Kejahatan Baru Rezim Pembunuh Anak; Yaqin, Gadis Penyeru Perdamaian itu Syahid
(last modified Sat, 24 May 2025 11:52:53 GMT )
May 24, 2025 18:52 Asia/Jakarta
  • Yaqin Hamad
    Yaqin Hamad

Pars Today – Gugurnya seorang anak Palestina yang dikenal di media sosial sebagai penyeru perdamaian, telah memicu gelombang kecaman atas kejahatan Rezim Zionis pembunuh anak.

Di tengah kecamuk perang, terdengar suara menuntut keadilan, itu adalah suara Yaqin Hamad, gadis kecil yang meski masih belia namun telah menjadi simbol perlawanan, dan harapan di Gaza.
 
Suara itu kini hilang di tengah kebisuan pemboman tanpa ampun Rezim Zionis. Sumber lokal Palestina mengonfirmasi bahwa Yaqin, anak gadis pejuang Palestina itu gugur syahid dalam serangan udara ke wilayah Deir Al Balah, di tengah Gaza.
 

 

Walaupun masih belia, Yaqin, adalah figur terkenal di media sosial. Suara tegasnya dalam membela anak-anak Gaza, menceritakan ketertindasan tanpa akhir mereka, dan mengajak dunia untuk berteriak. Tapi hari ini ia bergabung dengan para korban kejahatan sistematik Israel.
 
Kabar gugurnya gadis kecil Palestina ini dengan cepat tersebar luas di media sosial, dan memicu gelombang kesedihan bercampur kemarahan para netizen dunia. 
 

 

Banyak di antara mereka yang menganggap kejahatan ini sebagai kelanjutan kebijakan genosida Rezim Zionis, yang selama berbulan-bulan telah menjadikan anak-anak tak berdosa Gaza sebagai korban.
 
Sejak Oktober 2023 sampai sekarang, Gaza menjadi saksi salah satu fase sejarah paling berdarah. Banyak laporan hak asasi manusia yang menegaskan bahwa Rezim Zionis secara sengaja menyerang anak-anak.
 

 

Kejahatan Rezim Zionis ini telah berulangkali dikecam oleh organisasi-organisasi internasional termasuk Komite Hak Anak PBB, akan tetapi kecaman semata tidak pernah bisa mencegah pembunuhan anak-anak tak berdosa di Gaza.
 
Hari ini Yaqin Hamad, bergabung dengan ribuan anak Palestina lain yang mimpi-mimpinya terkubur di bawah reruntuhan akibat perang. Meski tidak lagi bisa berteriak untuk anak-anak seusianya, tapi namanya telah menjadi simbol perlawanan.
 

 

Perlawanan itu dalam pandangan anak-anak tanpa dosa Gaza, masih terus berlangsung, bahkan ketika dunia menutup mata kepada kalian. (HS)