Warta Berita 21 Oktober 2020
Sekjen Komite Eksekutif Gerakan Fatah Palestina mengumumkan bahwa para pejabat Hamas menolak permintaan untuk bertemu dengan penasihat presiden AS dan mantan perdana menteri Inggris.
Pejabat Hamas Tolak Bertemu Menantu Trump
Sekjen Komite Eksekutif Gerakan Fatah Palestina mengumumkan bahwa para pejabat Hamas menolak permintaan untuk bertemu dengan penasihat presiden AS dan mantan perdana menteri Inggris.
Jibril Rajoub, seperti dikutip surat kabar al-Arabi al-Jadid, mengatakan Penasihat Presiden AS Jared Kushner dan Mantan PM Inggris Tony Blair, meminta bertemu pejabat Hamas setelah pemerintah Otorita Ramallah pada Mei 2020 memutuskan hubungan dengan Israel dan AS sebagai protes atas Kesepakatan Abad.
Di bagian lain, Rajoub menuturkan pihaknya mencapai kesepakatan dengan Hamas pada isu-isu seperti perlawanan rakyat, pembentukan negara merdeka Palestina, dan penerimaan Mahmoud Abbas sebagai pemimpin bangsa Palestina.
Pemerintah AS meresmikan prakarsa Kesepakatan Abad pada 28 Januari 2020 di Gedung Putih, yang dihadiri oleh PM rezim Zionis dan duta besar dari beberapa negara Arab.
Otorita Ramallah Palestina kemudian memutuskan semua hubungan dengan AS sebagai protes atas prakarsa tersebut.
Trump Disebut Menyembunyikan Informasi tentang Corona
Calon Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris mengkritik keras Presiden Donald Trump dan pemerintahannya atas kebijakan mereka dalam menangani wabah virus Corona.
"Trump tidak terbuka mengenai bahaya serius virus Corona," ujarnya pada hari Selasa (20/10/2020) seperti dikutip jaringan IPTV.
"Donald Trump telah menunjukkan pengabaian yang gegabah terhadap keselamatan manusia. Ini tidak bisa disangkal," tambahnya.
Mengenai Covid-19, Harris menuturkan Trump dan pemerintahannya tahu apa yang sedang terjadi. Mereka tahu itu bisa merugikan orang. Mereka sudah memiliki informasinya sejak Januari lalu.
"Trump menutup-nutupinya. Mereka tidak memberi indikasi seberapa serius masalah itu kepada orang-orang. Keluarga tidak diberikan cukup waktu untuk membuat keputusan tentang bagaimana mereka akan melindungi keluarganya," ungkapnya.
"Satu dari lima anak di bawah usia 12 tahun di Amerika sedang terjerat krisis kelaparan," kata Harris, seraya mencatat bahwa AS sedang mengalami situasi ekonomi yang buruk di tengah pandemi Corona.
Kebijakan kontradiktif, kerusakan moral, perilaku yang tak terduga, dan manajemen yang buruk telah mengurangi popularitas Trump menjelang pelaksanaan pemilu presiden AS pada 3 November 2020.