Lintasan Sejarah 31 Januari 2021
-
Lintasan Sejarah 31 Januari 2021
Hari ini, Ahad 31 Januari 2021 bertepatan dengan 17 Jumadil Tsani 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Bahman 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Muhaddis Mirza Hossein Nouri Wafat
122 tahun yang lalu, tanggal 27 Jumadil Tsani 1320 HQ, Mirza Hossein Nouri meninggal dunia di usia 66 tahun dan dikebumikan di Najaf, Irak.
Mirza Hossein bin Muhammad Taqi bin Muhammad Ali Nouri Mazandarani yang lebih dikenal dengan Mirza Hossein Nouri lahir di kota Nour, Mazandaran pada 1254 Hq. Mirza Nouri merupakan ahli hadis, faqih, mufassir dan penyair. Beliau pernah menuntut ilmu kepada Sayid Mahdi Qazvini. Mirza Hossein Nouri juga belajar kepada guru-guru besar untuk memperdalam hadis seperti Agha Bozourgh Tehrani, Sheikh Abbas Qommi, Muhammad Husein Kasyif al-Ghitha dan Sayid Syarafuddin Amili.
Mirza Nouri sangat berperan menyebarkan prinsip-prinsip mazhab syiah dan hadis-hadis para Imam as. Beliau juga dikenal dengan keutamaannya dalam beribadah dan ketakwaan.
Sebagian dari karya beliau adalah Ma'alim al-Shabar, Jannah al-Ma'wa dan Nafas al-Rahman fi Fadhail Salman. Mirza Nouri memiliki perpustakaan yang lengkap dan sulit dicari bandingannya di Iran dan Irak dari sisi kuantitas dan kualitas. Tetapi koleksi perpustakaannya ini tercerai berai sepeninggal beliau.
Mirza Nouri merupakan ayah dari istri Syahid Sheikh Fadhlullah Nouri, seorang ulama pejuang di masa Revolusi Konstitusi dan kebanyakan dari buku-buku berharga beliau berada pada anak-anak Sheikh Fadhlullah Nouri. Kemudian sebagian dari buku-buku ini dibeli oleh Ayatullah Boroujerdi dan diletakkan di perpustakaan beliau di Najaf, Irak.

Ajip Rosidi, Sastrawan Indonesia Lahir
83 tahun yang lalu, tanggal 31 Januari 1938, Ajip Rosidi dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia yang memperkenalkan kebudayaan Sunda kepada Dunia. Ia pernah menjadi redaktur PN Balai Pustaka (1955-1956) itu dikenal sangat taat asas (konsisten) mengembangkan kebudayaan daerah. Terbukti, Hadiah Sastra Rancage-penghargaan untuk karya sastra Sunda, Jawa, dan Bali-masih rutin dikeluarkan setiap tahun sejak pertama kali diluncurkan tahun 1988.
Ajip juga dikenal sebagai "juru bicara" yang fasih menyampaikan tentang Indonesia kepada dunia luar. Hal ini ia buktikan ketika bulan April 1981 ia dipercaya mengajar di Osaka Gaikokugo Daigaku (Osaka Gaidai), Osaka, Jepang, serta memberikan kuliah pada Kyoto Sangyo Daigaku di Kyoto (1982-1996), Tenri Daigaku di Nara (1982-1995), dan di Asahi Cultural Center.
Imam Khomeini Kembali ke Iran
42 tahun yang lalu, tanggal 12 Bahman 1357 HS atau 1 Februari tahun 1979, setelah lima belas tahun berada di pengasingan, akhirnya Imam Khomeini, pemimpin revolusi Islam Iran, kembali ke Iran.

Jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk menyambut Imam Khomeini dengan sangat antusias dan penuh kegembiraan. Setelah pesawat yang membawa Imam Khomeini dari Paris mendarat di bandara Mehrabad, Imam Khomeini memberikan pidato singkat dan kemudian langsung menuju taman makam pahlawan, Behesht Zahra.
Di sana, di hadapan rakyat Iran, beliau menyampaikan pidato bersejarah, yang antara lain berisi keputusan beliau untuk mendirikan pemerintahan baru di Iran dengan dukungan rakyat.
Sepuluh hari kemudian, Imam Khomeini berhasil meraih kontrol atas pemerintahan di Iran secara penuh dan dengan demikian, Revolusi Islam di Iran berhasil mencapai kemenangannya. Sepuluh hari bersejarah itu, yaitu sejak tanggal 1 Februari hingga 11 Februari atau menurut kalender nasional Iran, sejak tanggal 10 hingga 22 Bahman, hingga kini diperingati rakyat Iran dengan nama "Sepuluh Hari Fajar".