Tehran-Moskow Menekankan Hubungan Bilateral
(last modified Sun, 30 Jun 2024 03:25:09 GMT )
Jun 30, 2024 10:25 Asia/Jakarta
  • Percakapan via telepon antara Sergei Lavrov dan Ali Bagheri Kani
    Percakapan via telepon antara Sergei Lavrov dan Ali Bagheri Kani

Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dan Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia membahas status terkini kerja sama bilateral dan isu-isu regional melalui panggilan telepon.

Mengacu pada perkembangan terkini kerja sama bilateral antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia, khususnya penandatanganan nota kesepahaman mengenai transfer gas Rusia ke Iran dan percakapan telepon antara Penjabat Presiden Iran dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Bagheri Kani mengatakan, Proses memajukan hubungan bilateral ke arah yang benar dan dinilai dengan kecepatan yang tepat.

Kedua negara akan segera menandatangani perjanjian kerja sama komprehensif antara Tehran dan Moskow, yang akan menjadi langkah penting menuju pengembangan dan penguatan hubungan strategis.

Bendera Rusia dan Iran

Selain bertetangga, Iran dan Rusia juga merupakan anggota penting dari organisasi BRICS, sebuah organisasi yang, meskipun masih baru, telah membangun posisi internasionalnya dan memperkuat posisi internasionalnya lebih dari sebelumnya.

Pakar hubungan internasional Farid Moradi mengatakan:

“Iran dan Rusia merupakan dua negara yang mendapat serangan dari negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, dan dalam hal ini kedua negara berusaha menggunakan kapasitas masing-masing dengan cara apapun untuk menyelesaikan masalah akibat sanksi. Barat telah berulang kali menolak pengembangan kerja sama antara negara-negara Timur dan telah menyatakan keprihatinannya."

Oleh karena itu, Ali Bagheri Kani, Penjabat Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran berharap proses administrasi dan formalitas hukum penyelesaian dokumen-dokumen penting dalam agenda kerja sama bilateral, khususnya perjanjian kemitraan strategis komprehensif dan perjanjian kerja sama di bidang gas dan transit antara Iran dan Rusia, dapat ditindaklanjuti dan akan diselesaikan sesegera mungkin.

Salah satu kerja sama penting antara Iran dan Rusia adalah pada saat perang melawan kelompok teroris Daesh (ISIS) di Suriah, yang berujung pada kehancuran kelompok teroris tersebut dan hilangnya ancamannya dari kawasan.

Dengan demikian, Republik Islam Iran percaya bahwa kemungkinan serangan besar-besaran yang dilakukan rezim Zionis di Lebanon dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga terhadap keamanan kawasan.

Oleh karenanya, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran dalam percakapan dengan Sergey Lavrov menekankan kesiapan perlawanan Lebanon terkait kemungkinan agresi Zionis terhadap negara ini, dan menganggap penting bagi seluruh kawasan dan stabilitas internasional untuk mencegah berlanjutnya kejahatan Zionis dan perluasan cakupan ketegangan. ke Lebanon karena kemungkinan krisis ini menyebar ke wilayah lain.

Harapan dari kawasan adalah Rusia, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara yang mendapat manfaat dari keamanan kawasan, akan mencegah segala tindakan jahat rezim Zionis di kawasan, termasuk kemungkinan serangan terhadap Lebanon.

Oleh karena itu, Ali Bagheri, sebagai tanggapan atas rencana Rusia untuk mengangkat masalah Palestina dan kejahatan yang dilakukan oleh Zionis dalam perang Gaza selama periode kepresidenan bergilir Rusia di Dewan Keamanan PBB pada bulan Juli, mengumumkan kesiapan Tehran untuk berpartisipasi dalam berbagai pertemuan-pertemuan yang relevan pada tingkat tertinggi.

Dewan Keamanan PBB

Merujuk pada kekhawatiran bersama Rusia mengenai kemungkinan perluasan cakupan konflik dan agresi komprehensif Zionis ke Lebanon, Lavrov mengumumkan bahwa negaranya berupaya mencegah peristiwa semacam itu dan menekankan tanggung jawab semua pihak dalam hal ini.

Sebuah isu yang menambah kekhawatiran regional lebih dari sebelumnya karena dukungan komprehensif Amerika terhadap rezim kriminal Zionis.(sl)