Cabut Kekebalan UNRWA, AS Izinkan Israel Tingkatkan Pelanggaran HAM di Gaza
(last modified Tue, 29 Apr 2025 12:35:05 GMT )
Apr 29, 2025 19:35 Asia/Jakarta
  • Cabut Kekebalan UNRWA, AS Izinkan Israel Tingkatkan Pelanggaran HAM di Gaza

Pars Today – Pakar Asia Barat memperingatkan, pencabutan kekebalan Agen Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, akan melemahkan sistem global, dan mendorong Israel, melakukan pelanggaran HAM lebih besar di Gaza.

Navid Kamali, pakar Asia Barat asal Iran, Selasa (29/4/2025) menilai pencabutan kekebalan hukum UNRWA sebagai indikasi perubahan tajam, dan mengkhawatirkan dalam kebijakan luar negeri AS.
 
Ia menuturkan, “Keputusan AS ini bukan sekadar perubahan hukum semata, tapi indikasi kerja sama nyata pemerintah baru AS dalam mencapai tujuan-tujuan perang Israel, dan eskalasi tekanan terhadap organisasi-organisasi internasional yang bergelut di bidang kemanusiaan terutama di Jalur Gaza.”
 
Menurut Navid Kamali, langkah tersebut bertolak belakang dengan kebijakan-kebijakan pemerintah Anerika Serikat terdahulu.
 
“Strategi ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan tekanan terhadap organisasi-organisasi internasional yang bekerja menjalankan misi kemanusiaan mereka di luar lingkaran kepentingan AS dan Israel,” ujarnya.
 
Pengamat Asia Barat ini menyebut peran lobi-lobi pendukung Israel, dan kerja sama strategis pemerintah Presiden Donald Trump, dengan Kabinet Benjamin Netanyahu, sebagai alasan diambilnya keputusan tersebut.
 
Kamali mengingatkan, Israel, selama bertahun-tahun terus berusaha melemahkan, dan menghapus UNRWA sebagai simbol berlanjutnya masalah pengungsi Palestina.
 
Ia meyakini bahwa langkah AS merupakan bagian dari model kebijakan luar negeri pemerintah Trump, dalam melemahkan organisasi-organisasi internasional, dan memprioritaskan kepentingan nasional AS di hadapan komitmen multilateral.
 
Pelemahan UNRWA dilakukan di saat kondisi krisis, dan bencana kemanusiaan yang sedang melanda Jalur Gaza, saat ini, dan mengancam jutaan nyawa manusia tak berdaya.
 
Pada saat yang sama, Navid Kamali, juga menilai langkah terbaru AS sebagai tanda bahaya bagi masa depan tatanan global di masa depan, dan nilai-nilai hak asasi manusia.
 
“Pelemahan organisasi-organisasi internasional semacam UNRWA, alih-alih membantu keamanan Israel atau melindungi kepentingan-kepentingan AS, justru akan menciptakan instabilitas kawasan, menambah penderitaan rakyat Palestina, dan melemahkan reputasi AS di arena internasional,” paparnya.
 
UNRWA didirikan pada tahun 1949 dengan tujuan membantu para pengungsi Palestina, terutama menangani pusat-pusat kesehatan, dan sekolah di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
 
Organisasi PBB ini merupakan tulang punggung distribusi bantuan internasional di Jalur Gaza, yang saat ini tengah menghadapi bencana kemanusiaan akibat kejahatan-kejahatan brutal Israel. (HS)