Araghchi: Pejabat Jerman Harus Menerima Jamshid Shahrmahd adalah Teroris
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menyatakan harapannya bahwa pemerintah dan masyarakat Jerman akan menerima kenyataan bahwa Jamshid Sharmahd adalah seorang teroris warga Jerman.
Setelah bertahun-tahun kelompok tentara bayaran dan teroris Tondar melakukan kejahatan terhadap rakyat Islam Iran yang tertindas, tapi tegar, Jamshid Sharmahd, pemimpin kelompok teroris ini yang bertanggung jawab atas kesyahidan dan telah melukai ratusan warga Iran yang tidak bersalah dihukum mati atas perbuatannya pada hari Senin (28/10).
Menurut laporan jaringan media Sahab mengutip IRNA, Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi menyebut Jamshid Sharmahd sebagai pemimpin kelompok teroris dan mengatakan, Ini adalah fakta yang diabaikan dan tidak ingin ditunjukkan oleh para pejabat Jerman.
Menteri Luar Negeri Iran menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Spiegel, Sharmahd dengan pilihannya sendiri mengaku bertanggung jawab atas ledakan sebuah masjid di Shiraz, selatan Iran, yang menewaskan empat belas orang dan lebih dari 200 orang orang terluka
"Pengakuan Sharmahd terkait sebelum penangkapan, bukan setelah penangkapan! Ketika dia berada di Amerika, dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi, dia dengan bangga menyebutkan tindakan ini dan mengatakan bahwa dia berperang dengan Republik Islam Iran," ujar Araghchi.
Menyebut kejahatan Sharmahd sebagai teroris dan pembunuh 14 orang sudah jelas, Menlu Iran menambahkan, Dia ditangkap sebagai orang Iran dan dipindahkan ke Iran serta dijatuhi hukuman mati dalam pengadilan yang adil berdasarkan hukum Iran.
Araghchi lebih lanjut menyinggung hubungan khusus antara Jerman dan rezim Zionis seraya mengatakan, Sekitar 50.000 orang dibunuh di Jalur Gaza oleh rezim Israel, dan pemerintah Jerman tidak mengeluarkan satu pun pengumuman kecaman.
Menteri Luar Negeri Iran menyebut pemerintah Jerman saat ini telah melanggar semua standar hak asasi manusia kemudian menambahkan, Berlin terlibat dalam pembantaian rakyat Gaza dan Lebanon dengan mengirimkan senjata ke rezim Zionis di satu sisi, dan di sisi lain, mendukung teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan 14 orang.(sl)