Jun 21, 2020 10:51 Asia/Jakarta
  • 21 Juni 2020
    21 Juni 2020

Hari ini, Ahad tanggal 21 Juni 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 29 Syawal 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 1 Tir 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Perjanjian Gulistan Ditandatangani

213 tahun yang lalu, tanggal 29 Syawal 1228 HQ, perjanjian Gulistan ditandatangani oleh Iran dan Tsar Rusia. Di pihak Iran, penandatangan perjanjian ini adalah Mirza Abul Hasan Khan Ilchi.

Perjanjian Gulistan

Perjanjian ini terdiri dari 11 pasal dan sebuah pembukaan. Perjanjian Gulistan merupakan akhir dari peperangan sepuluh tahun yang berlangsung antara Iran dan Rusia, dengan kekalahan di pihak Iran dan Dinasti Qajar yang berkuasa di Iran waktu itu.

Atas dasar perjanjian ini, sebagian wilayah Iran, mulai dari Gunje, Shirvan, Baku, Dagestan, dan Georgia sampai Laut Kaspia dikuasai oleh Rusia. Sebaliknya, Rusia hanya diikat perjanjian untuk mengakui pemerintahan Abas Mirza. Tiga belas tahun kemudian, yaitu tahun 1241 Hijriah, Rusia kembali menginvasi Iran dan menduduki sebagian wilayah kekuasaan Iran. Perang itu berakhir dengan perjanjian "Turkman Chai".

Ir. Sukarno Meninggal

50 tahun yang lalu, tanggal 21 Juni tahun 1970, Ir. Ahmad Sukarno, proklamator kemerdekaan dan persiden pertama Republik Indonesia, meninggal dunia.

Ir. Ahmad Sukarno, proklamator kemerdekaan dan persiden pertama Republik Indonesia

Ir. Sukarno dilahirkan pada tahun 1901 dan sejak masa muda telah aktif dalam perjuangan politik melawan penjajahan Belanda. Akibat aktivitas politiknya itu, Sukarno berkali-kali dipenjarakan oleh pemerintah Belanda. Pada era Perang Dunia Kedua, Indonesia diduduki oleh Jepang dan pada masa itu, Ir. Sukarno dan para pejuang kemerdekaan lainnya mengadakan berbagai persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.

Ketika Perang Dunia Kedua berakhir dengan kekalahan Jepang, para pejuang Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk mendeklarasaikan kemerdekaan Indoensia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, Belanda tidak menerima kemerdekaan ini dan berusaha kembali menjajah Indonesia dengan cara melakukan agresi militer ke Indonesia.

Selama empat tahun kemudian rakyat Indonesia berjuang mengusir penjajah dan akhirnya pada tahun 1949, Belanda mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.

Imam Khomeini ra Memberhentikan Bani Sadr dari Presiden

39 tahun yang lalu, tanggal 1 Tir 1360 HS, Imam Khomeini ra mencopot Bani Sadr dari presiden setelah parlemen menyepakati mosi tidak percaya atasnya.

Imam Khomeini ra

Setelah perselisihan antara para pejabat Iran dengan Bani Sadr, Presiden Iran yang berkhianat, begitu juga ketidakmampuannya dalam mengelola perang dan sikap-sikapnya melawan Revolusi Islam, Imam Khomeini pada 20 Khordad 1360 HS setelah bermusyawarah dengan para pejabat tinggi Iran lainnya membatalkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi Militer yang juga wakil Wali Faqih. Sikap Imam ini direaksi secara negatif oleh Bani Sadr dan menunjukkan tidak peduli dengan keputusan Imam. Masalah ini membuat para anggota parlemen mengusulkan draf ketidaklayakan politik Banis Sadr.

Menyusul rencana ini, para pendukung Bani Sadr melakukan walk out dari parlemen dan berusaha agar rencana ini tidak diterima oleh parlemen, tapi akhirnya anggota parlemen pendukung garis Imam pada 31 Khordad 1360 HS menyepakati draf ketidaklayakan politik Bani Sadr. Keputusan ini kemudian diserahkan kepada Imam dan keesokan harinya, 1 Tir 1360 HS, Imam Khomeini ra dalam sebuah pesannya memberhentikan Bani Sadr dari jabatan presiden.

Dalam pesannya Imam mengatakan, "Setelah suara mayoritas anggota parlemen menyepakati ketidaklayakan politik Bani Sadr, saya memberhentikannya dari jabatan presiden."

Sementara Bani Sadr yang mulai ketakutan akan ditangkap dan diadili, ia berusaha menyembunyikan dirinya selama lima pekan dan setelah itu dengan berpakain perempuan membajak sebuah pesawat Iran. Dengan demikian pada 7 Mordad 1360 HS, Bani Sadr berhail melarikan diri ke Perancis dan melakukan rongrongan terhadap Iran dari sana bersama kelompok Munafikin.