Mengapa Dirjen IAEA Menjustifikasi Serangan terhadap Fasilitas Nuklir Iran?
(last modified Sun, 29 Jun 2025 03:45:58 GMT )
Jun 29, 2025 10:45 Asia/Jakarta
  • Mengapa Dirjen IAEA Menjustifikasi Serangan terhadap Fasilitas Nuklir Iran?

Direktur Jenderal Badan Energoi Atom Internasional (IAEA) dalam wawancara terbarunya mengklaim bahwa ia tidak dapat memastikan Iran sedang membuat bom atom atau tidak.

Tehran, Pars Today-Rafael Grossi,Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Prancis, LCI mengatakan bahwa dirinya mengalami kesulitan menjawab pertanyaan presenter yang menantang dan eksplisit tentang apakah Iran siap membuat bom nuklir atau tidak.

Menanggapi pertanyaan apakah Iran sedang membangun bom nuklir, Grossi berkata tanpa memberikan komentar yang pasti. 

"Saya tidak dapat mengonfirmasinya, tidak jujur ​​jika mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan bom nuklir," tutur Grossi. 

Menanggapi pertanyaan presenter bahwa audiens yang mendengar kita menyatakan bahwa operasi pengeboman dengan ragu-ragu dan bimbang untuk membenarkan tindakan ilegal dan melanggar Piagam PBB oleh AS dan rezim Zionis dalam menyerang fasilitas nuklir Iran, Dirjen IAEA mengklaim,"Dalam strategi nuklir, kita memiliki situasi ketiga yang disebut situasi 'tersembunyi' atau 'diperhitungkan', yang berarti Anda belum mencapai tahap itu tetapi Anda memiliki semua fasilitas dan teknologinya. Jika saatnya tiba (jika Anda mau), Anda dapat memilikinya. Tapi mereka memiliki fatwa yang melarang senjata pemusnah massal, seperti senjata nuklir."

Menanggapi pertanyaan apakah Anda setuju bahwa Israel memutuskan untuk mengebom fasilitas nuklir Iran dalam suasana ketidakpastian ini?, Direktur Jenderal IAEA berkata tanpa mengutuk agresi Israel tersebut dengan mengatakan,"Saya tidak memahaminya demikian, tapi saya mengerti argumentasnya, tetapi jika dengan menyetujui yang Anda maksud adalah membenarkan serangan tersebut, saya harus mengatakan bahwa saya seorang diplomat dan menurut pendapat saya ada jalur diplomatik dan pada akhirnya apa yang terjadi terjadilah."

Menanggapi pertanyaan "Anda mengatakan bahwa kita dapat melanjutkan negosiasi tetapi mereka segera memutuskan untuk mengebom?", Grossi mengklaim,"Menurut pendapat saya sebagai Direktur Jenderal IAEA, saya tidak dapat mengatakan bahwa solusinya adalah solusi militer. Saya tidak dalam posisi untuk mengkritik. Posisi saya adalah bahwa dengan alat verifikasi yang kuat yang saya miliki, saya dapat menjamin bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir, tetapi sampai hari dimulainya kegiatan militer, Iran tidak bekerja sama dengan cara yang diperlukan dan saya mengatakan ini secara terbuka."

Pernyataan tendensius dan tuduhan Direktur Jenderal IAEA ini muncul pada saat Grossi secara hukum berkewajiban untuk menyelidiki serangan terhadap anggota IAEA dan anggota NPT, tetapi dia bukan hanya tidak secara terbuka dan resmi mengutuk serangan AS dan rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir Iran, bahkan dia juga, dengan cara tertentu, menjadi fasilitator serangan tersebut.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional menyebabkan serangan semacam itu dengan laporan politik dan non-teknisnya tentang program nuklir Iran.

Ia tidak menggunakan kata "perang" dan nama "Israel" serta menggunakan kata ganti orang ketiga yang tidak jelas dan "kegiatan militer" sebagai ganti perang yang merupakan bias lain yang jelas terlihat dalam statemen terbarunya. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Araghchi menanggapi peran Grossi, mengatakan,"Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional yang bertindak secara bias, secara langsung membuka jalan bagi penerapan resolusi anti-Iran yang bermotif politik di Dewan Gubernur IAEA dan memfasilitasi serangan ilegal oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran."

Menteri Luar Negeri Iran menegaskan,"Grossi, dengan cara yang mengejutkan dan bertentangan dengan tugas profesionalnya, juga menolak untuk secara tegas mengutuk pelanggaran terang-terangan terhadap peraturan perlindungan Badan dan undang-undangnya."

Menlu Iran menekankan, "Badan Energi Atom Internasional dan Direktur Jenderalnya bertanggung jawab penuh atas situasi keji serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dan desakan Rafael Grossi untuk mengunjungi lokasi yang dibom dengan kedok pemantauan pengamanan tidak ada artinya, bahkan bisa saja memiliki motif buruk.(PH)