UNIFIL: Pasukan Israel Harus Ditarik dari Wilayah Lebanon
Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon Selatan (UNIFIL) menyerukan penarikan penuh pasukan Israel dari Lebanon Selatan.
Jaringan Sahab melaporkan, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan laporan warga sipil Lebanon yang kembali ke desa-desa di mana tentara Israel masih ada dan mengkhawatirkan korban yang disebabkan oleh serangan Israel.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan menekankan perlunya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, dan memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan akan merusak situasi keamanan yang rapuh di wilayah tersebut dan mengancam prospek stabilitas dan pembentukan pemerintahan di Lebanon.
Sebelumnya UNIFIL telah menekankan penarikan tepat waktu pasukan Israel dan pengerahan angkatan bersenjata Lebanon di Lebanon selatan, bersama dengan implementasi penuh Resolusi 1701, sebagai jalan komprehensif menuju perdamaian.
Tentara Israel, yang melanggar perjanjian gencatan senjata, menargetkan warga Lebanon yang kembali ke rumah mereka di daerah selatan negara itu.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, 10 warga Lebanon telah tewas dan 83 lainnya terluka dalam serangan rezim Israel di negara itu sejak Minggu pagi.
Gencatan senjata selama 60 hari antara rezim Zionis dan Lebanon telah dilaksanakan dengan mediasi internasional pada pagi hari Rabu, 27 November, dan berdasarkan perjanjian ini, batas waktu 60 hari bagi rezim Israel untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari wilayah Lebanon telah berakhir.
Sejak penerapan perjanjian ini, tentara Israel telah berulangkali melanggar gencatan senjata dengan menyerang Lebanon selatan, membunuh dan melukai warga, dan mencegah pengungsi Lebanon kembali ke beberapa kota dan desa di selatan negara itu.(PH)