Jun 11, 2019 09:31 Asia/Jakarta
  • 11 Juni 2019
    11 Juni 2019

Hari ini, Selasa 11 Juni 2019 bertepatan dengan 7 Syawal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 21 Khordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Berlangsungnya Perang Uhud

 

1437 tahun yang lalu, tanggal 7 Syawal 3 HQ, terjadilah perang Uhud antara kaum Muslimin dengan kaum Musyrikin di gunung Uhud, sebuah kawasan di utara kota Madinah.

 

Kaum Musyrikin Quraisy setelah kekalahan besar mereka di perang sebelumnya, yaitu perang Badar, berusaha membalas dendam dengan membawa 3000 pasukannya yang bersenjata lengkap.

 

Sebaliknya, kekuatan kaum Muslimin saat itu hanya 700 orang. Awalnya, kaum Muslimin meraih kemenangan. Namun, sebagian pasukan Muslimin tidak mematuhi perintah Rasul untuk tetap bertahan dan bersiaga di atas gunung. Mereka malah turun gunung untuk mengambil barang-barang rampasan perang yang ditinggalkan kaum Musyrikin.

 

Di saat itulah kaum Musyrikin kembali menyerang kaum Muslimin dan meraih kemenangan. Akibatnya, sekitar 70 orang dari pasukan Muslim gugur syahid, di antaranya Hamzah, paman Rasulullah. Rasulullah sendiri mengalami luka parah dalam perang tersebut.

Image Caption

Tehran Mogok Total Peringati Sepekan 15 Khordad

 

56 tahun yang lalu, tanggal 21 Khordad 1342 HS, terjadi aksi mogok total di kota Tehran memeringati sepekan peristiwa berdarah 15 Khordad.

 

Pasca penahanan Imam Khomeini ra dan terjadinya kebangkitan berdarah 15 Khordad 1342 HS, hauzah ilmiah Irak dan rakyat di kota-kota Iran memberikan dukungannya kepada Imam Khomeini ra dan menyatakan kebenciannya atas aksi kekerasan rezim Shah Pahlevi. Mereka semua menuntut segera pembebasan Imam Khomeini ra.

 

Melanjutkan aksi protes mereka, rakyat melakukan aksi mogok di seluruh Tehran pada 21 Khordad 1342 HS, bertepatan sepekan setelah pembantaian 15 Khordad. Aksi yang membuat rezim Shah kebingungan untuk menindak mereka.

 

elain itu, berkumpulnya para ulama dan marji Qom dan Mashad serta dari kota-kota lainnya ke Tehran membuat rezim Shah akhirnya berusaha untuk menenangkan situasi. Rezim Shah secara simbolik membebaskan Imam Khomeini demi menenangkan kemarahan rakyat.

Hendra Gunawan

Hendra Gunawan, Maestro Lukis Indonesia Lahir

 

101 tahun yang lalu, tanggal 11 Juni 1918, Hendra Gunawan dilahirkan pada di Bandung, Jawa Barat.

 

Hendra Gunawan adalah salah satu maestro lukis Indonesia. Ia membentuk Sanggar Pusaka Sunda pada tahun 1940-an bersama pelukis Bandung dan pernah beberapa kali mengadakan pameran bersama. Revolusipun pecah, Hendra ikut berjuang. Baginya antara melukis dan berjuang sama pentingnya. Pengalamannya di front perjuangan banyak memberi inspirasi baginya. Dari sinilah lahir karya-karya lukisan Hendra yang revolusioner.

 

Lukisan “Pengantin Revolusi”, disebut-sebut sebagai karya empu dengan ukuran kanvas yang besar, tematik yang menarik dan warna yang menggugah semangat juang. Nuansa kerakyatan menjadi fokus dalam pemaparan lukisannya. Pada tahun 1947, ia mendirikan sanggar Pelukis Rakyat bersama temannya, Affandi. Dari sanggar ini banyak melahirkan pelukis yang cukup diperhitungkan seperti Fajar Sidik dan G. Sidharta.

 

Selain melukis, mematung juga merupakan bagian dari kesehariannya. Hasilnya, patung batu Jenderal Sudirman di halaman gedung DPRD Yogyakarta. Keberpihakannya pada rakyat membuatnya harus mendekam di penjara selama 13 tahun antara tahun 1965-1978, karena ia tercatat sebagai salah seorang tokoh Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakjat).