Des 29, 2021 16:00 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi perahu warga Rohingya.
    Ilustrasi perahu warga Rohingya.

Pihak berwenang Indonesia akan membantu memperbaiki perahu, yang berisi lebih dari 100 orang pengungsi asal Rohingya, yang terdampar di lepas pantainya, tetapi tidak akan mengizinkan para penumpangnya mencari suaka.

Perahu itu akan diminta pergi, kata para pejabat pada Selasa (28/12) kepada kantor berita Reuters.

Dikutip dari Liputan6.com, Rabu (29/12/2021), nelayan melihat perahu itu pada hari Minggu di lepas pantai Bireuen, Aceh, mengangkut sekitar 120 pria, wanita, dan anak-anak yang merupakan pengungsi Rohingya.

“Rohingya bukan warga negara Indonesia, kami tidak bisa membawa mereka masuk begitu saja sebagai pengungsi. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah,” kata Dian Suryansyah, seorang pejabat angkatan laut setempat. Pihak berwenang akan memberi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat dan air, sebelum memintanya pergi, tambahnya.

Indonesia tidak ikut meratifikasi Konvensi PBB 1951 tentang Pengungsi dan umumnya dianggap sebagai negara transit bagi mereka yang mencari suaka menuju negara ketiga.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan dalam pernyataan pada hari Selasa bahwa perahu itu mengalami kerusakan mesin dan harus diizinkan untuk mendarat.

Badruddin Yunus, tokoh masyarakat nelayan setempat, mengatakan, para pengungsi itu sudah melaut selama 28 hari dan sebagian jatuh sakit dan satu diantaranya meninggal dunia. (RM)

Tags