Akhirnya BPOM Setujui Vaksin Sinovac untuk Lansia
-
Vaksin Covid-19 untuk lansia
Data statistik Johns Hopkins University Medicine mencatat Indonesia turut menyumbang 1,09 persen dari kasus positif Covid-19 di dunia.
Berdasarkan laman resmi Johns Hopkins University Medicine, Sabtu (06/02/2021) pukul 20.22 waktu setempat tercatat sebanyak 1.147.010 kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air dari total 105.486.140 pasien positif secara global.
Dengan persentase tersebut, Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara yang sudah terpapar virus tersebut.

Berusaha menekan kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah melakukan vaksinasi, tapi selain prioritas pemberian vaksin Sinovac, masalah penting lainnya adalah pemberian vaksin ini tidak diperbolehkan untuk lansia karena masih dilakukan penelitian.
BPOM Setuju Pemberian Vaksin untuk Lansia
Kabar baik bagi masyarakat Indonesia lanjut usia, khususnya 60 tahun ke atas. Lansia bisa mendapatkan vaksin corona atau Covid-19 buatan Sinovac.
Berita ini merujuk surat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyebut bahwa BPOM menyetujui vaksin Corona atau Covid-19 buatan perusahaan farmasi Cina, Sinovac Life Sciences Co Ltd. untuk diberikan kepada lansia usia di atas 60 tahun.
"Betul BPOM telah memberikan persetujuan untuk lansia," kata juru bicara vaksinasi Covid-19 BPOM, Dra Lucia Rizka Andalusia, Minggu (7/2/2021). Sebagaimana hasil pantuan Parstodayid dari Detik, Minggu (07/02/2021).
Dalam sebuah dokumen yang ditandatangani Kepala BPOM Penny K Lukito dan ditujukan kepada PT Bio Farma, disebutkan bahwa persetujuan ini diberikan dengan mempertimbangkan keadaan emergency wabah pandemi Covid-19.
Namun, karena masih terbatasnya bukti kemanfaatan dan keamanan vaksin tersebut, maka BPOM memberikan beberapa catatan terkait persetujuan penambahan indikasi dan posologi (dosis) vaksin CoronaVac tersebut.
Syarat Pemberian Vaksi Buat Lansia
Jika merujuk Informasi Produk untuk Peserta Vaksinasi Menggunakan Vaksin CoronaVac untuk pencegahan corona atau Covid-19 pada Dewasa Usia 18 tahun atau Lebih, bahwa lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin corona bikinan Sinovac ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
Sementara itu, pada dewasa usia 18 - 59 tahun, vaksin corona Sinovac ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 14 hari (untuk vaksinasi pada situasi emergensi pandemi) atau selang waktu 28 hari (untuk vaksinasi rutin).
Sebelum vaksinasi, lansia juga diharapkan melaporkan ke petugas kesehatan jika mengalami:
- Kesulitan untuk naik 10 anak tangga
- Penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)
- Memiliki 4 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabets, kanker (selain kanker kulit
kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri
dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)
- Mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter
- Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun
Efek Samping Vaksin Sinovac pada Lansia
Sinovac baru-baru ini merilis data interim uji klinis fase I dan II pada orang dewasa sehat berusia 60 tahun ke atas. Dalam laporan uji klinis yang diterbitkan di The Lancet, uji klinis I dan II yang dimulai sejak 22 Mei hingga 15 Juni 2020 itu melibatkan 422 orang tua berusia 60 tahun ke atas.
Hasilnya vaksin Sinovac aman dan stabil pada lansia. Meski efikasi vaksin disebut berkurang karena lansia punya sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah, vaksin ini tetap dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh.
Dikutip dari Global Times, efek samping vaksin Sinovac pada lansia disebut berkisar reaksi ringan hingga sedang. Paling sering dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan dan demam.
Sebagian besar reaksi itu terjadi dalam tujuh hari setelah vaksinasi, dan peserta pulih dalam waktu 48 jam. (Detik/Antara/Kompas)