Nov 02, 2020 17:46 Asia/Jakarta

Ribuan warga Amerika Serika unjuk rasa di Washington, DC dan kota-kota lain di untuk memprotes calon hakim Mahkamah Agung yang diusung Presiden Donald Trump dan menyerukan kekalahan Trump dalam pemilu presiden 3 November 2020.

Menurut penyelenggara, unjuk rasa pada hari Sabtu (17/10/2020) berlangsung di semua negara bagian. Demonstrasi ini terinspirasi oleh Women’s March pertama di Washington DC yang merupakan unjuk rasa anti-Trump besar-besaran yang diadakan sehari setelah pelantikannya pada 2017.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Direktur Eksekutif Women’s March Rachel O’Leary Carmona di tengah kerumunan yang berkumpul di Freedom Plaza, mendesak para wanita untuk menentang Trump dalam pemilu mendatang.

"Saat kami bersatu, saat kami turun ke jalan, saat kami memilih, wanita adalah satu-satunya kekuatan politik paling kuat di Amerika, dan tidak ada – tidak satu hal pun – yang dapat dilakukan Donald Trump untuk menghentikan kami," katanya seperti dimuat di Minanews.net.

Para pengunjuk rasa juga memberikan penghormatan kepada mendiang hakim Mahkamah Agung, Ruth Bader Ginsburg – ikon bagi wanita dan progresif – sambil memprotes calon hakim pilihan Trump, Amy Coney Barrett yang akan menggantikannya. Ginsburg meninggal pada 18 September 2020.

Komite Kehakiman Senat AS telah menjadwalkan pemungutan suara pada 22 Oktober untuk mencalonkan Barrett di atas keberatan dari Demokrat bahwa proses konfirmasi terlalu dekat dengan pemilu 3 November 2020.

Demonstran di Women’s March mengatakan, mereka marah karena Partai Republik tampaknya siap untuk menyetujui pencalonan Barrett, seorang hakim konservatif.

Republik telah menolak pencalonan Merrick Garland yang seorang Demokrat, pilihan mantan Presiden Barack Obama. (RA)