Iran Aktualita, 6 Agustus 2021
-
Pelantikan presiden baru Iran
Perkembangan di Republik Islam Iran pekan ini diwarnai sejumlah isu penting seperti, pengukuhan presiden baru oleh Rahbar dan Raisi Ucapkan Sumpah Sebagai Presiden Iran.
Selain itu, masih ada isu lain seperti Pejabat Tinggi Asing Menghadiri Upacara Pelantikan Presiden Ebrahim Raisi, Tanggapi Ancaman Israel, Iran Pastikan Akan Membalas, Jenderal Iran Memperingatkan Petualangan Baru Barat di Kawasan, Iran Bantah Pasukannya Kuasai Kapal Asing di Fujairah, Iran Diminta Adukan Israel dan AS ke Lembaga Internasional.
Upacara Pengukuhan Presiden Terpilih Iran
Upacara pengukuhan masa jabatan presiden ke-13 Republik Islam Iran diadakan hari ini (Selasa,3/8/2021) di hadapan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dan para pejabat Iran.
Upacara pengukuhan jabatan Presiden ke-13 Iran, Sayid Ebrahim Raisi oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei berlangsung di Husainiyah Imam Khomeini Tehran yang dimulai pukul 10:30 waktu setempat atau 12:00 WIB.
Acara yang disiarkan secara nasional oleh media televisi dan radio Iran, juga situs Khamenei.ir, dihadiri oleh sejumlah mantan dan pejabat negara serta petinggi militer Iran.
Upacara akan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli akan menyampaikan laporan tentang proses pelaksanaan pemilu Iran 2021.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pidato Rahbar, pembacaan dekrit pengukuhan dan pidato dari presiden terpilih Iran.
Raisi Ucapkan Sumpah Sebagai Presiden Iran
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengucapkan sumpah jabatan di hadapan ketua Mahkamah Agung dan anggota parlemen pada Kamis (5/8/2021) sore.

Berikut teks sumpah jabatan yang dibaca oleh Raisi pada upacara pelantikannya sebagai Presiden Iran.
“Saya sebagai Presiden Republik Islam Iran dihadapan al-Qur'an al-Karim dan bangsa Iran, bersumpah atas nama Allah Swt untuk menjaga mazhab resmi, sistem Republik Islam dan Undang-Undang Dasar. Saya akan mengerahkan semua kemampuan dan kesanggupan saya untuk menjalankan tanggung jawab yang saya pikul. Saya akan berkerja dan berkhidmat sepenuhnya untuk rakyat dan kemajuan negara, untuk mempromosikan agama dan akhlak, serta untuk melindungi hak dan menyebarkan keadilan. Saya akan menjauhkan diri dari segala bentuk otoriterisme dan mendukung kebebasan, kehormatan individu dan hak-hak yang diakui oleh UU untuk rakyat,” ucap Presiden Raisi.
“Saya tidak akan ragu dalam memberikan perlidungan pada batas-batas negara, independensi politik, ekonomi dan kebudayaan negara. Dengan memohon pertolongan dari Allah Swt dan mengikuti Nabi Muhammad Saw serta para imam maksum as, kekuatan yang diberikan rakyat sebagai amanah suci kepada saya, akan saya jalankan dengan penuh amanah dan pengorbanan, dan saya akan menyerahkannya (amanah) kembali pada pilihan rakyat setelah saya,” tegasnya.
Pejabat Tinggi Asing Menghadiri Upacara Pelantikan Presiden Ebrahim Raisi
Pejabat tinggi dari seluruh dunia telah diundang untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru terpilih Iran Ebrahim Raeisi.
Sekitar 115 pejabat dari 73 negara telah menyatakan kesiapan untuk menghadiri upacara tersebut.
11 menteri luar negeri, 20 ketua parlemen, serta utusan khusus, wakil ketua parlemen, dan delegasi parlemen termasuk di antara tamu asing.
Pejabat dan perwakilan dari 11 organisasi internasional dan regional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Inter-Parliamentary Union (IPU), dan Economic Cooperation Organization (ECO), juga akan menghadiri upacara tersebut.
Pelantikan rencananya akan dilaksanakan pada pukul 17.00 waktu setempat (12:30 GMT) pada hari Kamis, 5 Agustus.
Rahbar Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei secara resmi mengukuhkan Raisi sebagai presiden ke-8 negara itu dalam sebuah upacara di Tehran pada Selasa, 3 Agustus.
Raisi memenangkan pemilihan presiden 18 Juni dengan mengumpulkan lebih dari 62 persen suara.
Tanggapi Ancaman Israel, Iran Pastikan Akan Membalas
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan rezim Zionis Israel atas setiap tindakan terhadap Republik Islam.
“Kami mengumumkan dengan jelas bahwa setiap tindakan bodoh terhadap Iran akan mendapat tanggapan yang tegas,” kata Saeed Khatibzadeh dalam menanggapi ancaman serangan militer oleh Israel.

