Hamas: Kami Menolak Kesepakatan yang Melegalkan Kehadiran Penjajah
Parstoday- Kepala juru runding Hamas mengatakan: Kami menolak kesepakatan yang melegalkan kehadiran penjajah Zionis di Gaza.
Menurut laporan IRIB; Khalil al-Hayya, ketua juru runding Hamas terkait gencatan senjata di Gaza, mengatakan: Pemerintah AS jika menghendaki gencatan senjata tercapai, dan kesepakatan pertukaran tawanan mencapai final, maka harus mengakhiri fanatisme butanya terhadap penjajah Zionis, dan menekan kabinet Netanyahu untuk mematuhi hal-hal yang sebelumnya disepakati.
"Kami tidak membutuhkan inisiatif baru, dan setiap prakarsa dari pihak mana pun, pertama-tama harus membuat Israel menjalankan kesepakatan yang telah diraih, bukannya kembali ke titik nol, dan juga tidak berputar di lingkaran yang diinginkan oleh Netanyahu," papar al-Hayya.
Pertemuan Doha, Qatar untuk memulai negosiasi gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tawanan digelar pada 15-16 Agustus 2024 dengan dihadiri perwakilan Hamas, Israel, Mesir, Qatar dan partisipasi Amerika Serikat.
Meski ada desakan dari dunia untuk menerapkan gencatan senjata di Gaza, namun sampai saat ini perundingan antara Hamas dan Israel belum juga membuahkan hasil.
Faksi-faksi muqawama Palestina menyebut alasan kegagalan perundingan kesepakatan gencatan senajta di Gaza adalah sabotase dari pihak Israel, dan upaya Zionis untuk melanjutkan genosida dan pembantaian terhadap warga tak berdaya Gaza. (MF)