Tanggapan Iran atas Pernyataan Akhir Pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk Persia
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam beberapa klausul terkait Iran dalam pernyataan akhir pertemuan para menteri luar negeri Dewan Kerja Sama Teluk Persia di Riyadh serta menganggapnya tidak produktif dan tidak membuahkan hasil.
Para menteri luar negeri Dewan Kerjasama Teluk Persia mengeluarkan pernyataan mengenai perkembangan di kawasan dan dunia, termasuk perkembangan di Gaza dan terhadap Iran, pada pertemuan di Riyadh yang diselenggarakan hari Senin (9/9).
Menurut laporan IRIB, Nasser Kanaani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menolak klausul terkait pulau-pulau Iran di Teluk Persia dan menekankan, Tiga pulau Iran yaitu Bu Musa, Tonb-e Bozorg dan Tonb-e Kuchak merupakan bagian integral dan abadi dari wilayah Republik Islam Iran.
Jubir Kemenlu Iran menambahkan, Republik Islam Iran menganggap setiap komentar mengenai pembangunan pemukiman, perjalanan pejabat nasional dan militer ke pulau-pulau milik Iran, serta diadakannya latihan militer di perbatasan wilayahnya, sebagai campur tangan dalam urusan kedaulatannya dan mengutuknya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga menolak dimasukkannya klaim sepihak Kuwait tentang sumur gas Arash dalam pernyataan terakhir para menteri luar negeri Dewan Kerja Sama Teluk Persia dan mengatakan, Mengeluarkan pernyataan berulang-ulang dan membuat klaim sepihak tidak memiliki nilai hukum, bahkan tidak membuktikan hak bagi pihak Kuwait.
"Solusi logis dan bermanfaat terkait sumur gas Arash adalah kembali ke meja perundingan teknis dan hukum serta dialog bilateral guna mencapai kesepakatan yang stabil berdasarkan prinsip bertetangga yang baik dan menghormati kepentingan bersama," tambah Jubir Kanaani.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga menyatakan, Mengacu pada klausul terkait program nuklir Iran, Republik Islam Iran selalu mematuhi hukum dan kewajiban internasionalnya. Oleh karena itu pernyataan tidak berdasar mengenai program nuklir damai Iran tidak ada gunanya.
Jubir Kemenlu Iran menilai keamanan di kawasan sebagai kategori yang terintegrasi dan tidak dapat dipisahkan dan kemudian menekankan pentingnya kerja sama regional untuk menjamin keamanan kolektif.
"Republik Islam Iran terus memainkan peran yang efektif dan konstruktif dalam memberikan keamanan perairan dan jalur laut regional, meskipun menolak kehadiran militer asing di kawasan." pungkas Kanaani.(sl)