Okt 13, 2019 18:05 Asia/Jakarta
  • Pertemuan Rahbar dengan para pemuda berprestasi Iran.
    Pertemuan Rahbar dengan para pemuda berprestasi Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei pada 9 Oktober lalu melakukan pertemuan dengan sejumlah pemuda berprestasi Iran di Husainiyah Imam Khomeini, Tehran.

Di awal pertemuan, Rahbar mengucapkan selamat datang kepada para pemuda berprestasi Iran dan menyatakan kesenangannya karena bisa bertatap muka dengan para pemikir muda.

Rahbar mengatakan ilmu pengetahuan tanpa etika berbahaya bagi umat manusia dan ilmu pengetahuan akan menyimpang jika tidak dibarengi dengan budaya yang lurus. Ilmu nuklir, karena tidak dibarengi dengan budaya manusiawi, menyebabkan pengembangan bom nuklir dan hingga hari ini menjadi ancaman bagi dunia.

Ayatullah Khamenei kemudian menjelaskan tentang posisi Iran yang menahan diri dari pengembangan senjata nuklir dan menegaskan, "Kami dengan tegas dan berani menahan diri dari hal itu meskipun kami memiliki kemampuan. Baik membuat dan menimbun bom atom adalah salah karena menggunakannya haram berdasarkan agama."

Dia mengajak komunitas berprestasi Iran untuk membangun sebuah kanal diplomasi guna menyatukan para intelektual dari berbagai belahan dunia untuk mendorong transfer pengetahuan yang murni dan pemikiran yang benar.

"Para intelektual Iran dapat memainkan peran penting dalam diplomasi publik. Membangun hubungan dengan Asia Barat, Dunia Islam, dan bahkan dengan para akademisi pencari kebenaran di dunia, termasuk yang di Eropa atau Amerika, yang dapat mengarah pada promosi pengetahuan murni dan manusiawi," imbuhnya.

"Revolusi Islam menawarkan kepada dunia pilihan ketiga, yang bukan demokrasi sosialis atau liberal. Kita harus mampu menarik hati dengan kata-kata dan tindakan logis kita ke jalan ini yang bermanfaat bagi umat manusia dan menyelamatkan negara-negara dari infiltrasi budaya menyimpang Barat," tegas Rahbar.

Ilustrasi kemajuan sains dan teknologi di Iran.

Ayatullah Khamenei meminta para akademisi dan pejabat Iran untuk mempercepat laju pertumbuhan ilmiah negara, sembari memuji perkembangan saat ini.

"Kita berada di antara negara-negara top dunia dalam beberapa disiplin ilmu baru, tetapi itu tidak meyakinkan kita dan itu tidak cukup. Gerakan ilmiah di dunia bergerak cepat dan kita tertinggal sejak masa lalu. Oleh karena itu, gerakan dalam kemajuan ilmiah yang sudah ada sekarang harus terus dipacu," tambahnya.

Berbicara tentang kunjungannya ke pameran perusahaan berbasis pengetahuan Iran, Rahbar menuturkan, "Kemarin ada pameran di sini (Tehran), saya melihat antusiasme, kepercayaan diri, dan kemuliaan diri. Dari beberapa ribu perusahaan berbasis pengetahuan, hanya ada 30 perusahaan yang hadir. Kita sekarang memiliki 4000 perusahaan berbasis pengetahuan, yang seharusnya mencapai 400.000. Tentu saja, infrastruktur hukum dari perusahaan-perusahaan ini harus disediakan terlebih dahulu dan hambatan harus dihilangkan."

Di bagian lain pidatonya, Rahbar mendorong kemandirian sambil belajar dari mereka yang maju dalam bidang sains. "Kita menimba ilmu pengetahuan dan kita ingin menjadi pelajar, tetapi kita tidak ingin universitas kita hanya meniru model lembaga asing seperti universitas Amerika. Dalam meniru budaya universitas top dunia, jika kita hanya menirunya, maka kebangkitan ilmiah akan hilang," jelasnya.

Ayatullah Khamenei menerangkan bahwa seni Revolusi Islam telah memberikan keberanian kepada pria dan wanita, kaum muda dan orang tua untuk memasuki dunia yang menantang, termasuk terlibat di bidang ilmiah.

