Indonesia Kecam Serangan Terbaru Tentara Israel terhadap Warga Palestina
(last modified Sat, 02 Mar 2024 04:45:14 GMT )
Mar 02, 2024 11:45 Asia/Jakarta
  • Indonesia Kecam Serangan Terbaru Tentara Israel terhadap Warga Palestina

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengecam aksi penembakan yang dilancarkan tentara Israel terhadap warga Palestina di Gaza pada Kamis.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui akun X resminya menyatakan mengecam Israel atas aksi penembakan warga sipil Palestina di Gaza. Setidaknya, lebih dari 100 orang tewas dalam peristiwa ini.

"Indonesia kecam keras penembakan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza yang tewaskan sekurangnya 100 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan," tulis Kemlu RI

Insiden terjadi saat kelompok truk yang membawa bantuan tiba di Jalan Haroun Al Rasheed, barat Gaza.

Dilaporkan CNN, jurnalis Gaza Khader Al Za'anoun menyaksikan sendiri warga berkerumun menunggu makanan didistribusikan dari truk.

Dia berkata tembakan Israel memicu kekacauan dan kebingungan warga hingga ada warga yang tertabrak truk.

Sementara pihak Israel mengonfirmasi bahwa tembakan tersebut memang diarahkan terhadap warga Palestina.

Dari peristiwa ini, Kemlu RI mempertanyakan kesepakatan resolusi gencatan senjata pada Dewan Keamanan PBB.

"Indonesia mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satu pun negara yang berada di atas hukum," tegas Kemlu RI dalam cuitannya.

"Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan," tambahnya.

Sebelumnya, tentara rezim Zionis melancarkan serangan terhadap pemukiman warga di wilayah tengah Jalur Gaza pada Rabu malam menyebabkan 20 orang gugur.​

Serangan militer pasukan rezim Zionis Rabu (28/2/2024) malam menargetkan rumah-rumah penduduk di kamp Al-Nusirat dan Al-Bureij.

Sebelumnya, Antony Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Konferensi Keamanan Munich hari Jumat mengatakan, "Segala jenis serangan terhadap Rafah akan menyebabkan kehancuran satu juta lima ratus ribu warga Palestina di wilayah tersebut,".​

Menurut Guterres, mekanisme bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza tidak lagi aktif dan para relawan berupaya menerapkan langkah-langkah kemanusiaan di bawah serangan.

Guterres juga mengatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza adalah satu-satunya cara untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Pada saat yang sama, reporter lembaga kesehatan PBB menyinggung situasi di kota Rafah, yang berada di selatan Jalur Gaza kritis, dengan mengatakan bahwa serangan yang dilancarkan rezim Zionis terhadap sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza disengaja.

Reporter PBB di Gaza juga mengungkapkan kekhawatiran munculnya bencana yang disebabkan oleh mayat-mayat yang dibiarkan membusuk di Gaza dan penyebaran epidemi di sana, dan PBB tidak bisa melakukan apa pun tanpa gencatan senjata segera.(PH)