Apr 06, 2021 09:27 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 6 April 2021
    Lintasan Sejarah 6 April 2021

Hari ini, Selasa 6 April 2021 bertepatan dengan 23 Sya'ban 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Penyair Jami Lahir ke Dunia

625 tahun yang lalu, tanggal 23 Sya'ban 817 HQ, Nuruddin Abdurrahman Jami, seorang penyair dan sastrawan terbesar Iran abad ke-9 Hijriah terlahir ke dunia di Kota Jam, sebuah kawasan di timur laut Iran.

Ketika masih muda, Jami telah belajar ilmu-ilmu keagamaan, sastra, dan sejarah di Kota Samarqand. Setelah itu, ia melakukan pengembaraan ke berbagai kawasan lainnya.

Jami adalah seorang penyair yang dikenal sebagai pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Berbeda dengan para penyair lain pada masanya, Jami tidak pernah membuat syair yang isinya berupa pujian kepada para penguasa. Di antara karya-karya terkenalnya adalah kitab yang berjudul "Silsilatudz-Dzahab", dan "Baharestan".

Jami meninggal dunia pada tahun 898 Hijriah.

Image Caption

Dimulainya Kebangkitan Syahid Mohammad Khiyabani di Tabriz

100 tahun yang lalu, tanggal 17 Farvardin 1299 HS, dimulainya kebangkitan Syahid Mohammad Khiyabani di Tabriz

Sheikh Mohammad Khiyabani sejak mudanya telah menyukai ilmu-ilmu agama dan dengan cepat beliau meraih derajat keilmuan yang tinggi. Pasca kebangkitan Revolusi Konstitusi, kehidupan Sheikh Mohammad Khiyabani memasuki babak baru. Beliau membentuk Komunitas Pejuang untuk menyukseskan Revolusi Konstitusi dan mengambil langkah-langkah penting di Tabriz. Dalam perjuangannya beliau mempublikasikan surat kabar Tajaddud (Pembaruan) yang isinya kebanyakan menuntut diterapkannya undang-undang hasil Revolusi Konstitusi.

Sheikh Mohammad Khiyabani kemudian terpilih sebagai pemimpin kelompok Demokrat Azerbaijan. Banyak aktivitas positif yang dilakukannya dan dengan memanfaatkan koran Tajaddud, beliau berhasil menyukseskan tujuan-tujuanya. Sheikh Mohammad Khiyabani menjadi tokoh paling berpengaruh pasca blokade Tabriz dalam periode penindasan kecil (Estebdad saghir).

Setelah Sheikh Mohammad Khiyabani dan lima orang sahabatnya terpilih menjadi anggota Parlemen Iran, Vusuq ad-Dowleh, Perdana Menteri Dinasti Qajar memutuskan untuk melenyapkan Sheikh Khiyabani. Untuk itu ia mengirimkan pasukan ke Tabriz.

Keputusan dan pengiriman pasukan itu memaksa Sheikh Mohammad Khiyabani bangkit melawan Vusuq ad-Dowleh dan pada 17 Farvardin 1299 Hs (6 April 1920) dalam waktu singkat beliau dan pasukannya berhasil menguasai seluruh kantor pemerintah Tabriz. Kemenangan yang disebut Kebangkitan Khiyabani ini berlanjut hingga lebih dari 5 bulan.

Sheikh berdiri di bangunan Tajaddud sambil menyampaikan pidatonya. Sementara masyarakat dengan penuh perhatian mendengarkan pidatonya. Sheikh menyampaikan pidatonya dalam bahasa Azari dan terjemah Persia-nya setiap hari dipublikasikan lewat surat kabar Tajaddud. Selama 5 bulan ini, Sheikh Khiyabani dan perjuangannya menghadapi banyak bahaya, tapi berhasil menyingkirkannya dan api konspirasi berhasil dipadamkan.

Sheikh Mohammad Khiyabani dalam perjuangannya senantiasa berusaha menuntun opini masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan informasi mereka demi meraih tujuan yang dicanangkan. Oleh karenanya, Sheikh Khiyabani tidak pernah berusaha memperkuat dan memperbaharui kekuatan bersenjatanya untuk membela perjuangannya. Dalam perjuangannya, Sheikh pernah menghadapi tekanan pasukan Rusia di masa Perang Dunia I dan berhasil mencegah masuknya pengaruh komunis di Iran.

Ketika Mokhber al-Saltanah menjadi Gubernur Tabriz yang baru dan berhasil mengalahkan pertahanan perjuangan Sheikh Khiyabani pada 21 Shahrivar 1299 (12 September 1920), mereka menahannya dan akhirnya menggugursyahidkan Sheikh.

Image Caption

Dimulainya Aksi Kamikaze Tentara Jepang

76 tahun yang lalu, tanggal 6 April tahun 1945, dalam Perang Dunia II, pesawat-pesawat Kamikaze Jepang mulai melakukan serangan berani mati ke arah kapal-kapal induk milik AS.

Saat itu, para pilot sukarelawan Jepang menabrakkan kapal-kapal tempur bermuatan bom yang dikemudikannya. Aksi bunuh diri yang heroik ini menimbulkan kerugian yang sangat besar di pihak AS. Akan tetapi, karena besarnya kekuatan sekutu, serangan pasukan Jepang yang saat itu bergabung dengan Jerman dan Italia akhirnya berhasil dibendung.

Tentara Jepang bahkan berhasil dipukul mundur dari kawasan-kawasan Asia timur yang sebelumnya mereka duduki. Akhirnya, pada bulan Agustus 1945, AS mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom. Bom yang meluluh lantakkan kota serta membunuh ratusan ribu warga sipil Jepang itu mengakhiri Perang Dunia II.

 

Tags