Menlu RI Sepakat Memperkuat Kerja Sama dengan AS Mengatasi Pandemi
(last modified Tue, 03 Aug 2021 07:11:36 GMT )
Aug 03, 2021 14:11 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Jake Sullivan dan kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama kedua negara untuk mengatasi pandemi serta menjaga stabilitas kawasan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih pada Senin (2/8), keduanya juga membahas berbagai isu bilateral guna memperkuat kemitraan strategis Indonesia-AS, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.

"Kehadiran saya di Washington DC adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral RI-AS," kata Menlu Retno.

Menlu Retno dan NSA Sullivan membahas kerja sama untuk mengatasi pandemi COVID-19.

Sullivan menyampaikan komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp430 miliar) berupa pasokan peralatan oksigen, alat kesehatan, dan obat-obatan.

Dengan dukungan tambahan itu, total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi mencapai sebesar 65 juta dolar AS (sekitar Rp932 miliar).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

Selain dukungan tersebut, AS telah memberikan dukungan kerja sama berbagi dosis vaksin Moderna melalui skema vaksin global -- COVAX Facility -- yang berjumlah 8.000.160 dosis.

Untuk itu, Menlu Retno menyampaikan penghargaan kepada AS atas dukungannya ​kepada Indonesia dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Selain itu, Menlu RI juga membahas kerja sama jangka panjang Indonesia-AS di bidang kesehatan agar kapasitas nasional, regional, dan global lebih baik dalam menghadapi pandemi mendatang.

"Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang berbasis mRNA dan obat terapeutik penyakit menular," ujarnya.

AS Kirim Vaksin Moderna ke Indonesia

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y. Kim mengumumkan kedatangan 3,5 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna sumbangan dari pemerintahnya.

Jumlah tersebut menambah 4.5 juta dosis vaksin Moderna yang telah disumbangkan sebelumnya oleh AS pada bulan Juli.

"Untuk memperlambat lonjakan kasus ini, menjadi penting untuk bekerja cepat dan mendapatkan sebanyak mungkin vaksin yang aman dan efektif agar dapat diberikan kepada masyarakat secepatnya," kata Dubes Kim dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

"Amerika Serikat dengan bangga dan gembira dapat mengambil peran untuk membantu mengakhiri pandemi COVID-19 dengan kontribusi dosis vaksin ke Indonesia. Kami akan terus mendukung upaya Indonesia menyediakan vaksin dan membantu Indonesia untuk bergerak lebih dekat menuju pembukaan kembali ekonomi yang aman," ujar dia.

Isu Kawasan

Menlu RI dan NSA Sullivan membahas berbagai isu kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama kedua negara, yaitu perkembangan di Myanmar, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, proses perdamaian di Afghanistan, dan isu lingkungan hidup.

Terkait perkembangan situasi di Myanmar, NSA Sullivan menyampaikan dukungan AS terhadap peran ASEAN, termasuk dalam upaya merestorasi demokrasi dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Menlu Retno dan NSA Sullivan, menurut keterangan tersebut, menyadari pentingnya semua pihak untuk dapat terus berkontribusi bagi upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa ASEAN terbuka untuk melakukan kerja sama konkret bagi pelaksanaan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, dengan berfokus pada empat prioritas, yaitu kerja sama di bidang maritim, konektivitas, sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGs), dan perdagangan investasi.

Menyinggung isu Afghanistan, keduanya berkomitmen untuk terus mendorong proses perdamaian di Afghanistan yang diterima oleh seluruh pihak serta sesuai keinginan rakyat Afghanistan.

Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia akan melanjutkan kerja sama dengan Afghanistan, terutama di bidang pemberdayaan perempuan. (Antaranews)