Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (94)
Para peneliti Universitas Zanjan, Iran dalam penelitiannya berhasil menemukan sebuah komposisi nano komposit redegradasi (bisa terurai di alam) yang terdiri dari amilum (pati) dan nano partikel titanium dioksida, dan dapat digunakan untuk mengemas bahan makanan.
Sebagian besar pencemaran lingkungan termasuk di laut disebabkan oleh kemasan-kemasan polimer makanan dan minuman.
Pengemasan redegradasi dapat menjadi alternatif pengganti tepat bagi bahan yang bisa mencemari lingkungan, akan tetapi produksi bahan redegradasi, berbiaya mahal sehingga membuat harga konsumen menjadi tinggi.
Menurut para peneliti, harga tinggi bahan redegradasi dan kemampuannya yang rendah dibandingkan dengan kemasan-kemasan polimer, menjadi alasan utama tersendatnya perkembangan jenis pengemasan ini.
Dalam proyek penelitian ini, dengan maksud menurunkan biaya produksi bahan redegradasi secara signifikan, diciptakan sebuah nano komposit yang terdiri dari amilum dan nano partikel titanium dioksida yang jika dibandingkan dengan bahan redegradasi lainnya harganya relatif lebih murah dan kinerjanya lebih efektif.
Jika jadi dipasarkan, harga perkilo bahan ini yang sudah dikemas hanya sekitar 15 persen lebih mahal dibandingkan harga setiap kilo amilum. Selain itu bahan ini cepat rusak jika diletakkan di alam terbuka dan di bawah paparan sinar matahari.
Menurut salah satu dosen Universitas Zanjan, Iran adanya nanopartikel titanium dioksida dengan fungsi fotokatalis menyebabkan kemasan rusak saat terpapar sinar matahari.
Kegunaan lain nanopartikel ini dalam struktur nano komposit adalah perbaikan dan desinfeksi yang diinduksi menjadi materi secara bersamaan oleh sinar ultraviolet.
Menurut keterangan salah satu peneliti, untuk mengkaji kegunaan film kemasan hasil produksi, digunakan sejumlah banyak uji fisikokimia seperti uji kadar air, penyerapan air, kemampuan larut dalam air, dimensi sentuhan dengan air dan kemampuan ditembus uap air, untuk menguji bahan kemasan.
Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal ilmiah International journal of biological macromolecules pada tahun 2018.
Museum Nasional Sains dan Teknologi Iran, INMOST mendapat penghargaan dari seksi Magical Glass, China International Contest of Popular Science Works tahun 2018 atas karya ilmiahnya Al Hil. Sekitar 20 negara termasuk Iran, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Cina, Kenya dan lainya, dipilih untuk menampilkan dan menjelaskan karya ilmiah mereka dalam kontes ini.
Kontes karya sains populer dunia di Cina tahun 2018 diselenggarakan di sela acara World Public Scientific Literacy Conference. Teknologi yang digunakan dalam "Ilmu Al Hil" termasuk dalam bidang teknik mesin, dan di dalamnya digunakan berbagai instrumen mekanik dan hidrolik.
Beberapa proyek yang diambil dari kitab "Al Hil Banu Mousa" oleh INMOST, kitab ini adalah karya tiga ilmuwan bersaudara Iran abad ke-3 Hijriah, dan merupakan salah satu karya ilmiah Muslim yang tersisa dan menjelaskan 100 jenis mesin terutama mesin otomatis dan yang menggunakan sifat mekanik cairan.
Para peneliti sebuah perusahaan berbasis sains di Universitas Azad Eslami Iran, cabang Alborz berhasil mendesain, memproduksi dan mengekspor alat pelacak kendaraan, GPS.
Menurut keterangan Kepala Departemen Riset Universitas Azad Eslami cabang Alborz, dengan menggunakan alat pelacak yang bisa dipasang di kendaraan ini, seseorang dapat memperoleh informasi seputar waktu, tempat, kecepatan dan hal lain terkait kendaraan.
Selain itu alat ini juga memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dari 20 kanal satelit dan mengolahnya untuk mendapatkan identifikasi lokasi dan mengirimnya secara bersamaan dan online ke server, serta menyesuaikannya di atas peta untuk mengontrol dan melacak kendaraan di manapun ia berada.
Jika sistem pelacak ini dipasang di kendaraan dan kendaraan itu dicuri, maka akan terbuka kemungkinan untuk melacak kendaraan tersebut dan mengontak kabin kendaraan.
Pelacak ini juga dapat memberikan informasi kepada pemilik kendaraan saat dicuri dalam jarak tertentu. Selain itu, alat ini dapat melaporkan kemacetan di jalur yang akan dilalui seseorang.
Menurut Kepala Departemen Riset Universitas Azad Eslami, kegunaan lain alat pelacak ini adalah, perusahaan atau organisasi yang memindahkan peralatan dan mesin dengan kendaraan, dapat memanfaatkan alat ini.
Pelacak tersebut memberikan laporan kecepatan, tempat dan jarak yang ditempuh secara online kepada direktur perusahaan atau organisasi. Dengan perantara alat pelacak kendaraan ini maka tidak diperlukan lagi server dan panel khusus.
Dibandingkan dengan produk luar negeri, alat pelacak kendaraan buatan Iran ini terhitung lebih murah dan sesuai standar nasional Iran serta dirancang berdasarkan jenis kendaraan yang ada di negara ini.
Pelacak ini bekerja tanpa harus disambungkan ke baterai dan memiliki daya cakupan yang tinggi, dan ini merupakan karakterisktik khusus yang tidak dimiliki produk lainnya. Alat pelacak ini juga memungkinkan dilakukannya kontak suara dengan bagian dalam kendaraan.
Alat pelacak ini sudah sampai tahap produksi dan rencananya akan dieskpor ke beberapa negara.
Para peneliti, dengan melakukan simulasi komputer, berhasil menemukan material terkuat di dunia. Material yang dikenal dengan "Nuclear Pasta" ini terdapat di dalam kerak bintang Neutron dan memiliki bentuk yang sangat padat mirip berbagai jenis pasta.
Para peneliti Universitas Indiana dan pusat teknologi California melakukan simulasi dengan sebuah super komputer.
Simulasi ini untuk pertama kalinya menunjukkan metode retakan kerak bintang. Menurut mereka, simulasi ini membantu kita untuk memahami lebih baik fenomena-fenomena astrofisika besar semacam gelombang gravitasi.
Menurut salah satu peneliti Universitas McGill, kekuatan kerak bintang Neutron terutama di lapisan bawah cangkang memiliki keterkaitan dengan berbagai masalah astrofisika. Bintang Neutron dihasilkan oleh supernova dan komposisinya sangat padat.
Lapisan bawah kerak bintang ini dipenuhi oleh proton-proton dan neutron yang tersusun dalam struktur mirip silinder dan lapisan datar. Kekhususan ini menyebabkan pasta-pasta nuklir menjadi sangat keras, sehingga sulit untuk dipatahkan.
Berdasarkan hasil simulasi, tingkat kesulitan untuk mematahkan struktur ini 10 miliar kali lebih sulit dari pada baja. []