Jun 15, 2021 22:12 Asia/Jakarta
  • Para Kandidat Pilpres Iran 18 Juni 2021
    Para Kandidat Pilpres Iran 18 Juni 2021

Pemilu presiden Iran ke-8 semakin dekat, 18 Juni 2021 adalah hari digelarnya pesta demokrasi ini.

Berbagai kandidat presiden aktif mengkampanyekan programnya kepada pemilih di waktu yang diberikan kepada mereka untuk kampanye. Mereka berusaha menarik suara rakyat untuk dirinya dengan mengenalkan program dan pendekatannya. Pemilu di Iran dapat dicermati dari dua sisi. Dari satu sisi, upaya partisipasi maksimum dan dari sisi lain, partisipasi yang sadar. Seperti yang dijelaskan Rahbar, Ayatullah Ali Khamenei, “Pemilu digelar dalam satu haru, tapi pengaruhnya akan berlangsung selama bertahun-tahun.” Dengan demikian urgensitas pemilu yang sadar sangat penting.

Selama periode ini, berbagai kampanye dan gerakan masing-masing menjadi platform untuk kegiatan sosial dan politik orang-orang yang akan memutuskan sendiri dan memilih kandidat yang tepat. Berbagai tim sukses rakyat di samping atmosfer semarak pemilu, masing-masing memiliki warna dari harapan masa depan dan perubahan kondisi saat ini, seakan-akan mereka menghitung hari untuk mengambil langkah demi kondisi yang lebih baik.

Rahbar, Ayatullah Khamenei

Ayatullah Khamenei di bagian lain pidato terbarunya saat bertemu dengan anggota parlemen secara virtual seraya mengisyaratkan sejumlah kekhawatiran akan rendahnya partisipasi rakyat di pemilu 18 Juni 2021 mengatakan, “Saya yakin tingkat partisipasi rakyat tidak ada kaitannya dengan nama ini atau itu, tapi rakyat mencari sosok yang memiliki kepasitas manajemen tinggi dan tekad kuat serta efektivitas besar untuk menyelesaikan kendala negara, dan tidak penting bagi rakyat orang itu memiliki gelar apa atau dari faksi apa.Tentu saja, ini mungkin penting untuk kelompok politik, tetapi tidak untuk publik.”

“Yang penting adalah kandidat mampu meyakinkan rakyat bahwa ia mengetahui kesulitan masyarakat, bahwa mereka adalah manajerial, bijaksana dan jujur, dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan negara. Dalam hal ini, Insyaallah dan dengan kemurahan Allah, masyarakat akan hadir di kotak suara dengan partisipasi yang tinggi,” ungkap Ayatullah Khamenei.

Partisipasi politik sebenarnya merupakan salah satu bagian dan aliansi dengan demokrasi. Untuk sebuah pemerintah menjadi demokratis, jumlah terbesar orang harus terlibat dalam perumusan kekuasaan, urusan publik, dan politik. Demokrasi juga memiliki komponen seperti supremasi hukum, kebaikan publik, kesetaraan, hak alami, orisinalitas individu dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang mendasar.

Kurangnya partisipasi pada akhirnya akan mengarah pada kelanjutan dan penguatan pemerintahan yang tidak populer. Pemimpin Tertinggi Revolusi menekankan bahwa seseorang harus bertanggung jawab atas cabang eksekutif yang mengetahui masalah utama rakyat dan dapat menyelesaikannya, menambahkan: “Kini masalah utama dan segera negara adalah ekonomi, dan para kandidat harus memaparkan program dan solusinya untuk menyelesaikan kendala ekonomi kepada rakyat, serta meyakinkan mereka bahwa ia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kendala ekonomi.”

Beliau menekankan, medan pemilu adalah area bersaing untuk memberi pelayanan dan berlomba-lomba di kebaikan. Seraya merekomendasikan para kandidat untuk menghindari slogan-slogan palsu dan menipu, Rahbar menambahkan, para kandidat saat berkampanye dan memberi janji harus mengingat fasilitas dan realita negara. Jajak pendapat membenarkan bahwa prioritas yang menarik rakyat, bukan nama dan faksi, tapi kemampuan dan efisiensi.

Bimbingan Rahbar terkait masalah ini telah membuka ufuk baru di pemilu.

Sejumlah kandidat telah menyampaikan slogan-slogan yang menjanjikan, tetapi yang lebih penting dari sekedar slogan adalah kemampuan untuk merealisasikannya. Rakyat menginginkan ide dan tindakan yang baik, dan mereka harus melihat apakah mereka yang memiliki klaim ekonomi memiliki kemampuan dan telah lulus ujian atau tidak. Poin ini lebih penting untuk penilaian rakyat, terlepas dari arus politik apa pun.

Kini setelah program kampanye kandidat jelas, pemilu tahun 1400 Hs (2021) telah memasuki fase yang lebih serius. Faktanya, semua kandidat yang memenuhi syarat adalah tokoh dan politisi terkemuka di negara ini. Mereka para manajer dan pemimpin tinggi di pos-pos pemerintah, dengan demikian mereka sadar akan kapasitas keuangan dan struktural negara. Di sisi lain, masyarakat mengharapkan terbentuknya wacana yang realistis di kampanye. Hal ini menguntungkan baik untuk kepentingan kandidat maupun masyarakat, yang mengarah pada pembentukan harapan berdasarkan rencana dan akan melibatkan dukungan publik dalam prosesnya di manajemen pemerintah.

Pemilu di Iran

Mohammad Imani, penulis dan jurnalis meyakini bahwa pemilu sebuah kompetisi layanan dan etiket kontes semacam itu dan layanan semacam itu harus dipatuhi.

Hasil seharusnya dari kompetisi sepert ini adalah keamanan, ketenangan, kehormatan, kekuatan, keceriaan, harapan lebih besar sebuah bangsa, bukan kekalahan dan perpecahan serta kemunduran kekuatan nasional, seperti yang kita saksikan di pemilu Amerika Serikat.

Hari-hari ini, semua orang percaya bahwa Iran sedang melalui titik balik sejarah yang penting, suasana kota dan negara penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik dan perubahan situasi saat ini, dari muda dan setengah baya dan manula hingga pemilih awal, semuanya menanti untuk mewarnai jari telunjuknya di pemilu 28 Khordad (18 Juni).

Di sisi lain, musuh lama Iran juga tengah menanti detik-detik untuk menerapkan tekanan internasional dan sanksi barunya dengan alasan kurangnya sambutan publik atas pemilu, namun pastinya setelah pemilu, sejarah akan menulis “Iran, Pemenang Pemilu”.

 

 

 

Tags