Lintasan Sejarah 11 Januari 2020
Hari ini, Sabtu, 11 Januari 2020 bertepatan dengan 15 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 21 Dey 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Ali Zainal Abidin as Lahir (Sebuah Riwayat)
1403 tahun yang lalu, tanggal 15 Jumadil Awal 38 HQ, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini Imam Ali bin Husein as putra Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw, terlahir ke dunia di kota Madinah.
Ketakwaan, ketinggian ilmu, dan kedermawanan Imam Ali bin Husain membuat beliau digelari Zainal Abidin atau "Hiasan Para Abid". Imam Ali Zainal Abidin merupakan salah satu dari 72 anggota kafilah Imam Husein di Karbala. Beliau menyaksikan sendiri ayah, paman, sepupu, dan sahabat-sahabat Imam Husein satu-persatu dibunuh oleh tentara Yazid, penguasa kaum muslimin saat itu. Namun karena sakit, Imam Ali Zainal Abidin tidak bisa ikut bertempur.
Setelah peristiwa tersebut, Imam Zainal Abidin mengabdikan hidup beliau untuk menyampaikan pesan perjuangan Imam Husein dan kebenaran Islam kepada kaum muslimin. Beliau akhirnya dibunuh oleh penguasa kaum muslimin saat itu, yaitu Dinasti Muawiyah.
Imam Ali Zainal Abidin dikenal sangat tekun beribadah dan sangat banyak bersujud menghadap Allah Swt, sehingga beliau juga digelari Imam as-Sajjad. Doa-doa dan munajat yang diucapkan Imam as-Sajjad dicatat oleh para pengikutnya dan dibukukan dalam sebuah kitab berjudul Sahifah Sajadiyah.
Monumen Nasional Grand Canyon Dideklarasikan
112 tahun yang lalu, tanggal 11 Januari 1908, Presiden AS Theodore Roosevelt mendeklarasikan Grand Canyon yang terletak di sebelah barat laut Arizona sebagai sebuah monumen nasional.
Penduduk asli Amerika hidup di area itu pada abad ke-13. Namun, baru pada 1540, ada orang Eropa yang pertama kali melihat Grand Canyon. Orang yang beruntung itu adalah anggota ekspedisi yang dipimpin penjelajah Spanyol Francisco Vasquez de Coronado. Karena lokasi tidak terakses dan terpencil, beberapa abad terlewatkan sebelum penduduk Amerika Utara menjelajah jurang tersebut. Pada 1869, ahli geologi John Wesley Powell memimpin sekelompok pria dalam perjalanan pertama menyusuri Sungai Colorado dan jurang sepanjang 277 mil itu menggunakan empat perahu dayung.
Pada akhir abad ke-19, Grand Canyon menarik ribuan turis tiap tahunnya. Salah satu pengunjung terkenalnya adalah Theodore Roosevelt. Setelah menjadi presiden pada Januari 1908, ia mulai berusaha mewujudkan sebuah monumen nasional Grand Canyon seluas 800 ribu ekar. Pada 1919, Presiden Woodrow Wilson menandatangani Grand Canyon National Park Act.
Kini lebih dari 5 juta orang mengunjungi jurang tersebut tiap tahunnya. Dasar Grand Canyon masih bisa dicapai dengan kaki, keledai, atau perahu. Rafting, pendakian, dan olahraga lari di wilayah itu juga sangat populer.
Wafatnya Ayatullah Syeikh Muhammad Mahdi Syamsuddin
19 tahun yang lalu, tanggal 21 Dey 1379 HS Ayatullah Syeikh Muhammad Mahdi Syamsuddin meninggal dunia di usia 67 tahun dan dikebumikan di masjid Imam Shadiq as yang dibangunnya.
Ayatullah Syeikh Mohammad Mahdi Syamsuddin lahir pada 15 Sya'ban 1353 Hq di kota Najaf. Setelah melewati masa kanak-kanak, Ayatullah Mahdi Syamsuddin belajar pendahuluan ilmu-ilmu agama dan setelah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah ilmu agama, beliau mengikuti kuliah para Ayatullah seperti Sayid Muhsin al-Hakim, Sayid Abu al-Qasim al-Khu'i, sehingga mencapai derajat mujtahid.
Bersamaan dengan upayanya menuntut ilmu, Syeikh Mahdi Syamsuddin juga menulis. Beliau terkenal dengan gaya tulisannya yang lugas di sejumlah majalah ilmiah dan sastra di kota Najaf. Begitu juga beliau membentuk lembaga penerbitan bernama Muntada al-Nasyr untuk memperluas budaya Islam, sambil tetap menjadi dosen di Universitas Fiqih Najaf.
Pada usia 36 tahun, Syeikh Mahdi Syamsuddin pergi ke Lebanon untuk membantu rakyat di sana. Dengan bantuan Imam Musa Sadr mereka membangun lembaga-lembaga sosial dan pendidikan. Beliau kemudian terpilih menjadi wakil ketua dan setelah itu menjabat ketua Majelis Tinggi Syiah Lebanon.
Ayatullah Syeikh Muhammad Mahdi Syamsuddin termasuk ulama yang mampu menggabungkan ilmu dan kefaqihan dengan jihad dan kesabaran. Selain pakar ilmu keagamaan, beliau mendukung perjuangan Imam Khomeini ra. Beliau memiliki banyak karya yang ditinggalkan seperti Tsaurah al-Husein, Anshar al-Husein, Syarh ‘Ahd al-Asytar dan al-Ghadir.