Tanggapan Iran terhadap Tuduhan Tidak Berdasar dari Uni Eropa
(last modified Fri, 31 Jan 2025 09:49:06 GMT )
Jan 31, 2025 16:49 Asia/Jakarta
  • Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei
    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei

Pars Today - Klaim tak berdasar dari juru bicara begitu juga penanggung jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa terhadap Iran memicu reaksi dari Republik Islam Iran.

Pada hari Rabu (29/01), Anouar El-Anouni, Juru Bicara Penanggung Jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, membuat pernyataan intervensionis dan mengulangi klaim tidak berdasar, dan menyebut Iran sebagai ancaman serius bagi perdamaian internasional.

Mengulang propaganda dan fitnah tentang peran Iran di kawasan Asia Barat, El-Anouni menyatakan, Iran mendukung teroris, memperluas perang Rusia di Ukraina, dan mengembangkan program nuklirnya.

Penanggung Jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas juga mengklaim di akhir pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri bahwa negara-negara anggota UE membahas apa yang disebutnya "ancaman berkelanjutan Iran terhadap perdamaian internasional".

Klaim dan tuduhan tak berdasar oleh orang Eropa ini tidak dibiarkan begitu saja.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengatakan, Ancaman utama dan permanen bagi perdamaian dan keamanan global adalah apartheid dan rezim pendudukan Israel. Rezim yang memiliki persenjataan pemusnah massal dan telah membunuh orang tak berdosa dalam genosida brutal hanya dalam 15 bulan terakhir, dab telah melakukan kejahatan internasional yang paling keji, dan terus melakukan agresi dan pendudukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menekankan bahwa krisis Ukraina tidak ada hubungannya dengan Iran dan bahwa Republik Islam Iran selalu menekankan perlunya mengakhiri perang dan menggunakan diplomasi untuk menyelesaikan perselisihan.

Menurutnya, Proyeksi dan menyalahkan pihak lain tidak dapat membantu menyelesaikan krisis yang disebabkan oleh kebijakan Eropa yang salah.

Menekankan sifat program nuklir Iran yang sepenuhnya damai, Baghaei menambahkan, Uni Eropa harus ingat bahwa mereka tidak menunjukkan keinginan dan independensi yang diperlukan untuk mempertahankan perjanjian yang menjadi salah satu pendirinya, dan dengan penarikan diri AS dari JCPOA , secara praktis tidak dapat memenuhi kewajibannya.

"Jika Uni Eropa ingin memainkan peran yang efektif dan konstruktif di arena internasional, maka harus mengadopsi pendekatan realistis berdasarkan keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak negara lain, serta kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. dan hukum internasional," tegas Jubir Kemenlu Iran.

Uni Eropa melontarkan segala macam tuduhan tak berdasar terhadap Republik Islam Iran, mulai dari pelanggaran hak asasi manusia hingga mengganggu perdamaian dan keamanan internasional, sementara mereka sendiri memiliki catatan buruk dalam semua bidang tersebut setidaknya selama lima belas bulan terakhir.

Uni Eropa dan negara-negara utamanya, seperti Prancis dan Jerman, tidak dalam posisi untuk menyarankan negara lain agar menghormati hak asasi manusia.

Negara-negara Eropa tidak ragu memberikan dukungan apa pun kepada Zionis selama lima belas bulan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Setidaknya ada 17.000 anak yang terbunuh selama genosida ini.

Mahkamah Internasional, Pengadilan Kriminal Internasional, dan lembaga-lembaga lain mengutuk kejahatan kaum Zionis.

Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan Yoav Galant, mantan Menteri Perang Israel, atas tuduhan kejahatan perang.

Namun ternyata tidak satu pun putusan ini menyebabkan pemerintah Eropa mengakhiri dukungan mereka terhadap Zionis.

Untuk menyembunyikan catatan hitam ini dan memainkan peran di pusat krisis, Uni Eropa malah menuduh Iran menekannya dan memaksakan tuntutannya kepada Republik Islam Iran.

Sementara itu, kebijakan yang didasarkan pada tuduhan dan tekanan terhadap Iran bukan hanya tidak akan menyelesaikan masalah domestik dan internasional Eropa, tetapi juga akan menyebabkan meningkatnya perbedaan dalam hubungan dengan Iran.(sl)