Perubahan Pandangan Masyarakat Eropa terhadap AS
-
Donald Trump dan Eropa
Parstoday- Pendekatan sepihak Presiden AS, Donald Trump telah memicu perubahan pandangan masyarakat Eropa terhadap Amerika Serikat.
Caroline de Gruyter, kolumnis untuk majalah Foreign Policy, menulis tentang pendekatan Presiden AS Donald Trump terhadap dunia, khususnya sekutu Amerika di Eropa: Setelah berminggu-minggu terjadi kekacauan dan mendengar penghinaan dari anggota senior pemerintahan Trump, warga Eropa dengan cepat kehilangan kepercayaan terhadap Amerika dan menjadi patah semangat terhadap Amerika Serikat. Hal ini tidak hanya merusak hubungan diplomatik tetapi juga kepercayaan publik.
Menurut survei yang dilakukan pada bulan Maret di sembilan negara Eropa, 63 persen orang percaya bahwa Trump membuat dunia “semakin tidak aman” dan 51 persen mengatakan dia adalah “musuh Eropa.” Statistik ini menunjukkan perubahan dramatis dalam sikap publik terhadap Amerika Serikat

Patut dicatat bahwa orang-orang di negara-negara seperti Denmark dan Belanda, yang secara tradisional memiliki kecenderungan lebih besar terhadap hubungan transatlantik, memiliki pandangan yang jauh lebih negatif terhadap Trump. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di negara-negara yang memiliki hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat, kepercayaan terhadap Trump dan kebijakannya sedang menurun.
Salah satu dampak yang tidak diharapkan dari kebijakan Trump adalah melemahnya partai sayap kanan ekstrem di Eropa. Arus-arus yang selama masa kepresidenanya, berbicara bahwa mereka adalah sekutu ideologis terdekat Trump.
Menurut laporan Majalah Foreign Policy, tahun 2025 popularitas pemimpin seperti Viktor Orbán di Hongaria dan Geert Wilders di Belanda menurun drastis.
Bahkan Marine Le Pen, pemimpin sayap kanan ekstrem Prancis yang di periode Trump sebelumnya berulang kali mendukung presiden Amerika ini, kali ini secara terang-terangan menolak mendukung Trump, dan memilih diam saat menerima permintaan untuk mendukung presiden Amerika tersebut. Menurunnya dukungan dari partai sayap kanan ekstrem di Eropa dapat berujung pada perubahan politik di benua ini.
Partai-partai ini, yang telah muncul sebagai kekuatan signifikan dalam politik Eropa dalam beberapa tahun terakhir, mungkin kehilangan kekuatannya karena menurunnya dukungan rakyat.
Perkembangan ini dapat membantu memperkuat partai moderat dan liberal di Eropa dan menyebabkan perubahan mendasar dalam politik dalam negeri benua itu. Amerika Serikat berusaha melemahkan Uni Eropa dan membuat negara-negara Eropa saling bermusuhan. Pendekatan Trump ini menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang di Eropa berpaling dari partai-partai sayap kanan ekstrem yang didukung oleh pemerintahan Trump.
Karena alasan ini, partai-partai sayap kanan Eropa menjauhkan diri dari Trump dan slogan-slogannya untuk mencegah barisan mereka rontok. Reuters menyinggung ketegangan antara Amerika Serikat dan Eropa, mengutip seorang diplomat Eropa yang menulis bahwa "Trump telah merusak hubungan dengan kebijakannya, alih-alih memperkuatnya."
Diplomat itu menekankan, "Eropa harus lebih mengandalkan kemandiriannya dan mengurangi ketergantungannya pada Amerika."
Laporan lain oleh AFP mengutip seorang analis politik yang mengatakan bahwa "kebijakan Trump tidak hanya merusak hubungan dengan Eropa, tetapi juga menyebabkan negara-negara Eropa mencari cara alternatif kerja sama internasional."
Analis tersebut menunjuk pada upaya Eropa untuk memperkuat hubungan dengan Cina dan Rusia, dengan mengatakan bahwa "upaya ini dapat menyebabkan perubahan keseimbangan kekuatan di dunia."
Surat kabar The Guardian, dalam sebuah laporan yang mengutip seorang pakar kebijakan luar negeri, menulis bahwa "Trump, dengan kebijakannya, berupaya melemahkan hubungan dengan sekutu tradisional daripada memperkuatnya."
Pakar tersebut menekankan bahwa "pendekatan ini dapat menyebabkan perubahan mendasar dalam sistem internasional dan menyebabkan negara-negara Eropa mencari cara alternatif kerja sama internasional."
Pendekatan sepihak Donald Trump terhadap Eropa dan kebijakan internasional akan berdampak luas terhadap hukungan internasional dan kebijakan dalam negeri Eropa.
Menurunnya kepercayaan terhadap Amerika, menurunnya dukungan terhadap partai sayap kanan ekstrem serta upaya Eropa untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain, seluruhnya menunjukkan perubahan mendasar dalam sistem internasional. (MF)