May 27, 2019 09:02 Asia/Jakarta
  • 27 Mei 2019
    27 Mei 2019

Ali bin Abi Thalib as Gugur Syahid 1400 tahun yang lalu, tanggal 21 Ramadan 40 HQ, Ali bin Abi Thalib as gugur syahid.

Imam Ali as adalah salah satu Ahlul Bait dan khalifah penerus risalah Rasulullah Saw. Dua hari sebelum gugurnya beliau, di saat sedang menunaikan shalat Subuh di Masjid Kufah, seorang khawarij bernama Ibnu Muljam mengayunkan pedangnya dan melukai kepala suci Imam Ali as. Selama dua hari, Imam Ali terbaring sakit akibat lukanya yang amat parah dan pada tanggal 21 Ramadhan, beliau berpulang ke rahmatullah.

Gugurnya Imam Ali as memberikan pukulan besar bagi Islam dan kaum Muslimin. Beliau adalah seorang khalifah yang sangat mulia, memimpin pemerintahan Islam dengan penuh keadilan, dan menjadi orang terdepan dalam melawan kezaliman. Kemuliaan Imam Ali bisa dilihat dalam catatan khutbah-khutbah beliau yang terkumpul dalam Nahjul Balaghah. Ucapan-ucapan Imam Ali selalu penuh hikmah, panduan akhlak, dan makrifat irfani.

Di antara isi Nahjul Balaghah adalah wasiat Imam Ali as kepada putra-putranya, sebagai berikut. "Kalian dan keluargaku, serta siapa saja yang mendengar pesanku ini, aku mewasiatkan agar selalu bertakwa dan disiplin dalam setiap pekerjaan kalian. Peliharalah anak-anak yatim, berbuat baiklah kepada tetangga, sebagaimana yang dulu juga dipesankan oleh Rasulullah sampai-sampai beliau mengira para tetangga akan saling mewarisi. Janganlah menjauh dari al-Quran dan jangan biarkan orang lain mendahului kalian dalam mengamalkan al-Quran. Dirikanlah shalat dengan sebaik-baiknya karena shalat adalah tiang agama."

Allamah Mohammad Abdul Wahhab Qazvini Wafat

70 tahun yang lalu, tanggal 6 Khordad 1328 HS, Allamah Mohammad Abdul Wahhab Qazvini meninggal dunia di Tehran di usia 86 tahun dan dikuburkan di komplek makam suci Hazrat Abdul Azeem, Rey, Tehran.

Muhammad bin Abdul Wahhab Qazvini lahir di Tehran sekitar tahun 1255 HS. Beliau menyelesaikan pendidikan klasiknya di Tehran dan setelah itu beliau belajar fiqih kepada Ayatullah Sheikh Fazlollah Nouri, teologi dan filsafat kepada Sheikh Ali Nouri. Mohammad Qazvini juga belajar kepada Mirza Hassan Ashtiani, Sheikh Hadi Najm Abadi, Sayid Ahmad Adib Pishavari dab berhasil menunjukkan kecerdasannya yang luar biasa. Ia belajar bahasa Perancis kepada Zaka al-Maleki.

Foroughi. Akhirnya Allamah Qazvini berhasil mencapai derajat ilmu yang tinggi dan melakukan penelitian yang mendalam tentang prinsip-prinsip seni dan filsafat.

Allamah Qazvini pada 1283 HS pergi ke Inggris dan Perancis atas undangan saudaranya Mirza Ahmad Khan dan berkesempatan berkenalan dengan para orientalis Barat seperti Henri Masse dari Perancis, Edward Granville Browne dari Inggris dan Vladimir Fedorovich Minorsky dari Rusia yang berujung pada kerjasama budaya di antara mereka.

Allamah Qazvini kembali ke Iran pada 1318 HS setelah sekitar 35 tahun mukim di Eropa dan langsung sibuk mengajar dan mengkaji. Beliau termasuk ulama yang jarang dicari tandingannya dalam penguasaan terhadap ilmu-ilmu klasik dan modern. Karya tulisnya juga juga mencakup banyak bidang keilmuan.

 

Jawaharlal Nehru Tutup Usia

55 tahun yang lalu, tanggal 27 Mei 1964, rakyat India berduka saat  melepas seorang pelopor kemerdekaan sekaligus perdana menteri pertama bagi mereka, Jawaharlal Nehru.

Nehru wafat di usia 74 tahun. Ia tiba-tiba menderita sakit pada pagi hari di rumahnya yang terletak di New Delhi.

Saat itu dia baru saja berlibur dari suatu perbukitan di luar kota. Sahabat karib Bapak Perjuangan Mahatma Gandhi itu meninggal akibat serangan jantung. Tim dokter spesialis berjuang memulihkan kondisi Nehru, namun dia menghembuskan nafas terakhir pada sore hari. Saat itu, dia ditemani oleh putrinya, Indira Gandhi.    

Berita duka langsung disampaikan menteri kabinet C. Subramaniam dalam rapat parlemen. "Perdana Menteri telah tiada. Cahaya telah padam," kata Subramaniam terbata-bata.

Dua jam setelah pengumuman duka, puluhan ribu warga berkumpul di sekitar rumah mendiang Nehru, yang berjasa memerdekakan India dari penjajahan Inggris.

Nehru menghasilkan keturunan hebat yang meneruskan prestasinya sebagai pemimpin. Putrinya, Indira, dan cucunya, Rajiv, tampil menjadi perdana menteri India di masa yang berbeda. Namun, tak seperti Nehru, kedua pemimpin itu menjadi korban pembunuhan.

Istri mendiang Rajiv Gandhi, Sonia, kini memimpin Partai Kongres Nasional India. Bersama kedua anaknya, Sonia tengah meneruskan reputasi keluarga yang dirintis Nehru dalam gelanggang politik di India.