Feb 03, 2020 10:37 Asia/Jakarta
  • 3 Februari 2020
    3 Februari 2020

Hari ini, Senin , 03 Februari 2020 bertepatan dengan 8 Jummadil Tsani 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 14 Bahman 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abu Al-Qasim As-Syathibi Lahir

903 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 538 HQ, Abu al-Qasim bin Firah bin Abi al-Qasim as-Syathibi yang lebih dikenal dengan Imam al-Qurra lahir kedunia.

Abu al-Qasim as-Syathibi merupakan guru para qari al-Quran ulum al-Quran abad 6 Hijriah. Selain menguasai prinsip-prinsip qiraah dan tajwid, beliau juga sangat menguasai tafsir, hadis, nahwu dan lughat.

Sekalipun Syathibi tidak dapat melihat, tapi kecerdasannya yang luar biasa membuat siapa saja yang hadir tidak menyadari bahwa ia buta. Tidak saja tinggi dari sisi keilmuwannya, Syathibi juga seorang yang zuhud dalam kehidupannya dan memiliki akhlak mulia. Beliau tidak akan berbicara bila tidak dibutuhkan dan tidak pernah mengeluh dengan segala kekurangan dan penyakit yang menimpanya. Syathibi juga tidak membaca al-Quran tanpa wudhu dan setiap kali membaca al-Quran di ruangan, maka ia akan membacanya dengan ketenangan luar biasa.

Syathibi juga meninggalkan banyak karya tulis seperti Hirz al-Amani dan dua Kasidah Lamiyah dan Raiyah yang sangat terkenal dan di abad-abad selanjutnya banyak yang mengomentarinya.

 

Imam Khomeini dan Mehdi Bazargan

Imam Khomeini Akan Bentuk Pemerintahan Sementara

41 tahun yang lalu, tanggal 14 Bahman 1357 HS, dua hari setelah kembalinya Imam Khomeini ke Iran, beliau mengadakan jumpa pers dengan para wartawan.

Dalam kesempatan itu, Imam Khomeini menjelaskan bahwa pemerintahan Revolusi Islam akan segera dibentuk dengan tugas untuk mempersiapkan pelaksanaan referendum.

Referendum ini direncanakan akan diadakan setelah disusunnya undang-undang dasar Republik Islam. Selain itu, Imam Khomeini juga menyatakan akan mengeluarkan fatwa jihad kepada rakyat Iran, bila tindakan represif pemerintahan Perdana Menteri Shapour Bakhtiar masih diteruskan. Imam Khomeini juga menyerukan kepada angkatan bersenjata Iran agar bergabung dengan rakyat untuk mendukung revolusi Islam.

 

Pesawat NATO Hantam Kereta Gantung

22 tahun yang lalu, tanggal 3 Februari 1998, sedikitnya 20 orang di Italia tewas saat pesawat terbang militer milik pasukan NATO menghantam jaringan kereta gantung.

Kecelakaan tersebut terjadi di resort Cavalese, tidak jauh dari kota Trento, Italia. Para korban, yang mayoritas turis Jerman, sedang menaiki kereta gunung menuju Gunung Cermis saat kecelakaan terjadi.

Saat kereta berada di ketinggian, sebuah pesawat terbang NATO terbang rendah dan menghantam tali yang menahan kereta. Akibatnya, kereta gantung naas tersebut jatuh dan langsung terhempas ke tanah.

Saat ditemukan kondisi kereta dan para turis sangat mengenaskan. Keempat dinding kereta hancur dan kedua puluh turis tewas terhimpit di bawah panel baja. Satu kereta gantung lain yang berjalan berlawanan berhasil selamat setelah sempat tergantung selama empat jam.

Pesawat NATO sendiri berhasil selamat setelah mendarat darurat di pangkalan udara Aviano di Italia utara. Setahun kemudian, Kapten Richard Ashby, pilot pesawat, diadili di Kamp Lejeune di Amerika Serikat.

Jaksa militer menuduh Ashby terbang terlalu cepat dan rendah serta melakukan manuver yang tidak lazim.  Namun tuduhan tersebut dibantah Ashby yang menyalahkan kerusakan instrumen pesawat sebagai penyebab kecelakaan.

Setelah menjalani persidangan selama setahun, pada bulan Maret 1999, pengadilan militer AS akhirnya membebaskan Ashby karena tidak terbukti melakukan pembunuhan. Namun, selang dua bulan, Ashby kembali ditangkap karena terbukti menyembunyikan bukti video yang merekam aktivitas pesawatnya saat terjadi kecelakaan.