Lintasan Sejarah 18 Oktober 2020
Hari ini, Ahad 18 Oktober 2020 bertepatan dengan 1 Rabiul Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 27 Mehr 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Rasulullah Memulai Hijrahnya
Tanggal 1 Rabiul Awal tahun pertama Hijriah, tiga belas tahun sesudah diangkat sebagai rasul, Nabi Muhamad Saw memulai perjalanan beliau untuk hijrah ke kota Madinah.
Selama tiga belas tahun masa kenabiannya, Rasulullah banyak mengalami intimidasi dan gangguan yang dilancarkan oleh kaum Musyrikin kota Mekah.
Pada malam menjelang keberangkatan nabi Muhammad Saw ke Madinah, kaum Musyrikin berniat membunuh beliau. Namun, Ali bin Abi Thalib as, dengan gagah berani menyamar sebagai Rasulullah sehingga kepergian Rasulullah tidak berhasil diketahui oleh kaum Musyrikin.
Hijrahnya Rasulullah ke Madinah menandai diawalinya lembaran sejarah baru dalam perkembangan Islam. Rakyat Madinah menyambut Rasulullah dengan gembira dan tak lama kemudian terbentuklah sistem pemerintahan Islam di Madinah.
Italia dan Kaisar Ottoman Menandatangani Perjanjian Damai
108 tahun yang lalu, tanggal 18 Oktober 1912, Italia dan Kaisar Ottoman menandatangani sebuah perjanjian damai.
Berdasarkan perjanjian ini, Ottoman harus menyerahkan Libya kepada Italia. Setahun sebelumnya, Italia telah mulai menyerang Libya. Awalnya, pasukan Ottoman yang menduduki Libya berhasil menang, namun akhirnya harus takluk kepada pasukan Italia dan Libya pun diduduki oleh Italia. Karena semakin meningkatnya gejala akan terjadinya perang Balkan Pertama melawan Imperium Ottoman, Kaisar Ottoman terpaksa melakukan perjanjian damai dengan Italia.
Bangsa Libya kemudian selama bertahun-tahun berperang melawan penjajahan Italia. Setelah terjadi perubahan politik pasca Perang Dunia Kedua, Libya dikuasai oleh Perancis dan Inggris. Akhirnya, baru pada tahun 1951 Libya berhasil meraih kemerdekaannya.
Sekutu Asingkan Reza Khan ke Pulau Morris
79 tahun yang lalu, tanggal 27 Shahrivar 1320 HS, Reza Khan diasingkan ke pulau Morris atas perintah Inggris.
Setelah tentara Sekutu tiba di Iran, Reza Khan, Shah Iran secara terpaksa mengundurkan diri dan pada tanggal 25 Shahrivar 1320 HS (16 September 1941) ia terpaksa meninggalkan Iran. Sesuai perintah Inggris, Reza Khan akhirnya diasingkan ke pulau Morris pada tanggal 27 Mehr 1320 HS (19 Oktober 1941), setelah itu dipindah ke Johannesburg, Afrika Selatan dan ia meninggal di sana.
Bila Reza Khan sejak awal berkuasa tidak lewat kekuatan asing, khususnya Inggris dan memperkuat fondasi pemerintahannya di tengah rakyat Iran dengan menciptakan keadilan dan menerapkan kebebasan, pasukan Sekutu tidak akan pernah mampu dengan mudah melengserkannya lalu mengasingkannya ke pulau Morris.
Reza Khan memahami bahwa sekalipun Rusia dan Inggris menentangnya, tapi bila tentara mereka memasuki Tehran keluarga dan dirinya tidak akan diapa-apakan. Sikap paling keras Inggris dan Rusia terhadapnya tidak lebih dari pencopotannya dari kekuasaan dan pengasingan. Hal yang paling ditakutkannya adalah kemarahan rakyat yang ditindas olehnya selama berkuasa 16 tahun di Iran. Kenyataan ini memaksanya mengundurkan diri dan keluar dari Iran.