Peringatan Hari Tet: Pendudukan dan Penindasan Tidak akan Pernah Berlangsung Lama
-
Tentara AS di Vietnam
Pars Today - Sejarah senantiasa mengandung pelajaran berharga bagi umat manusia, dan terkadang, terjadi peristiwa yang seakan-akan berulang dari masa lalu.
Henry Kissinger, diplomat Amerika yang terkenal, mengatakan dalam analisisnya tentang Perang Vietnam:
“Kami melancarkan perang militer dan musuh kami melancarkan perang politik. Kami mencari kelelahan fisik, tapi musuh kami mencari kelelahan psikologis.”
Kalimat ini menggambarkan dengan baik perbedaan strategi kedua pihak. Dalam Perang Vietnam, Amerika Serikat, dengan keunggulan militernya yang jelas, tidak mampu mengatasi perlawanan Viet Cong. Karena, alih-alih menang di medan perang, Viet Cong berusaha melemahkan moral orang Amerika dan mengubah opini publik.
Saat ini di Gaza, meskipun dikepung dan mendapat tekanan militer yang parah dari Israel, Hamas memberikan pukulan psikologis kepada Israel dan para pendukungnya dengan Operasi 7 Oktober yang dapat mengubah nasib konflik di masa mendatang.
Serangan Tet dan Perubahan Opini Publik dalam Perang Vietnam
Pada bulan Januari 1968, selama hari libur Tet, Viet Cong dan Vietnam Utara melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan dan kota Amerika yang dikuasai Vietnam Selatan. Meskipun serangan mendadak itu gagal secara militer, serangan itu berdampak besar pada opini publik Amerika. Media menyiarkan gambar-gambar pertempuran berdarah dan banyak korban jiwa, dan banyak orang Amerika yang sebelumnya mengira akan segera menang perang menemukan bahwa situasinya jauh lebih rumit daripada yang mereka bayangkan.
Serangan Tet mengakibatkan perubahan wacana politik di Amerika Serikat. Gerakan antiperang semakin kuat, dan tekanan publik secara bertahap membuat pemerintah AS menarik kembali komitmennya di Vietnam. Pada akhirnya, Viet Cong dan Vietnam Utara, meskipun kalah di medan perang, menang di medan politik dan psikologis.
Kesamaan dengan Gaza: Pengepungan dan Perlawanan
Situasi di Gaza sebelum 7 Oktober 2023 sangat mirip dengan situasi di Vietnam Selatan sebelum Serangan Tet. Jalur Gaza, yang luasnya hanya 360 kilometer persegi dan berpenduduk lebih dari 2,3 juta jiwa, telah berada di bawah pengepungan Israel selama lebih dari 16 tahun. Laporan PBB telah berulang kali melaporkan kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Koordinator Khusus PBB Tor Wennesland telah memperingatkan bahwa kebijakan Israel "akan menyebabkan kekerasan dan konflik permanen".
Dalam keadaan seperti itu, pengepungan Gaza telah melelahkan penduduk secara fisik, tetapi perlawanan Palestina tidak pernah berhenti. Operasi Hamas pada 7 Oktober, seperti Serangan Tet, merupakan pukulan psikologis dan politik yang membuat dunia menyadari kekejaman yang telah berlangsung lama terhadap Palestina. Meskipun serangan itu bukan kemenangan militer bagi Hamas, serangan itu berhasil menghancurkan ilusi keamanan rezim Zionis dan mempertanyakan dukungan tanpa syarat Barat terhadap rezim ini.
Kesamaan lain dari perang Gaza dan Vietnam adalah bukti adanya perlawanan alami terhadap arogansi. Baik perang Vietnam maupun Gaza membuktikan bahwa, terlepas dari cita-cita dan ideologi, perlawanan merupakan respons alami dan bawaan manusia terhadap penindasan dan arogansi. Kedua perang ini telah membuktikan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk melawan dan bersemangat, dan manusia bereaksi secara alami terhadap pendudukan tanah airnya. Ia bereaksi keras terhadap intimidasi dan supremasi, dan ia melangkah di jalan yang benar untuk menentukan nasibnya sendiri. Inilah dasar perlawanan dalam arti umum.
Dampak Operasi 7 Oktober terhadap Konstelasi Regional dan Global
Serangan 7 Oktober, seperti Serangan Tet, merupakan titik balik dalam konflik Palestina-Israel. Sebelum serangan ini, Israel, dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat dan Barat, dengan mudah terus mengebom Gaza dan menekan warga Palestina. Namun, setelah operasi ini, beberapa perkembangan penting terjadi:
Perubahan sikap opini publik global
Gambaran kekejaman rezim Zionis di Gaza menyebabkan gerakan dukungan Palestina menyebar ke seluruh dunia. Bahkan di Amerika Serikat dan Eropa sendiri, demonstrasi meluas diadakan menentang tindakan rezim Zionis Israel.
Friksi dukungan Barat untuk Israel
Untuk pertama kalinya, beberapa negara Barat secara terbuka mengkritik Israel. Ini menunjukkan bahwa dukungan tanpa syarat untuk rezim Zionis melemah.
Kebangkitan dunia Arab dan Islam
Perlawanan Palestina telah mengilhami gerakan kebebasan di dunia. Sama seperti Viet Cong yang menjadi simbol perjuangan melawan imperialisme, saat ini Hamas dan Jihad Islam telah menjadi simbol perlawanan terhadap pendudukan.
Apakah Sejarah akan Terulang?
Sejarah telah menunjukkan bahwa perang asimetris, meskipun tidak menghasilkan kemenangan militer, dapat mengubah nasib konflik dengan mengubah perimbangan psikologis dan politik. Serangan Tet, meskipun tidak membebaskan Vietnam dalam semalam, memulai proses yang akhirnya menyebabkan penarikan pasukan AS dari Vietnam.
Hari ini, operasi 7 Oktober, meskipun menelan ribuan nyawa warga Palestina, telah menunjukkan bahwa perlawanan dapat mengubah keseimbangan kekuatan. Seperti yang dikatakan Henry Kissinger, "Jika gerilyawan tidak kalah, dia menang", dan inilah pelajaran sejarah yang harus dipelajari AS dan rezim Zionis, pendudukan dan penindasan tidak akan pernah bertahan lama.
Dalam hal ini, setiap orang, baik sebagai Muslim maupun sebagai orang bebas, harus berusaha menyebarkan kejahatan rezim dan dukungan AS terhadap rezim ini di media dan jejaring sosial demi keberhasilan pasukan perlawanan yang mengorbankan diri mereka dalam perang melawan penindasan dan kejahatan Zionis, dan untuk meningkatkan kesadaran di antara orang-orang lain seperti mereka. Karena dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dunia dan perang psikologis yang dilancarkan terhadap Zionisme dan para pendukungnya, seseorang dapat berpartisipasi dalam kemenangan kebenaran atas kepalsuan.
Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan hal berikut pada tanggal 8 Februari 2025, "Hari ini, tugas seluruh dunia Islam dan semua pendukung perlawanan adalah membantu rakyat Gaza untuk mengurangi penderitaan dan rasa sakit mereka."(sl)