Ghalibaf: Brutalitas Israel di Rafah harus Dihentikan
(last modified Thu, 30 May 2024 07:28:40 GMT )
May 30, 2024 14:28 Asia/Jakarta
  • Mohammad Bagher Ghalibaf
    Mohammad Bagher Ghalibaf

Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf menyebut konfrontasi rezim Zionis dengan rakyat Palestina yang tidak berdaya sebagai konfrontasi kebrutalan Zionis dengan umat manusia yang tidak berdaya.

Lebih lanjut Mohammad Bagher Ghalibaf mengungkapkan, brutalitas rezim Zionis Israel di Rafah harus dihentikan.

 

Menurut laporan Kantor Berita Parlemen Iran (icana.ir), Mohammad Bagher Ghalibaf dalam sidang terbuka hari Kamis (30/5/2024) seraya mengisyaratkan kejahatan Israel di Jalur Gaza, menambahkan, pemerintah dunia, khususnya pemerintah Islam harus meninggalkan basa-basi dan pertimbangan diplomatik, serta membela nilai-nilai kemanusiaan dengan segenap tenaga.

Kejahatan Israel di Rafah

Seraya mengisyaratkan bahwa kebungkaman terhadap kejahatan perang Israel mendorong manusia ke era barbarisme, Ghalibaf mengatakan, suara anak-anak yang terbakar di Rafah adalah bukti kekalahan kemanusiaan untuk membela hak-hak mendasar manusia serta simbol ketidakpedulian pemerintah terhadap emosi paling manusiawi rakyatnya.

 

Ketua parlemen Iran menekankan, berbagai pemerintah harus berdiri bersama rakyatnya di sejarah yang benar, dan mencegah mesin pembunuh ini serta tidak mengijinkan kejahatan Israel mengolok-olok peradaban manusia.

 

Ghalibaf juga juga menyebut pemerintah Amerika di antara pendukung besar rezim Zionis dan penyebab seluruh kejahatan Israel. Seraya menegaskan bahwa dengan harga apa pun brutalitas Israel harus dihentikan, Ghalibaf mengatakan, "Bangsa dan pemerintah Iran di jalan ini akan mengerahkan segenap upayanya, dan akan selalu berada di samping rakyat tertindas Palestina dan anak-anak tak berdaya Palestina."

 

Rezim Israel sejak 7 Oktober 2023 dengan dukungan penuh AS dan negara-negara Barat, melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat tak berdaya Palestina. Akibat brutalitas tersebut, sampai saat ini tercatat lebih dari 36 ribu warga Palestina gugur. (MF)