Apr 22, 2020 14:43 Asia/Jakarta
  • perkembangan iptek di Iran
    perkembangan iptek di Iran

Para peneliti Fakultas Teknik Listrik, Universitas Teknologi Amirkabir, Tehran dengan kerja sama Dr. Mahdi Tavakoli dari Universitas Alberta, Kanada, yang merupakan pakar robotika, haptic, dan operasi bedah dengan bantuan komputer, menciptakan sebuah robot asisten ahli bedah jantung berdetak.

Menurut rektor Universitas Amirkabir, robot ini bisa bergerak bersamaan dengan detak jantung sehingga membantu dokter lebih akurat dalam melakukan operasi bedah, dan memungkinkan dokter lebih mudah melihat gambar. Oleh karena itu dokter bisa melakukan operasi bedah dari jarak jauh dengan menggunakan joystick atau tuas kendali robot sehingga operasinya berlangsung akurat dan detail.

Pada operasi bedah restoratif, jantung harus dibersihkan dari darah, dan dipindahkan ke alat lain yang mengerjakan pekerjaan jantung. Hal ini dapat meningkatkan bahaya serangan jantung, maka dari itu robot asisten dokter bedah ini didesain untuk bisa bergerak seirama dengan detak jantung.

Menurut salah satu peneliti, robot asisten ini mampu meniru semua gerakan jantung, dan mengikuti gerak maju atau mundurnya jantung. Selain dalam operasi bedah jantung, alat ini juga bisa digunakan untuk membantu operasi bedah dada atau Torakoplastik, dan bedah bagian dalam perut. Alat ini dibuat dalam dua versi, versi lama lebih besar dari versi baru.

Setiap robot bekerja hingga 5 derajat kebebasan bertindak, dan dua tangan robot masing-masing bisa bekerja hingga 10 derajat kebebasan bertindak. Alat ini sudah menyelesaikan tahap-tahap risetnya dengan sukses, dan bisa memasuki uji klinis. Hingga kini lebih dari 30 makalah ilmiah terkait proyek ini sudah diterbitkan.

----

Iranian Research Institute for Information Science and Technology, IRANDOC mengabarkan, dalam laporan JCR, Journal Citation Reports tahun 2018 yang diterbitkan pada Juni 2019, 36 makalah ilmiah Iran memperoleh Impact Factor atau faktor dampak. Menurut laporan tersebut, jurnal ilmiah International of Policy and Management dengan faktor dampak 4,485 dan Iranian Journal of Chemistry and Chemical dengan faktor dampak 0,461, merupakan faktor dampak terbesar dan terkecil di antara makalah ilmiah Iran di JCR.

Menurut para peneliti, dua karya ilmiah pada kuarter pertama, dua karya ilmiah pada kuarter kedua, 10 karya ilmiah para kuarter ketiga, 23 karya ilmiah pada kuarter keempat, tercatat pada profil JCR. Laporan ini menjelaskan sebuah makalah ilmiah bisa dimasukkan pada dua kategori, profil dan dua kuarter beragam.

Sebagai contoh makalah ilmiah Iranian Journal of Fuzzy Systems masuk pada kategori matematika terapan di kuarter kedua, dan kategori matematika di kuarter pertama. Secara umum rata-rata faktor dampak karya ilmiah Iran yang masuk profil JCR berada di kisaran 1,039 hingga 1,21. Menurut laporan JCR pada tahun 2019, 11.822 karya ilmiah hasil editan tahun 2018 di situs ini memperoleh faktor dampak.

----

IMO 2019 Iran teams

Tim matematika Iran dalam olimpiade dunia matematika ke-60 di Inggris, berhasil merebut satu medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.

----

Para peneliti di Universitas Massachusetts, Amerika untuk perama kalinya menemukan magnet cair hasil gabungan dari minyak dan polimer, yang karakteristik magnetisnya tetap walaupun sudah berubah bentuk. Karakteristik unik ini sangat berguna dalam pengembangan robot-robot cair atau liquid robotics. Para peneliti selama tujuh tahun melakukan pengembangan sebuah metode untuk mengubah senyawa Paramagnetic Ferrofluid atau partikel logam mengambang pada sebuah cairan, menjadi magnet permanen.

Magnet padat biasanya dinamai ferromagnetic. Saat mereka diletakkan di dekat sebuah medan magnetis, elektron-elektron magnet akan menjadi konsisten, dan bertahan di jalur tersebut. Senyawa ferromagnetic bisa diubah menjadi partikel yang sangat kecil, dan senyawa tersuspensi. Dengan demikian akan tercipta senyawa ferrofluid.

Dewasa ini ferrofluid memiliki banyak kegunaan, salah satunya membantu mendinginkan pengeras suara. Secara umum para peneliti menyadari bahwa jika partikel nano ferrofluid satu sama lain didekatkan dalam jumlah yang sesuai, maka secara permanen akan tetap memiliki karakter magnetis. Dalam uji laboratorium yang dilakukan para peneliti, secara akurat jarak antar partikel adalah 8 nanometer.

Masalah ini menciptakan sebentuk lapisan di luar zat cair yang berperilaku mirip magnet padat. Untuk menciptakan senyawa ini, para peneliti menggunakan gabungan minyak dan polimer. Mereka juga menyadari bahwa tetesan-tetesan cairan ini bahkan setelah berubah menjadi tetesan cairan yang lebih kecil, tetap memiliki karakter magnetis.

----

Sekelompok peneliti dari National Tsing Hua University (NTHU) di Beijing, Cina menciptakan sebuah gadget yang ditempelkan pada leher pengguna, dan tersambung ke ban lengan. Gadget ini membantu orang tuna wicara untuk mengeluarkan kata-kata yang diinginkannya dengan suara keras. Akan tetapi sekarang penggunaan alat ini dinilai cukup menyiksa jika digunakan dalam waktu lama.

Para peneliti percaya jika kemampuan alat ini ditingkatkan, dan diubah menjadi gadget yang lebih tipis, serta lebih fleksibel, maka ia dapat ditempelken di leher dengan terlebih dahulu membuatnya lembap. Alat yang dinamai Wearable Artificial Graphene Throat, WAGT atau leher grafena buatan yang bisa dipakai ini, dibuat dari grafena yang dipasang di atas lembaran tipis polyvinyl alcohol film. Alat tersebut memiliki ukuran 15x30 milimeter, dan tersambung ke ban tangan melalui sebuah kabel yang mengandung papan sirkuit, mikro komputer dan pendeskripsi kode.

Pengguna, tanpa harus mengucapkan satu kata yang jelas, dan dengan sekadar melakukan gerakan mulut tanpa suara, gadget akan melacaknya pada kulit, lalu memecahkan kodenya, dan mengenali kata yang dimaksud. Pada tahap berikutnya, ban tangan menjelaskan kata yang dimaksud dengan suara komputer. Namun sekarang sistem tersebut baru bisa digunakan untuk mengenali kata-kata sederhana semisal halo, okey dan tidak. Hasil penelitian ini dimuat dalam jurnal internasional ACS Nano.[]