Konsultasi Qureshi di Tehran, Afghanistan Fokus Pembicaraan Iran-Pakistan
Menteri Luar Negeri Pakistan bertemu dengan Presiden dan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, dan membahas hubungan bilateral serta perkembangan di Afghanistan sebagai masalah terpenting di kawasan.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi bertemu di Tehran pada Kamis malam dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian untuk membahas perkembangan di Afghanistan.
Mendukung perdamaian dan stabilitas di Afghanistan serta membentuk pemerintahan yang inklusif dengan kehadiran semua kelompok etnis dan politik di negara ini adalah sikap bersama Republik Islam Iran dan Pakistan.
Dalam konteks ini, Presiden Iran Ebrahim Raisi selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan di Tehran menjelaskan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan merupakan titik balik dalam interaksi semua kelompok Afghanistan bagi perdamaian, keamanan dan stabilitas di Afghanistan.
"Peran semua negara tetangga seharusnya hanya memfasilitasi pembentukan pemerintahan yang inklusif dan partisipatif dengan kehadiran semua kelompok politik dan etnis Afghanistan," ujar Raisi.
Iran dan Pakistan, sebagai dua pemain penting di kawasan dan tetangga Afghanistan, memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah negara ini. Memperhatikan persatuan, konvergensi dan dialog berbagai kelompok Afghanistan dan pada saat yang sama mengupayakan dialog regional adalah prinsip dasar untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di Afghanistan.
Mempertimbangkan prinsip penting ini, Shah Mahmoud Qureshi, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Tehran, mengusulkan untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri enam negara tetangga Afghanistan, yang disambut oleh Iran.
Dalam konteks ini, Presiden Iran Ebrahim Raisi selama dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan di Tehran menjelaskan bahwa penarikan AS dari Afghanistan merupakan titik balik dalam interaksi semua kelompok Afghanistan bagi perdamaian, keamanan dan stabilitas di Afghanistan.
Pengalaman dan warisan 20 tahun kehadiran militer AS di Afghanistan telah menunjukkan bahwa keamanan dan stabilitas negara-negara tidak dijamin oleh ketergantungan asing transregional, dan setiap pembentukan perdamaian dan keamanan dalam kerangka regional adalah mungkin.
Sementara itu, Republik Islam Iran, karena kesamaan budaya, bahasa dan peradabannya dengan Afghanistan, selalu memperhatikan masalah negara ini dan sekarang mempertimbangkan pembentukan pemerintahan inklusif di Afghanistan untuk kepentingan perdamaian dan stabilitas di negara dan kawasan ini.
Dalam konteks ini, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Iran, "Republik Islam Iran memiliki peran penting dalam perkembangan regional dan kedua negara dapat bekerja sama yang positif dan bermanfaat untuk membangun dan memperkuat perdamaian dan stabilitas di Afghanistan."
- Baca juga: Iran Mengutuk Serangan Teroris di Kabul
Pemboman hari Kamis (26/08/2021) malam di ibukota Afghanistan, Kabul, telah membuat upaya domestik dan regional semakin diperlukan untuk konsultasi politik dan diplomatik.
Konsultasi para aktor kunci dan tetangga Afghanistan dengan etnis dan kelompok Afghanistan yang berbeda, serta pembentukan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, dapat membentuk visi era politik baru di negara itu dalam bayang-bayang stabilitas dan perdamaian berkelanjutan untuk kepentingan rakyat Afganistan.