Iran dan Malaysia Perluas Hubungan di Berbagai Bidang
Menteri Luar Negeri Iran dan Malaysia bertemu untuk membahas perluasan hubungan dan kerja sama kedua negara di bidang bilateral dan multilateral, serta di forum regional dan internasional.
Pertemuan kedelapan Komisi Tinggi Bersama antara Republik Islam Iran dan Malaysia diadakan di Tehran, yang diketuai oleh Menlu Iran, Sayid Abbas Araghchi dan sejawatnya dari Malaysia Datuk Seri Muhammad Hassan.
Parstoday melaporkan, Menteri Luar Negeri Iran dan Malaysia, di sela-sela pertemuan Komisi Tinggi Bersama antara Republik Islam Iran dan Malaysia, menekankan tekad dan keinginan kuat para pemimpin kedua negara untuk mewujudkan pelaksanaan kesepahaman bersama guna meningkatkan hubungan lebih lanjut, terutama di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya dan akademik.
Merujuk pada pendekatan Tehran dalam memperluas hubungan dengan negara-negara Asia, berkembang, dan Muslim, Menteri Luar Negeri Iran menekankan komitmen khusus Iran untuk mengembangkan hubungan dengan Malaysia, sebagai salah satu negara penting di benua Asia dan dunia Islam.
Araghchi juga mengucapkan selamat kepada Malaysia atas kepemimpinannya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan mendoakan keberhasilan negara tersebut dalam kepemimpinannya di organisasi regional penting di benua Asia ini.
Menlu Iran mengucapkan selamat kepada Malaysia atas keanggotaannya dalam kelompok ekonomi BRICS, serta menekankan penggunaan kapasitas organisasi tersebut untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral.
Araqchi menghargai posisi yang berharga dan terhormat dari pemerintah dan rakyat Malaysia dalam mendukung hak-hak sah rakyat Palestina selama periode enam belas bulan genosida dan kejahatan perang oleh rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Ia juga menyinggung pertemuan mendatang para menteri Organisasi Kerja Sama Islam di Jeddah dan menggambarkan pertemuan ini sebagai kesempatan yang tepat untuk mengumumkan posisi yang tegas dan bersatu dari negara-negara Islam utama dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan mengutuk rencana kolonial untuk memindahkan secara paksa rakyat Palestina.
Menteri Luar Negeri Malaysia juga menyampaikan rasa senangnya atas perjalanan ke Tehran, dan menggambarkan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran sebagai momentum penting dan membuahkan hasil.
Menurut Menlu Malaysia, Iran dengan latar belakang sejarah dan warisan peradabannya yang kaya, memiliki tempat khusus dalam kebijakan luar negeri Malaysia, dan menilai Iran sebagai negara penting dan berpengaruh di kawasan Asia Barat.
Diplomat senior Malaysia juga menghargai dukungan Republik Islam Iran dalam proses keanggotaan negaranya di kelompok BRICS, dan menekankan perlunya memperkuat hubungan antara rakyat kedua negara, khususnya pengusaha dan pelaku bisnis.(PH)