Lintasan Sejarah 18 Maret 2016
Hari ini, Jumat tanggal 18 Maret 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 8 Jumadil Tsani 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 28 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Abu Al-Qasim As-Syathibi Lahir
899 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 538 Hq, Abu al-Qasim bin Firah bin Abi al-Qasim as-Syathibi yang lebih dikenal dengan Imam al-Qurra lahir kedunia.
Abu al-Qasim as-Syathibi merupakan guru para qari al-Quran ulum al-Quran abad 6 Hijriah. Selain menguasai prinsip-prinsip qiraah dan tajwid, beliau juga sangat menguasai tafsir, hadis, nahwu dan lughat.
Sekalipun Syathibi tidak dapat melihat, tapi kecerdasannya yang luar biasa membuat siapa saja yang hadir tidak menyadari bahwa ia buta. Tidak saja tinggi dari sisi keilmuwannya, Syathibi juga seorang yang zuhud dalam kehidupannya dan memiliki akhlak mulia. Beliau tidak akan berbicara bila tidak dibutuhkan dan tidak pernah mengeluh dengan segala kekurangan dan penyakit yang menimpanya. Syathibi juga tidak membaca al-Quran tanpa wudhu dan setiap kali membaca al-Quran di ruangan, maka ia akan membacanya dengan ketenangan luar biasa.
Syathibi juga meninggalkan banyak karya tulis seperti Hirz al-Amani dan dua Kasidah Lamiyah dan Raiyah yang sangat terkenal dan di abad-abad selanjutnya banyak yang mengomentarinya.
Ibnu Yamin Meninggal Dunia
668 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 769 Hq, Ibnu Yamin Fariumadi, pujangga besar Iran abad ke 8 H meninggal dunia. Dia dilahirkan pada tahun 685 H. Kemasyhuran Ibnu Yamin lebih banyak dikarenakan oleh muatan puisi-puisinya yang mendidik, namun tetap menyuratkan kesederhanaan dan mudah untuk difahami.
Ibnu Yamin meninggalkan sebuah antologi puisi yang berisi 10 ribu bait syair dari beragama bentuk puisi. Dia dikenal begitu piawai dalam melantunkan Qasideh, Qathe'eh, dan Ghazal.
Penjajahan Spanyol di Kolombia Dimulai
506 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret tahun 1510 dimulailah penjajahan Spanyol atas Kolombia. Kawasan Kolombia ditemukan oleh seorang petualang Spanyol pada tahun 1499. Selama menjajah Kolombia, orang-orang Spanyol menguras kekayaan alam negara itu.
Pada tahun 1781, rakyat kolombia mulai bangkit berjuang melawan Spanyol. Kemudian, Napoleon dari Perancis datang menjajah Spanyol hingga kekuatan bangsa ini melemah dan sebaliknya, perjuangan bangsa Kolombia semakin meningkat di bawah pimpinan Simon Bolivier. Pada tahun 1819, bangsa Kolombia berhasil meraih kemerdekaannya.
Rudolph Diesel Lahir
158 tahun yang lalu, tanggal 18 Maret 1858, Rudolph Diesel, seorang inventor Jerman yang berhasil menciptakan motor diesel, terlahir ke dunia. Diesel banyak melakukan penelitian di bidang mekanik sampai akhirnya ia berhasil menciptakan sebuah sistem motor yang tidak memerlukan tenaga listrik, menggunakan bahan bakar yang sederhana dan murah, namun menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Sistem motor ini kemudian diberi nama sesuai nama penemunya, yaitu motor diesel. Motor diesel memacu perkembangan yang pesat dalam dunia industri dan hingga kini, meskipun ilmu dan teknologi sudah berkembang pesat, motor diesel tetap digunakan dalam perindustrian.
Faqih dan Sejarawan Mulla Mohammad Khorasani Wafat
82 tahun yang lalu, tanggal 28 Isfand 1312 Hs, Mulla Mohammad Hashem Khorasani, ahli fiqih dan sejarawan Iran meninggal dunia di usia 70 tahun dan dikebumikan di kota Mashad.
Mulla Mohammad Hashem Khorasani yang dikenal dengan sebutan Tsiqah al-Islam lahir di kota Mashad tahun 1242 Hs. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar ilmu-ilmu agama, beliau melanjutkan pelajarannya ke Najaf, Irak.
Selama 12 tahun, Mulla Mohammad Khorasani menuntut ilmu kepada guru-guru besar seperti Akhond Khorasani dan Sayid Ismail Sadr. Sekembalinya dari Najaf, beliau ikut belajar bersama Ayatullah Sayid Ali Hairi Yazdi dan setelah itu beliau melakukan penelitian sendiri.
Mulla Mohammad Khorasani banyak meninggalkan karya ilmiah dan yang paling penting adalah Muntakhab al-Tawarikh yang mengulas sejarah para maksum dan sebagian anak-anak mereka yang dikebumikan di Iran, begitu juga tentang para ulama yang meninggal di Mashad, Herat, Isfahan dan Shiraz. Ada juga buku Husn al-‘Aqibah fi Sa'adah al-Khatimah dan Ghayah al-Amal fi Husn Khawatim al-A'mal.
Ayatullah Syafrafuddin Amili Meninggal Dunia
60 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 1377 Hq, Ayatullah Sayid Abdul Husein Syarafuddin Amili, seorang tokoh ulama besar muslim, meninggal dunia.
Ayatullah Syarafuddin Amili dilahirkan pada tahun 1290 Hq di kota Kazhimain, Irak. Di tahun-tahun pertama beliau belajar ilmu-ilmu dasar keislaman kepada ayahnya. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikan agamanya kepada guru-guru besar seperti Syaikh as-Syariah Isfahani, Akhond Khorasani, Sayid Muhammad Kazhim Yazdi dan lain-lain.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ayatullah Syarafuddin Amili pada 1322 Hq pergi ke kawasan Jabal Amil di Lebanon untuk menyebarkan ajaran Islam. Pada 1330 Hq, beliau mengajak ulama dan para pemuka Jabal Amil untuk bangkit melawan penjajahan Perancis dan mengeluarkan fatwa jihad. Perjuangan ini memunculkan banyak masalah baginya dan dengan penuh kesabaran beliau menanggung semua itu.
Sepanjang hidupnya, Ayatullah Amili selalu menyerukan persatuan kaum Muslimin sedunia. Beliau juga banyak meninggalkan karya penulisan dan yang paling penting adalah al-Muraja’at.