Langkah Iran Membantu Afghanistan
Republik Islam Iran telah mendukung pengungsi dan warga negara tetangganya, Afghanistan selama lebih dari empat dekade, dan memberikan pelayanan kepada mereka sama seperti kepada warga negara Iran tanpa diskriminasi.
Pelayanan tanpa henti Iran untuk pengungsi Afghanistan merupakan bagian dari upaya dan tanggung jawab kemanusiaan Republik Islam di hadapan negara tetangganya.
Pendudukan 20 tahun Afghanistan oleh Amerika Serikat telah menyeret negara itu ke dalam ketidakstabilan politik dan ekonomi. Kondisi ini ikut menyuburkan ekstremisme dan terorisme Daesh yang didukung oleh Washington.
Dampak lain dari pendudukan itu adalah meningkatnya kekerasan di Afghanistan, memaksa jutaan orang mengungsi di dalam dan luar negeri, dan menciptakan kehancuran yang di negara tersebut.
Dalam situasi genting ini, Republik Islam Iran membuktikan tekadnya untuk membantu memecahkan masalah Afghanistan dengan menampung jutaan pengungsi, membangun hubungan perdagangan melalui pelabuhan Chabahar, dan membiarkan jalur penyeberangan perbatasan tetap terbuka.
Tehran mengakui perdamaian dan keamanan di Afghanistan sebagai perdamaian dan keamanan Iran. Dengan pendekatan ini pula, pemerintah Iran mendukung kemajuan dialog intra-Afghanistan.
Hari ini, Rabu (27/10/2021), Tehran menjadi tuan rumah pertemuan kedua menteri luar negeri negara-negara tetangga Afghanistan. Pertemuan ini bertujuan untuk membantu memulihkan stabilitas dan menyelesaikan masalah di Afghanistan.
Direktur Jenderal Urusan Pengungsi di Kementerian Dalam Negeri Iran, Mehdi Mahmoudi bertemu dengan Utusan Khusus Australia untuk Afghanistan, Daniel Sloper di Tehran, untuk membahas perkembangan di Afghanistan dan masalah pengungsi.
Dalam pertemuan itu, Mahmoudi mengatakan bahwa tanpa diskriminasi, Iran telah memberikan berbagai pelayanan kepada sejumlah besar pengungsi asing di bidang pendidikan, kesehatan, pengobatan, mata pencaharian, pelatihan keterampilan, dan pekerjaan, serta menyalurkan bantuan dalam situasi darurat.
Mendukung pengungsi merupakan sebuah langkah yang membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat internasional. Oleh karena itu, organisasi internasional diharapkan lebih aktif dalam menjalankan tugasnya terhadap situasi kemanusiaan di Afghanistan agar tidak semakin banyak orang yang terlantar.
Di sisi lain, Republik Islam percaya bahwa perdamaian di Afghanistan akan bertahan selama orang-orang dan semua kelompok etnis dan politik dapat terlibat untuk menentukan masa depan negara mereka.
Masa depan jutaan pengungsi Afghanistan juga bergantung pada kesuksesan pembicaraan damai serta pada komitmen masyarakat internasional untuk membantu menciptakan stabilitas, keamanan, dan pembangunan kembali infrastruktur ekonomi Afghanistan.
Dalam situasi saat ini, bantuan kemanusiaan sama sekali tidak dapat menggantikan pembangunan perdamaian dan stabilitas abadi di Afghanistan. Negara-negara tetangga Afghanistan memiliki tanggung jawab yang sangat penting pada periode bersejarah ini.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, masalah rakyat Afghanistan adalah salah satu perhatian serius Iran.
"Kami memikirkan keamanan dan perdamaian rakyat dan negara Afghanistan. Pakistan dapat bekerja sama dengan baik dalam hal ini," kata Raisi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi di Tehran, Selasa (26/10/2021).
Mengacu pada pertemuan para menlu negara-negara tetangga Afghanistan di Tehran, Raisi menandaskan, "Kami berharap pertemuan ini dapat memutuskan tangan AS dari kawasan dan menemukan solusi untuk memecahkan masalah Afghanistan." (RM)