Lintasan Sejarah 23 Mei 2021
Hari ini Jumat, 23 Mei 2021 bertepatan dengan 11 Syawal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Khordad 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Rasulullah Pergi Ke Thaif
1445 tahun yang lalu, tanggal 11 Syawal 3 tahun sebelum Hijrah, Rasulullah Saw melakukan perjalanan ke Thaif di dekat Mekah dengan tujuan untuk mengajak kabilah Tsaqif masuk Islam.
Perjalanan ini dilakukan Rasulullah tak lama setelah wafatnya Abu Thalib, pelindung utama Rasulullah. Meninggalnya Abu Thalib yang disegani oleh kaum musyrik Quraisy, membuat mereka semakin berani mengganggu Rasulullah.
Oleh karena itu, jika warga kota Thaif mau menerima Islam, kota ini akan dijadikan tempat berlindung bagi warga Muslimin dari kekejaman kaum Musyrikin Mekah. Namun, pemimpin kabilah Tsaqif bukan hanya menolak beriman kepada Allah Yang Esa dan Rasulullah, namun bahkan menyerang Rasululah sehingga beliau terluka. Akhirnya Rasulullah dan kaum Muslimin Mekah berhijrah ke Madinah dan mendirikan pemerintahan Islam di sana.
Pemilu Presiden Iran Periode Ketujuh
24 tahun yang lalu, tanggal 2 Khordad 1376 HS, diselenggarakan periode ketujuh pemilu presiden Republik Islam Iran.
Pemilu pilpres ini tidak hanya penting bagi rakyat Iran, tapi juga menjadi perhatian serius di tingkat internasional sebagai peristiwa politik dan sosial penting yang terjadi di Iran setiap empat tahun sekali. Alasan utama perhatian masyarakat internasional terkait pemilu ini berpulang pada kenyataan bahwa mereka tidak menyangka rakyat Iran akan berpartisipasi secara luas dalam pemilu ini.
Dalam periode pilpres ini, Hujjatul Islam Sayid Mohammad Khatami meraih suara terbanyak dengan 20 juta suara dari hampir 30 juta suara sah dan terpilih sebagai Presiden Republik Islam Iran ke-5 Iran.
Banyak pendapat terkait partisipasi luas rakyat Iran dalam pemilu presiden ketujuh ini, tapi menurut bangsa Iran, kehadiran rakyat Iran adalah menyambut seruan Wali Faqih, Sayid Ali Khamenei. Sejatinya, rakyat Iran sebelum memilih calon presidennya, mereka telah terlebih dahulu menyatakan kesetiaannya kepada Republik Islam Iran.
Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri
12 tahun yang lalu, tanggal 23 Mei 2009, mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Roh Moo-Hyun bunuh diri dengan melompat dari sebuah bukit di belakang rumahnya.
Menurut penyelidikan polisi, Roh depresi akibat tuduhan korupsi atas diri dan keluarganya. Mengutip keterangan dari pengacara keluarga Roh, mengungkapkan bahwa, sebelum bunuh diri, dia membuat surat penyesalan, yang disimpan di data komputernya.
"Jangan terlalu bersedih. Bukankah hidup dan mati itu bagian dari alam," tulis Roh dalam sebuah catatan sebelum bunuh diri. "Jangan menyalahkan siapa pun ini takdir."
Kasus korupsi yang tengah membelitnya agaknya menciptakan tekanan batin yang luar biasa pada diri Roh. "Banyak orang menderita karena saya," ujarnya. "Apa yang saya lakukan di akhir hayat hanya beban untuk orang lain."
Dalam catatan terakhirnya sebelum tewas bunuh diri, Roh juga berpesan agar jasadnya dikremasi di sebuah pemakaman dekat kediamannya.