Lintasan Sejarah 27 Juni 2020
Hari Mahkamah Agung
Tanggal 7 Tir di Iran diperingati sebagai Hari Mahkamah Agung sebagai peringatan atas gugur syahidnya Ayatullah Syahid Beheshti yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung.
Salah satu tugas penting pemerintahan Islam adalah menegakkan keadilan dan mengembalikan hak kepada pemiliknya. Tugas penting ini membutuhkan lembaga peradilan yang independen, kuat dan adil. Atas dasar ini, Imam Khomeini ra menilai lembaga peradilan sebagai lembaga paling sensitif dan menyebutnya sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang tertindas. Oleh karenanya, upaya melemahkannya bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Menurut Imam Khomeini ra, bila hukum yang dikeluarkan oleh lembaga peradilan sesuai dengan prinsi-prinsip Islam, hukum ini dapat menjadi penyelamat dan solusi bagi banyak masalah yang dihadapi negara. Meraih kepuasan rakyat dan keridhaan Allah hanya dapat direalisasikan ketika lembaga peradilan senantiasa berusaha dalam kerangka menegakkan keadilan dan menerapkan hukum Islam.
Sayid Ibnu Thawus Meninggal Dunia
777 tahun yang lalu, tanggal 5 Dzulqadah 664 HQ, Ridha ad-din Ali bin Musa yang terkenal dengan nama Sayid Ibnu Thawus, seorang ulama fiqih, hadis, sejarah, dan sastra muslim, meninggal dunia.
Sayid Ibnu Thawus menjalani masa kecil dan remajanya di tanah kelahirannya, Hilah, yang terletak di Irak. Di sana, ia mempelajari berbagai bidang ilmu agama. Sayyid Ibnu Thawus menjalani hidup dengan kezuhudan dan ketakwaan. Oleh karena itulah ia selalu menolak berbagai jabatan yang ditawarkan oleh rezim yang berkuasa saat itu, yaitu Dinasti Abbasiah.
Dia banyak meninggalkan karya-karya penulisan di bidang ilmu teologi, akhlak, fiqih, dan hadis. Sebagian besar karya-karyanya diterjemahkan ke berbagai bahasa dan berkali-kali dicetak ulang. Di antara karya Ibnu Thawus yang terpenting aaadalah buku berjudul "al-Luhuf" yang mengisahkan kejadian di hari Asyura dan dianggap sebagai salah satu buku sejarah terkemuka. Buku karya Ibnu Thawus lainnya berjudul "al-Malahim wal Fitan" yang berisi berbagai peristiwa sebelum dan di saat munculnya Imam Mahdi af.

Kemerdekaan Djibouti
43 tahun yang lalu, tanggal 27 Juni 1977 Djibouti bebas dari penjajahan bertahun-tahun Perancis dan meraih kemerdekaannya.
Setiap tahun, pada hari ini, rakyat Djibouti merayakannya sebagai hari kemerdekaan. Negeri ini semenjak tahun 1896 menjadi jajahan Perancis dengan nama Somalia Perancis. Namun setelah 80-an tahun berjuang, akhirnya Djibouti memperoleh kemerdekaannya.Djibouti adalah Negara terakhir yang bergabung dengan Liga Arab.
Negara ini terletak di timur benua Afrika, di pertemuan laut Merah dan samudra Hindia, yang berada di selat Babul-Mandab. Karenanya dari segi geopolitik, negeri tersebut memiliki posisi yang amat strategis.