Araghchi kepada Trump: Orang Cerdas Memilih Rasionalitas Maksimal daripada Tekanan Maksimal!
Menanggapi pernyataan terbaru Presiden AS Donald Trump mengenai tekanan maksimum terhadap Iran, Menteri Luar Negeri Iran menggambarkan kebijakan tekanan maksimum sebagai sebuah kegagalan.
Tehran, Parstoday- Sebelum bertemu dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis, di Washington, Presiden AS Donald Trump hari Rabu (5/2/2025) menandatangani instruksi yang memerintahkan berbagai lembaga untuk menerapkan kebijakan tekanan maksimum yang lebih ketat terhadap Republik Islam Iran.
Sayid Abbas Araghchi menanggapi langkah terbaru Presiden AS Donald Trump tentang penerapan kembali sanksi maksimum terhadap Iran, menulis reaksinya di laman X dnegan mengatakan,"Apa yang disebut tekanan maksimum adalah eksperimen yang gagal. Mengulanginya hanya akan menyebabkan kembalinya resistensi maksimum.Orang cerdas memilih rasionalitas maksimal".
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menambahkan,"Selain menjadi pihak yang berkomitmen pada trakta NPT dan dokumen nonproliferasi global lainnya, Iran sebelumnya secara tegas menyatakan bahwa Iran tidak akan berusaha mencari, memproduksi, atau memperoleh senjata nuklir dalam keadaan apa pun".
Araghchi melanjutkan,"Tidak sulit untuk memperoleh jaminan praktis bahwa Iran tidak akan memperoleh senjata nuklir, asalkan jaminan konkret diberikan sebagai imbalan atas diakhirinya tindakan permusuhan terhadap Iran, termasuk tekanan ekonomi dan sanksi."(PH)