“Dalam sebuah pelanggaran lain terhadap hukum Internasional, rezim Zionis sekarang terang-terangan mengancam Iran dengan aksi militer. Perilaku jahat seperti ini bersumber dari dukungan buta Barat,” tambahnya dalam sebuah tweet pada Kamis (5/8/2021) malam seperti dikutip IRNA.
“Jangan uji kami,” tegas Khatibzadeh.
Sebelumnya, Menteri Peperangan Israel Benny Gantz mengatakan, rezim Zionis siap untuk menyerang Iran dan mengundang para sekutunya untuk mengambil tindakan militer terhadap Tehran.
“Israel siap menyerang Iran, ya,” kata Gantz pada hari Kamis seperti dilaporkan media Amerika, Newsweek.
Rezim Zionis menuduh Iran melakukan serangan terhadap kapal tanker yang dioperasikan Israel di lepas pantai Oman, yang dibantah keras oleh Tehran.
Jenderal Iran Memperingatkan Petualangan Baru Barat di Kawasan
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, perang media yang diluncurkan oleh negara-negara ekstra-regional dengan bantuan rezim Zionis dan beberapa negara regional, merupakan persiapan untuk petualangan baru.
Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi kepada Farsnews, Rabu (4/8/2021) menuturkan beberapa outlet media milik Zionis, Barat dan Arab Saudi berbicara tentang ketidakamanan pelayaran di perairan Laut Oman.
"Kabar simpang-siur yang disiarkan oleh media Barat, Zionis dan Saudi tentang ketidakamanan navigasi dan pembajakan kapal di perairan regional merupakan bentuk perang psikologis dan mempersiapkan kondisi untuk petualangan baru," tambahnya.
Brigjen Shekarchi menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Iran membantu pelayaran yang aman bagi kapal dagang, tetapi juga sepenuhnya siap menghadapi setiap gerakan yang mencurigakan.
"Angkatan Laut IRGC dan militer Iran siap memberikan bantuan dan mengirimkan unit bantuan jika ada permintaan dari kapal asing," ujarnya.
Beberapa kapal dilaporkan mengalami masalah di pantai Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa sore. Kantor berita Associated Press mengklaim kemudi milik empat kapal di lepas pantai UEA telah lepas kendali.
Kemudian media-media Inggris dan Zionis, termasuk Reuters, mengklaim bahwa pasukan Iran telah menguasai beberapa kapal di daerah tersebut.
Iran Bantah Pasukannya Kuasai Kapal Asing di Fujairah
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran membantah keras klaim beberapa media Barat dan Zionis bahwa angkatan bersenjata Iran telah menaiki kapal-kapal di Teluk Persia dan Laut Oman.
Saeed Khatibzadeh dalam wawancara dengan Tasnimnews Iran, Selasa (3/8/2021) malam, menekankan bahwa rumor masuknya Angkatan Bersenjata Iran ke kapal yang sedang bergerak di Teluk Persia dan Laut Oman tidak benar.
Dia memperingatkan terhadap penyebaran berita yang tidak berdasar oleh media-media Barat dan Zionis.
Khatibzadeh menghimbau kepada semua pihak untuk mewaspadai penyebaran hoaks di tengah adanya kabar simpang-siur tentang keamanan maritim di kawasan.
Beberapa kapal dilaporkan mengalami masalah di pantai Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa sore. Kantor berita Associated Press mengklaim kemudi milik empat kapal di lepas pantai UEA telah lepas kendali.
Kemudian media-media Inggris dan Zionis, termasuk Reuters, mengklaim bahwa pasukan Iran telah menguasai beberapa kapal di daerah tersebut.
Iran Diminta Adukan Israel dan AS ke Lembaga Internasional
Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan, Republik Islam harus mengajukan gugatan terhadap tuduhan tak berdasar Israel dan Amerika Serikat di lembaga internasional.
Shahriar Heydari kepada kantor berita Iran Press, Selasa (3/8/2021) menuturkan rezim Zionis dan AS berulang kali menuduh Iran melakukan aksi teror atau tidak mau bekerja sama dengan lembaga internasional atau dengan rezim hukum dalam berbagai kasus, termasuk hak asasi manusia.
“Israel seharusnya tidak pernah mengharapkan keamanan, karena terus menindas pemerintahan independen dan negara-negara merdeka demi mewujudkan keamanan,” jelasnya.
Menurut Heydari, tuduhan baru-baru ini oleh rezim Zionis dan AS hanya untuk menjaga masalah tersebut tetap bergulir di kancah internasional.
“Republik Islam Iran juga dengan tegas menyangkal tuduhan tak berdasar AS dan Israel. Lembaga diplomatik Iran harus terlibat secara aktif,” pungkasnya.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengklaim pada hari Minggu bahwa informasi keamanan yang kami miliki menunjukkan bahwa Iran telah menyerang sebuah kapal Israel di Teluk Oman.