Mengapa Mahmoud Abbas Gagal Memimpin Palestina?
(last modified Tue, 29 Apr 2025 06:29:20 GMT )
Apr 29, 2025 13:29 Asia/Jakarta
  • Mengapa Mahmoud Abbas Gagal Memimpin Palestina?

Di tengah krisis Gaza dan ancaman pengusiran warga Palestina, alih-alih bersatu, Mahmoud Abbas semakin kehilangan kesempatan untuk memainkan peran sebagai pemimpin yang layak dengan mengutuk Hamas dan menyangkal perannya dalam perpecahan nasional Palestina.

Menurut Pars Today, situs web berita dan analisis Middle East Eye dalam sebuah artikel menulis, "Menghadapi bencana Gaza, Mahmoud Abbas, Kepala Otoritas Palestina, mengutuk Hamas dan menyangkal tanggung jawabnya atas perpecahan nasional, alih-alih menyajikan prakarsa untuk persatuan nasional."

Abbas menolak hasil pemilu 2006, yang dimenangkan Hamas di bawah pengawasan internasional, dan memicu pemisahan Gaza dan Tepi Barat. Pembagian ini telah membagi Palestina menjadi tiga bagian teritorial.

Jajak pendapat September 2024 oleh Pusat Penelitian Palestina menunjukkan bahwa hanya 6 persen warga Palestina yang akan memilih Mahmoud Abbas. Boikot pidato Abbas oleh kelompok-kelompok seperti Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina dan Inisiatif Nasional juga menunjukkan besarnya perpecahan.

Abbas belum mengajukan rencana apa pun untuk rekonsiliasi nasional dalam 20 tahun terakhir.

Rezim Zionis memajukan proyek aneksasi dengan memperluas permukiman, menggusur ratusan warga Palestina pada tahun 2022,yang menewaskan 150 orang di Tepi Barat. Namun, Abbas gagal menghadapi kekerasan pemukim Zionis, meskipun ada koordinasi keamanan dengan Tel Aviv. Seruannya agar Hamas menyerahkan Gaza kepada organisasi tersebut dilakukan ketika rezim Zionis melanggar perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Palestina membutuhkan kepemimpinan yang mempersatukan dalam menghadapi ancaman pengusiran dan kejahatan Zionis. Namun dengan menebar perpecahan, Abbas justru melemahkan Palestina di hadapan musuh bersama.(PH)