Nov 23, 2020 10:59 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 23 November 2020
    Lintasan Sejarah 23 November 2020

Pemberontakan Kedua Serbia Melawan Ottoman

212 tahun yang lalu, tanggal 7 Rabiul Tsani 1230 HQ, rakyat Serbia melakukan pemberontakan untuk kedua kalinya melawan imperium Ottoman.

 

Pemberontakan yang mendapat dukungan dari Rusia ini dipimpin oleh Milos Ubrenovic. Setelah terjadi beberapa kali pertempuran antara Serbia dan Otoman, akhirnya kedua puhak mengadakan perjanjian damai.

 

Berdasarkan perjanjian ini, Serbia diakui secara resmi sebagai sebuah pemerintahan otonomi di bawah imperium Ottoman dan diizinkan untuk membentuk parlemen sendiri. Namun demikian, imperium Rusia masih terus memprovokasi pemberontakan bangsa-bangsa Balkan terhadap Imperum Ottoman dengan tujuan untuk memperlemah kekuasaan imperium ini.

 

Masjid Javid, Tehran

 

Rezim Pahlevi Menutup Masjid Javid Tehran

 

46 tahun yang lalu, tanggal 3 Azar 1353 HS, rezim Pahlevi menutup masjid Javid Tehran.

 

Hal itu dilakukan setelah Ayatullah Khamenei memberikan ceramah di sana pada 3 Azar 1353 HS. Para anasir rezim Shah Pahlevi menyerbu masjid dan atas perintah SAVAK masjid ini ditutup dan mereka menangkap Ayatullah Doktor Mohammad Mofatteh dan menjebloskannya ke penjara.

 

Ketika Imam Khomeini ra diasingkan ke Najaf, Irak, rezim Pahlevi tidak mengizinkan seorangpun melakukan aktivitas menentang rezim.

 

Ayatullah Doktor Mohammad Mofatteh, selain melakukan sejumlah aktivitas terpisah di forum-forum agama dan akademik, beliau juga menjadi imam masjid Javid Tehran. Ayatullah Mofatteh menggunakan masjid sebagai basis lokal untuk membentuk generasi muda Islam yang revolusioner. Beliau menjadikan masjid ini sebagai basis untuk membela nilai-nilai Islam.

 

Pada waktu itu, Syahid Mofatteh membentuk satu pusat muqawama dan mengundang para pejuang terkenal waktu itu seperti Syahid Muthahhari, Doktor Bahonar dan lain-lain untuk memberikan ceramah di sana. Di masjid ini, para pemuda agamis dan akademis, memanfaatkan pidato-pidato yang ada dan perpustakaan masjid yang cukup lengkap. Pengelola masjid juga menyelenggarakan kelas-kelas seperti tafsir, Nahjul Balaghah, akidah, ekonomi Islam, sejarah agama, sosiologi dan lain-lain.

 

Para pemuda hadir dengan penuh antusias mendengarkan ceramah-ceramah revolusioner dan masjid menjadi basis lain untuk melakukan aktivitas anti rezim Pahlevi. Dari masjid ini pengumuman dan pesan Imam Khomeini ra disebarkan dan ini dilihat oleh rezim Pahlevi sangat merugikan. Akhirnya mereka memutuskan untuk menutup masjid Javid.

 

Stasiun Oxford Circus Terbakar

 

36 tahun yang lalu, tanggal 23 November 1984, hampir 1.000 penumpang kereta api terperangkap di terowongan penuh asap selama 3 jam ketika stasiun bawah tanah tersibuk di London, Oxford Circus, mengalami kebakaran.

 

Bantuan segera datang dalam hitungan menit saat lautan api mulai menyeruak. Untungnya tidak ada korban tewas, para penumpang hanya mengalami luka ringan. Akan tetapi, dampak kebakaran tersebut sangat merugikan. Diperkirakan, stasiun tersebut baru bisa dijalankan secara normal dalam beberapa hari kemudian.

Kebakaran terjadi pada pukul 22.20 GMT di terowongan yang menghubungkan Bakerloo dan Victoria. Penyebab kebakaran diperkirakan karena terjadi korsleting pada kereta atau kekeliruan mekanisme pengabelan di terowongan tersebut. Seluruh pihak menderita karena asap pekat yang memenuhi terowongan.

 

Juru bicara pemadam kebakaran mengatakan api telah menghancurkan sebuah kereta kosong, membakar kawasan titik persilangan antara Bakerloo dan Victoria, serta merusak terowongan sepanjang 5 kilometer.[]