Dedolarisasi Terus Menyebar Luas, Kongo Kurangi Penggunaan Dolar AS
Bank Sentral Republik Demokratik Kongo mengumumkan pengurangan ketergantungannya terhadap mata uang dolar dalam transaksi valuta asing di negara ini.
Africa News melaporkan, Republik Demokratik Kongo berupaya mengurangi ketergantungan perekonomian negaranya dari mata uang dolar Amerika Serikat.
Bank sentral Republik Demokratik Kongo dalam keputusan terbarunya berupaya mewujudkan kebijakan dedolarisasi.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mempromosikan penggunaan mata uang nasional dan mendorong masyarakat untuk menggunakan mata uang tersebut dalam semua transaksi barang dan jasa saat ini.
Dalam jangka panjang, transaksi dolar akan lebih mahal dibandingkan transaksi nilai tukar Kongo, Franc, sehingga mendorong dunia usaha dan individu untuk menyimpan rekening mereka dalam mata uang nasional.
Salah satu alat utama Amerika Serikat untuk mendominasi perekonomian internasional dan mengkonsolidasikan fondasi hierarki komando Washington di dunia dengan mata uang negara tersebut, dolar, yang telah dan terus digunakan berkali-kali dalam perang ekonomi melawan negara-negara yang tidak bersekutu dengan AS.
Banyak pemerintah di dunia telah sampai pada kesimpulan strategis bahwa mereka lebih baik merasionalisasi pengaruhnya dari perekonomian domestik Amerika dengan melemahkan proses ketergantungan ekonomi pada Amerika dan dolarnya, demi menghindari kemungkinan kerugian besar di masa depan.(PH)