Menurutnya, pemanfaatan kapasitas ilmiah di berbagai sektor di Iran telah mengarah pada peningkatan kemampuan pertahanan, perawatan medis yang canggih, pengendalian penyakit, kemajuan di bidang teknis dan teknik, bioteknologi, mampu meningkatkan kualitas produk dengan nanoteknologi, dan menguasai teknologi nuklir damai. Ini hanyalah beberapa contoh dari berkah Republik Islam Iran, yang berusaha disangkal oleh gerakan jahat.

Pada kesempatan itu, Ayatullah Khamenei menyinggung gerakan jahat yang ingin membuat para pemuda pesimis dengan menyangkal prinsip gerakan ilmiah di Iran.

"Dimana kita saat ini dalam sains, dimana posisi kita 20 tahun yang lalu? Ini sangat berbeda ... ini adalah salah satu seni revolusi, revolusi di negara ini memberikan keberanian kepada pria dan wanita, anak muda dan orang tua. Keberanian ini ada saat ini, para pemuda kita terjun ke bidang sains yang sulit dan kompleks, mereka melakukan pekerjaan penting, musuh bahkan memuji pekerjaan-pekerjaan penting itu," ungkapnya.

Ilustrasi rudal-rudal produksi Iran.

Rahbar lebih lanjut menyinggung sebuah artikel yang dimuat dalam jurnal milik rezim Zionis Israel.

"Saya ingat beberapa tahun lalu, seorang penulis dan ilmuwan Zionis menulis sebuah artikel di jurnal Israel tentang sebuah rudal yang kami uji coba waktu itu. Dia menulis bahwa saya adalah musuh Iran, tetapi saya mengangkat tangan hormat kepada orang yang membuat rudal ini. Di tengah semua sanksi, semua kesulitan, dan embargo ilmiah, mereka mampu menciptakan sebuah mahakarya. Ini adalah penilaian musuh kita… Lebih dari 200 peneliti dan ilmuwan Iran termasuk di antara satu persen ilmuwan terbaik di dunia, mereka membanggakan. Tentu saja peluang dan kapasitas berkali-kali lipat dari angka itu," ujarnya.

Pemimpin Revolusi Islam lebih lanjut menyatakan bahwa pertumbuhan artikel imliah milik para ilmuwan Iran naik hampir enam kali lipat dalam delapan tahun terakhir (dari 2010 hingga 2018), dari 78 menjadi 461 artikel ilmiah. Produksi ilmu pengetahuan Iran hampir mencapai dua persen dunia. Dengan kata lain, produksi ilmu pengetahuan kita tumbuh dua kali lipat dari yang kita harapkan.

Dalam pesan yang ditujukan kepada para ilmuwan muda Iran, Rahbar mengatakan, "Saya menyampaikan ini kepada kalian agar kalian bisa terus bergerak maju, melipatgandakan upaya, dan penuh kekuatan dalam melawan gerakan jahat tersebut."

Rahbar memperingatkan upaya negatif dan skeptis untuk menyangkal kemajuan ilmiah di Iran, dan mengatakan gerakan berbahaya seperti itu berusaha untuk mempertanyakan kemajuan ilmiah dan melemahkan masyarakat dan para pemuda yang berprestasi.

Dia juga menegaskan bahwa Iran harus membuat kemajuan sedemikian rupa sehingga siapa pun yang ingin belajar tentang kemajuan ilmiah baru dalam 50 tahun ke depan harus mengetahui bahasa Persia.

"Ini adalah sesuatu yang dapat dicapai dengan mengandalkan kejeniusan, kecerdasan, dan kegigihan bangsa Iran," tambahnya.

Di akhir pertemuan tersebut, Ayatullah Khamenei menilai bertawakkal kepada Allah Swt sebagai salah satu sumber penting optimisme. Allah berfirman, "Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

"Ketika kalian memilih bertakwa, menjaga kesucian, mawas diri terhadap perintah dan larangan Allah, maka Dia ada bersama kalian. Ketika Allah bersama manusia, maka kemenangan dan kesuksesan ada bersamanya, kebahagiaan ada bersamanya, dan kegembiraan maknawi juga ada bersama manusia," pungkasnya. (RM)