Pemenang Nobel Perdamaian: Kondisi Anak-Anak Gaza Mirip Jepang Pasca Perang Dunia II
Kelompok Nihon Hidankyo, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 mengumumkan bahwa kondisi anak-anak di Jalur Gaza mirip dengan kondisi anak-anak Jepang pada akhir Perang Dunia II.
Tehran, Parstoday-Kelompok Nihon Hidankyo, yang didirikan pada tahun 1956 oleh para penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, memenangkan Hadiah Nobel atas upaya mereka mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan menunjukkan bahaya penggunaan senjata tersebut.
Toshiyuki Mimaki, salah satu ketua kelompok anti-nuklir Nihon Hidankyo, peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2024 atas upayanya mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir, menyatakan bahwa kondisi anak-anak di Gaza serupa dengan kondisi Jepang 80 tahun lalu.
"Di Gaza, anak-anak menderita dalam pertumpahan darah," katanya sambil berlinang air mata.
“Tidak pernah dibayangkan hal seperti ini akan terjadi menimpa umat manusia,” tegas Mimaki.
Kantor Penerangan Otoritas Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa sejak dimulainya Perang Gaza pada 7 Oktober 2023, sekitar 17.000 anak Palestina gugur di Jalur Gaza.
Rezim Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, telah melancarkan perang dahsyat terhadap Jalur Gaza sejak Oktober 2023, yang mengakibatkan kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan, dan lebih dari ribuan warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak gugur dan terluka.
Dengan mengabaikan tuntutan komunitas internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan perang dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi bencana kemanusiaan di Gaza, Tel Aviv terus melakukan genosida terhadap penduduk Gaza.
Terlepas dari semua kejahatan ini, rezim Zionis mengakui bahwa setelah 12 bulan perang, mereka belum mampu mencapai tujuan perang ini, yaitu menghancurkan gerakan Hamas dan mengembalikan tahanan Zionis dari Jalur Gaza.(PH)