Mar 01, 2021 10:59 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 1 Maret 2021

Hari ini, Senin 1 Maret 2021 bertepatan dengan 17 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Isfand 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani Wafat

 

321 tahun yang lalu, tanggal 17 Rajab 1121 HQ, Allamah Syeikh Abu al-Hasan Sulaiman bin Abdullah bin Ali bin Hasan al-Mahauzi yang lebih dikenal dengan Muhaqqia al-Bahrani meninggal dunia dalam usia 46 tahun.

Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani merupakan ulama besar Syiah di awal abad 12 Hijriah dan lahir di pertengahan bulan Ramadan 1076 HQ. Beliau dikenal dengan keilmuwannya di bidang ilmu Hadis, Rijal dan Sejarah.

Selain banyak menulis karya ilmiah seperti al-Isyarat fil al-Islam, as-Syifa fi al-Hikmat al-Nazhariah dan al-Mi’raj, beliau juga berhasil mendidik murid-murid yang kelak menjadi ulama besar seperti Syeikh Abdullah Samahiji dan Sayid Hasyim Bahrani penulis Tafsir al-Burhan dan Syeikh Ahmad Bahrani.

 

Morteza Hananeh Lahir

98 tahun yang lalu, tanggal 11 Isfand 1301 HS, Morteza Hananeh, seorang musisi kontemporer Iran, terlahir ke dunia.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Hananeh masuk ke sanggar musik untuk mengembangkan kemampuannya di bidang musik. Dia kemudian memimpin Orkestra Simfoni Tehran dan kemudian bergabung dengan Radio Iran.

Morteza Hananeh juga menjadi guru musik dan menulis berbagai buku musik, di antaranya  berjudul "Langkah-Langkah Yang Hilang". Morteza Hananeh meninggal dunia pada 24 Mehr 1367 HS di usia 67 tahun.

 

Amerika Tes Bom Hidrogen

67 tahun yang lalu, tanggal 1 Maret 1954, Amerika berhasil melakukan uji coba bom hidrogen yang menghasilkan ledakan paling eksplosif sepanjang sejarah pada saat itu di Kepulauan Bikini, wilayah Kepulauan Marshall.

Ledakan itu dipercaya mencapai 1.000 kali lebih besar daripada yang dihasilkan di Hiroshima dan tidak pernah diperhitungkan para ilmuwan pembuatnya.

Bom berkekuatan 15 megaton itu langsung menghancurkan atol, yang hilang ditelan jamur raksasa, dan efek ledakannya terasa hingga 1.000 mil. Kapal asal Jepang yang sedang melaut sekitar 80 mil dari kawasan uji coba, 3 minggu berikutnya langsung merasakan sakit akibat efek radiasi. Para kru kapal termasuk di antara 264 orang yang terkena efek radiasi.

Penduduk asli di sekitar atol sebelumnya dievakuasi terlebih dahulu dengan diberi uang pengganti dan kembali pada 1974. Namun empat tahun kemudian, mereka kembali dievakuasi karena efek radiasi masih terdeteksi. Total sebanyak 23 tes nuklir dilakukan di Kepulauan Bikini dari 1946 hingga 1958.