Mar 07, 2021 11:05 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 7 Maret 2021

Hari ini, Minggu 7 Maret 2021 bertepatan dengan 23 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Isfand 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ayatullah Kouhkarameh-i Meninggal Dunia

 

123 tahun yang lalu, tanggal 23 Rajab 1299 HQ, Ayatullah Sayid Husain Kouhkamareh-i, seorang ulama dan ahli fiqih terkemuka Iran meninggal dunia dan dikebumikan di kota Najaf al-Asyraf, Irak.

 

Ayatullah Sayid Husain Kouhkamareh-i merupakan ulama besar Syiah dan nasabnya sampai kepada Imam Husein as. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar agamanya, beliau kemudian pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk melanjutkan pendidikannya. Selama bertahun-tahun beliau menimba ilmu dari Syeikh Kasyif al-Ghitha, Syeikh Muhammad Hasan, penulis ensiklopedia fiqih Jawahir al-Kalam dan Syeikh Anshari.

 

Ayatullah Kouhkamareh-i sangat menguasai bidang fiqih dan ushul fiqih dan pasca meninggalnya Syeikh Anshari, beliau menjadi pemimpin Hauzah Ilmiah Irak dan banyak pengikut Syiah di pelbagai belahan dunia yang bertaklid kepadanya.

 

Beliau mendidik lebih dari 800 orang ulama yang kemudian hari menjadi ulama besar, seperti Ayatullah Mirza Musa Tabrizi dan Syeikh Hasan Mameqani. Selain mendidik ulama, beliau juga banyak menulis buku seperti Risalah di Bidang Ibadah, Furu ad-Din dan Ahkam Halal wa Haram.

 

Ayatulah Rabbani Shirazi Wafat

 

39 tahun yang lalu, tanggal 17 Isfand 1360 HS, Ayatullah Sheikh Abdorrahim Rabbani Shirazi, seorang ulama dan pejuang Iran, meninggal dunia.

 

Ayatullah Rabbani Shirazi dilahirkan pada 1301 HS di Shiraz dan sejak tahun 1318 HS beliau sudah mempelajari ilmu-ilmu agama. Aktivitas keagamaannya dimulai pada 1320 HS dengan melawan kalangan Shufi dan Bahaiah. Dakwah beliau berhasil membawa kembali para pengikut Bahai ke agama Islam.

 

Ayatullah Rabbani Shirazi pada 1327 HS belajar kepada Ayatullah Boroujerdi di kota Qom dan pasca wafat gurunya, beliau melanjutkan perjuangan keagamaannya melawan rezim Pahlevi. Beliau merupakan ulama pertama yang menyampaikan soal marjaiyah Imam Khomeini ra.

 

Ketika Imam Khomeini ra menyampaikan masalah pemerintahan Islam, Ayatullah Rabbani Shirazi mengkoordinasi ulama revolusioner sejak 1349 HS dan mengirim mereka ke seluruh penjuru negeri untuk mendidik para kader yang dibutuhkan guna terlibat dalam posisi-posisi penting dalam pemerintahan akan datang. Tidak berapa lama dari usahanya, muncul kelompok-kelompok Islam di seluruh Iran yang berujung pada dipenjarakannya beliau oleh rezim Pahlevi.

 

Ayatullah Rabbani Shirazi dari tahun 1342 hingga 1357 HS telah dipenjarakan lebih dari 15 kali dan mendapat penyiksaan yang luar biasa. Sekita 10 tahun beliau melewati masa hidupnya di penjara rezim Pahlevi. Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, beliau menjadi wakil Imam Khomeini ra di provinsi Fars dan wakil provinsi ini di Dewan Ahli Kepemimpinan. Imam Khomeini ra kemudian mengangkat beliau sebagai anggota ahli fiqih di Dewan Garda Konstitusi.

 

Duma Setujui Amnesti

 

24 tahun yang lalu, tanggal 7 Maret 1997, parlemen Rusia (Duma) secara bulat menyetujui pemberian amnesti kepada gerilyawan Chechnya yang terlibat dalam peperangan selama 21 bulan dengan tentara Rusia.

Majelis Rendah Duma yang didominasi kubu komunis, oposan Presiden Boris Yeltsin, mendukung amnesti itu dengan 235 suara lawan 39. Keputusan itu merupakan tindak lanjut kebijakan pemerintah yang diusulkan beberapa komite oposisi.

Para pejabat Duma menyatakan pernyataan amnesti dalam bentuk resolusi parlemen itu langsung berkekuatan hukum. Tujuan utama dari amnesti ini adalah untuk membebaskan para tentara Rusia yang masih disandera pihak Chechnya.

Pemberian amnesti itu tidak dilakukan bagi para tawanan asing lainnya. Sejumlah sukarelawan negeri muslim melakukan perlawanan di Chechnya seperti yang dilakukan gerilyawan anti-Rusia dari bekas Republik Soviet termasuk Ukraina.