Lintasan Sejarah 24 Oktober 2020
-
24 Oktober 2020
Hari ini, Sabtu 24 Oktober 2020 bertepatan dengan 6 Rabiul Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 3 Aban 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ali bin Muhammad Tanukhi Wafat
1100 tahun yang lalu, tanggal 7 Rabiul Awal 342 HQ, Ali bin Muhammad Tanukhi, seorang ulama, sastrawan, dan penyair terkenal abad ke-4 Hijriah, meninggal dunia dalam usia 64 tahun di kota Basrah.
Ali bin Muhammad Tanukhi dilahirkan di Turki dan pada masa mudanya, ia pergi ke Bagdad lalu tinggal di sana.
Tanuqi amat mahir dalam bidang ilmu nahwu, bahasa, matematika, dan sastra. Setelah tinggal beberapa lama di Bagdad, Tanuqi pergi ke Basrah dan bekerja sebagai hakim. Sejak itu, ia pun dikenal dengan nama Hakim Tanukhi. Ia juga terkenal atas kemahirannya berpidato.
Tanukhi meninggalkan berbagai karya penulisan di antaranya buku kumpulan syair dan buku berjudul "Kitab al-Aruudh."
PBB Berdiri
75 tahun yang lalu, tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa.
Para wakil dari negara-negara Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu Amerika, Uni Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisco, Amerika, para wakil dari 50 negara-negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.
PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama dididirkannya PBB, seperti yang disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, memupuk kerjasama internasional untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta mengembangkan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan.
Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji. Namun, adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap dewan keamanan, yaitu AS, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah satu badan utama PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya Amerika.
Sebaliknya, Majelis Umum yang menjadi forum seluruh anggota PBB justru tidak memiliki kekuatan yang berarti dibanding dengan Dewan Keamanan. Ketidakadilan inilah yang telah menghambat keberhasilan PBB dalam mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan protes dari banyak negara anggotanya.
Meninggalnya Fereydoun Moshiri, Penyair Terkenal Iran
20 tahun yang lalu, tanggal 3 Aban 1379 HS, Fereydon Moshiri, penyair terkenal Iran setelah bertahun-tahun menanggung penyakit yang dideritanya meninggal dunia dini hari Jumat di Tehran dalam usia 74 tahun.
Fereydoun Moshiri terlahir di Tehran tanggal 30 Shahrivar 1305 yang bertepatan dengan tanggal 21 September 1926. Tahun pertama dan kedua di sekolah dasar dilaluinya di Tehran. Tidak lama kemudian Ia mengikuti ayahnya yang dipindahtugaskan ke kota Mashad. Namun beberapa tahun kemudian ia dan keluarga kembali lagi ke Tehran. Tahun pertama sekolah menengah atasnya dilalui di sekolah Dar al-Fonoun dan setelah itu ia pindah ke sekolah Adib.
Fereydoun Moshiri telah mulai membaca syair sejak remaja kira-kira pada usia 15 tahun. Kumpulan pertama syair-syairnya dicetak tahun 1334 HS pada usia 28 tahun dengan judul Teshneh Toufan yang diberi pengantar oleh Mohammad Hossein Shahriar dan Ali Dashti.
Karyanya yang paling terkenal adalah syair yang bernama Koucheh yang dicetak di majalah Roushanfekr edisi Ordibehest 1339. Koucheh merupakan puisi terindah dan romantis dalam puisi baru bahasa Persia.
Fereydoun Moshiri pada tahun 1333 HS menikah dengan Eghbal Akhavan dan memiliki dua anak bernama Babak dan Bahar.