Des 06, 2018 17:38 Asia/Jakarta
  • Bahasa Persia
    Bahasa Persia

Anda tentunya masih ingat bahwa pada pertemuan yang lalu, kita membicarakan tentang mata kuliah Dr Karimi yang membahas tentang Ibnu Sina, filsuf besar dan dokter kenamaan yang hidup sekitar seribu tahun lalu.

Melanjutkan pertemuan yang lalu, Dr Karimi mengenalkan satu lagi ilmuan besar Iran yang namanya terabadikan sebagai seorang filsuf, teolog, matematikawan dan politikus ulung. Dia adalah Khwajah Nasiruddin Thusi. Ilmuan besar ini berguru kepada ayah dan beberapa ulama besar di zamannya.

Jenjang pendidikan diselesaikannya di kota Neishabur, Iran timur. Saat pasukan Mongol menyerang, Khwajah adalah tokoh yang melakukan diplomasi dengan pihak Mongol dan berhasil menyelamatkan banyak ulama dan cendekiawan muslim dari kejahatan pasukan Holaku Khan, pemimpin pasukan Mongol. Oleh Holaku, dia bahkan diberi jabatan istimewa sebagai seorang menteri. Khwajah Nasir banyak meninggalkan karya penulisan ilmiah.

Sebelum menyimak perbincangan Dr Karimi dengan para mahasiswa, ada baiknya kita mengenal beberapa kosa kata berikut ini terlebih dahulu;

Khwajah Nasiruddin Thusi خواجه نصیر الدین الطوسی Khwajah Nasiruddin Thusi
Faqih فقیه Fakih
Fuqaha فقها Fukaha
Eslami اسلامی Islami
Qarn قرن Abad
Sizdahum سیزدهم Tiga belas
Be onvan به عنوان Sebagai
Daneshmand دانشمند Ilmuan
Riyazidan ریاضیدان Matematikawan
Ma mishenasim ما می شناسیم Kami mengenal
Dorost درست Benar
Shoma miguyid شما می گویید Anda/kalian mengatakan
Filsuf فیلسوف Filsuf
Bozorg بزرگ Besar
Ostad استاد Guru
Madfan مدفن Makam
Kazemain کاظمین Kadhimain
Arak عراق Irak
Ahl اهل Warga
Ahl-e koja? اهل کجا؟ Warga mana?
Gofteh-and گفته اند Mereka mengatakan
U budeh ast او بوده است Dia adalah
Tus طوس Thus
Be touri mosallam به طوری مسلم Dengan pasti
Khorasan خراسان Khorasan
Karha-ye mohem کارهای مهم Pekerjaan-pekerjaan penting
U anjam dadeh ast او انجام داده است Dia melaksanakan
Maragheh مراغه Maragheh
Rasad khaneh رصد خانه Observatorium
U bana kard او بنا کرد Dia membangun
Ketab khaneh کتاب خانه Perpustakaan
U dasht او داشت Dia punya
Chehel hezar چهل هزار Empat puluh ribu
Ketab کتاب Kitab
An budeh ast آن بوده است Itu
Hatman حتما Pasti
Shagerd شاگرد Murid
Ziyadi زیادی Banyak
Daneshmand دانشمند Ilmuan
Daneshmandan دانشمندان Para ilmuan
Qutbuddin Shiraz قطب الدین شیرازی Qutbuddin Shiraz
Anha budeh and آنها بوده اند Mereka adalah
Dar dast ast در دست است Ada di tangan
Elmi علمی Ilmiah
Falsafi فلسفی Filosofis
Shogl شغل Pekerjaan
Karha-ye elmi کارهای علمی Pekerjaan-pekerjaan ilmiah
U anjam midad او انجام می داد Dia melaksanakan
Vazir وزیر Menteri
Holaku Khan هولاکو خان Holaku Khan

 

Kini kita simak perbincangan Dr Karimi dengan mahasiswanya tentang Khwajah Nasiruddin Thusi:

Dosen

Khwajah Nasiruddin Thusi adalah salah seorang fukaha Islam abad 13 Masehi.

Mahasiswa

Tapi kita mengenalnya sebagai ilmuan dan matematikawan.

Dosen

Benar yang kalian katakan. Dia juga seorang filsuf, matematikawan dan ilmuan besar.

Mahasiswa

Pak guru, makam Khwajah Nasiruddin ada di Kadhimain Irak. Dia berasal dari mana?

Dosen

Dikatakan bahwa dia adalah warga Thus. Yang pasti, dia adalah warga Khorasan.

Muhammad

Pekerjaan penting apa yang dilakukan oleh Khwajah Nasiruddin Thusi?

Dosen

Di kota Maragheh, dia membangun observatorium. Di sana dia punya perpustakaan dengan empat puluh ribu buku.

Muhammad

Jadi, dia pasti punya banyak murid.

Dosen

Iya. Para ilmuan besar seperti Qutbuddin Shirazi adalah murid Khwajah Nasiruddin.

Muhammad

Apakah kitab-kitabnya masih ada?

Dosen

Iya. Ada banyak kitab ilmiah, islami dan filosofis yang ditinggalkan Khwajah Nasir.

Muhammad

Apa pekerjaan Khwajah Nasiruddin?

Dosen

Dia mengerjakan banyak pekerjaan ilmiah dan juga [menjabat sebagai] menteri Holaku Khan.

 

Kita simak lagi perbincangan ini Dr Karimi dan para mahasiswanya, namun tanpa membaca terjemahnya.

[dialog]

Dosen dan mahasiswa-mahasiswanya asyik berbincang-bincang tentang Khwajah Nasiruddin Thusi. Dr Karimi mengatakan bahwa Khwajah Nasiruddin Thusi menulis sebagian besar karynya dalam bahasa Arab. Meski demikian ada beberapa risalahnya yang menggunakan bahasa Persia.

Karyanya berbahasa Persia yang paling terkenal adalah ‘Akhlaq-e Naseri’ yang membahas tentang apa-apa yang mesti dilakukan untuk mencapai kebahagiaan. Dia menghasilkan banyak karya ilmiah di bidang matematika dan memperluas ilmu ini. Selain itu, Khwajah Nasir juga merupakan salah satu pensyarah terkemuka untuk buku karya Ibnu Sina ‘al-Isyarat’.