 
 
Rumah sakit mata Moorfields di London dan Rumah sakit Radcliffe di Oxford mengobati pasien yang terkena Leber congenital amaurosis (LCA) dengan terapi gen Luxturna. LCA adalah distrofi retina berat yang terjadi pada masa kanak-kanak, ia menyebabkan kebutaan yang tak bisa disembuhkan, dan sampai sekarang belum ada metode pengobatan untuk penyakit ini. Luxturna (voretigene neparvovec) merupakan terapi gen pertama yang disetujui untuk pengobatan penyakit mata keturunan.
 
Orang yang menderita LCA, mewarisi salinan gen RPE65 yang salah dari kedua orang tuanya. Terapi gen Luxturna, dengan menyuntik bagian belakang mata, tepatnya pada lokasi di antara retina dan epitel pigmen retina (RPE), memberi pasien virus yang dimodifikasi yang membawa salinan fungsional gen RPE65, dengan tujuan memulihkan fungsi RPE, dan menghentikan kematian sel fotoreseptor dan mencegah kebutaan. 
 
----
 
Para ilmuwan dari Universitas Stanford Inggris dan SLAC National Accelerator Laboratory, telah menemukan cara baru untuk membuat berlian di laboratorium, dan mereka mengatakan itu lebih sederhana daripada metode saat ini.
 
Dengan penyetelan panas dan tekanan yang cermat, mereka mampu menghasilkan berlian dari sejenis molekul hidrogen dan karbon yang ditemukan dalam minyak mentah dan gas alam.
 
“Yang menarik dalam makalah ini adalah menunjukkan cara merekayasa termodinamika dari apa yang biasanya diperlukan untuk pembentukan berlian,” kata ahli geologi Stanford Rodney Ewing, merujuk pada makalah yang diterbitkan di jurnal Science Advances.
 
Para ilmuwan telah menciptakan berlian dari bahan lain selama lebih dari 60 tahun, tetapi proses ini biasanya menghabiskan banyak energi, waktu dan penambahan katalis, sehingga kualitas produk akhir tidak maksimal.
 
Berlian alami mengkristal dari karbon yang berada ratusan kilometer di bawah tanah, suhu di tempat itu mencapai ribuan derajat Fahrenheit. Sebagian besar berlian alami yang berhasil dikeluarkan dari dalam tanah hingga saat ini, adalah berlian yang naik ke atas permukaan bumi karena letusan gunung berapi jutaan tahun yang lalu. Letusan gunung berapi itu membawa mineral berusia sangat tua ke permukaan bumi.[]

Tags