Sebelum Dilantik Jadi Presiden, Trump akan Terima Vonis Kasus Suap
Vonis pengadilan terhadap Presiden terpilih Amerika Serikat dalam kasus pembayaran uang tutup mulut akan diumumkan sebelum pelantikannya.
Jaringan Sahab melaporkan, hakim Juan Merchan dari pengadilan Manhattan di New York hari Jumat (3/1/2025) mengumumkan bahwa Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat akan dijatuhi hukuman pada 10 Januari dalam kasus pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktor dalam film dewasa.
Tanggal ini berdekatan dengan tanggal pengambilan sumpah Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dalam upaya untuk membatalkan hukumannya, Trump telah menyatakan kepada pengadilan bahwa terpilihnya dia sebagai presiden Amerika Serikat harus menyebabkan pembatalan hukuman tersebut. Namun Hakim Mirchan mengatakan bahwa permintaan tersebut tidak sesuai dengan undang-undang yang ada dan tidak perlu membatalkan keputusan juri atau membatalkan dakwaan.
Juan Merchan mengungkapkan bahwa Trump diperbolehkan untuk hadir pada sidang pembacaan vonis baik secara langsung maupun secara virtual.
Hakim yang memimpin persidangan Trump menegaskan bahwa ia akan menjatuhkan hukuman kepada mantan dan presiden terpilih tersebut dengan pembebasan bersyarat. Dengan demikian, kasus ini akan ditutup tanpa hukuman penjara, denda, atau masa percobaan.
Penjatuhan hukuman ini akan membuka jalan bagi Trump untuk mengajukan banding. Merchan pun mengakui dalam putusannya bahwa Trump telah berniat untuk mengajukan banding.
Dalam kasus ini, Trump dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan dokumen bisnis. Tuduhan terhadap Trump dalam kasus ini antara lain adalah upaya menyembunyikan dokumen terkait pembayaran uang tutup mulut kepada Stormy Daniels, aktris film dewasa jelang pemilu presiden 2016. Uang ini dibayarkan kepada Stormy Daniels untuk mencegahnya mengungkapkan hubungan intimnya dengan Trump beberapa tahun lalu.(PH)
