Des 30, 2019 10:46 Asia/Jakarta
  • 30 Desember 2019
    30 Desember 2019

Hari ini, Senin, 30 Desember 2019 bertepatan dengan 3 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Dey 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Syaikhul Islam Zanjani Meninggal

149 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Awal 1292 HQ, Ayatullah Mirza Abu Abdillah Syaikhul Islam Zanjani, ulama dan penyair terkenal, meninggal dunia.

Ulama besar ini lahir tahun 1224 di Zanjan, Iran. Pada usia muda, Mirza Zanjani pegi menuntut ilmu ke kota Isfahan yang saat itu merupakan salah satu  pusat keilmuwan di Iran.

Setelah menuntut ilmu, Ayatullah Zanjani kembali ke kota kelahirannya dan di sana beliau mengajar ilmu-ilmu agama serta menulis buku. Karya-karya Ayatullah Mirza Zanjani di antaranya berjudul Hujjatul Abrar dan Hidayatul Muttaqin.

Image Caption

Ayatullah Boroujerdi Tiba di Qom

75 tahun yang lalu, tanggal 9 Dey 1323 HS, Ayatullah Boroujerdi tiba di kota Qom.

Pasca meninggalnya Ayatullah Haj Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi, pendiri Hauzah Ilmiah Qom pada 1315 HS, tanggung jawab pengelolaan hauzah dipegang oleh tiga marji besar waktu itu; Sayid Mohammad Taqi Khansari, Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i dan Sayid Sadr ad-Din Sadr. Mereka memimpin Hauzah Ilmiah Qom selama delapan tahun dengan baik.

Pada 1323 HS, menyusul sakitnya Ayatullah Boroujerdi dan dirawat inap di sebuah rumah sakit di kota Rey, Tehran, para ulama Qom mengajak beliau untuk tinggal di Qom. Setelah sembuh, beliau akhirnya memutuskan untuk tinggal di Qom.

Akhirnya, dengan dukungan para ulama, beliau pada 9 Dey 1323 HS yang bertepatan dengan 14 Muharram 1364 HQ tiba di Qom dan memikul tanggung jawab Syiah sedunia.

Ayatullah Boroujerdi hingga akhirnya hidupnya, selama 17 tahun tinggal di Qom dan memimpin Hauzah Ilmiah Qom dengan baik. Kehadiran ulama besar ini juga memiliki berkah dan banyak mendidik murid-murid hebat.

Diktator Irak, Saddam Hussein di Hukum Gantung

13 tahun yang lalu, tanggal 30 Desember 2006, diktator Irak, Saddam Hussein dihukum gantung menyusul putusan pengadilan tinggi Irak.

Saddam Hussein

Saddam Hussein dilahirkan di dekat kota Tikrit, 140 km utara Baghdad. Pada usia 20 tahun ia bergabung dengan Partai Baath. Menyusul kudeta yang dilakukan partai ini pada tahun 1968, akhirnya Saddam menjadi wakil dari Ahmad Hasan Al-Bakr pemimpin Baath waktu itu. Pada tahun 1979  Saddam berhasil menjadi presiden Irak. Selain memegang tampuk pimpinan tertinggi di Irak, Saddam juga memegang jabatan panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak dan sejumlah pos penting lainnya.

Di awal kekuasaannya Saddam mulai menjalankan ambisinya dengan dukungan penuh Barat. Hal ini ditandai dengan serangan Irak ke Iran yang mengakibatkan tragedi kemanusiaan. Dengan bantuan Barat pula Saddam membuat senjata kimia dan digunakan untuk menyerang bangsa Irak dan Iran.

Dua tahun setelah menyerang Iran, Saddam mencaplok Kuwait. Aksi tersebut mendapat kecaman luas dari masyarakat internasional. Setelah penarikan pasukan Irak dari Kuwait, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) memberlakukan sanksi terhadap Irak. Sanksi ini membuat mayoritas rakyat Irak menderita.

Di sisi lain, selama kepemimpinannya, Saddam telah membantai atau mencebloskan ke penjara puluhan ribu warga Irak. Meski diktator Irak ini melakukan berbagai kejahatan, namun ia hanya dituntut hukuman gantung karena telah melakkan pembunuhan massal terhadap warga desa ad-Dajil di Irak pada tahun 1982.