Saat Pihak-pihak di Perundingan Wina Mengaku Puas
(last modified Thu, 30 Dec 2021 13:04:15 GMT )
Des 30, 2021 20:04 Asia/Jakarta
  • Ali Bagheri Kani, juru runding senior Iran di Wina
    Ali Bagheri Kani, juru runding senior Iran di Wina

Hari ketiga putaran kedelapan perundingan Wina terkait pencabutan sanksi terhadap Iran digelar ketika para peserta menilai proses perundingan terus mengalami kemajuan.

Juru runding senior Iran, Ali Bagheri Kani Rabu (29/12/2021) terlibat perundingan bilateral dengan ketua delegasi troika Eropa (Inggris, Prancis dan Jerman) serta dengan Wakil Sekretaris Jenderal Layanan Luar Negeri Uni Eropa, Enrique Mora. Berbarengan dengan pertemuan tersebut, juga digelar pertemuan tingkat pakar antara Iran dan Kelompok 4+1 (Rusia, Cina, Inggris, Prancis dan Jerman) yang fokus pada isu pencabutan sanksi dan pertemuan ini dilanjutkan hari Kamis (30/12/2021).

Berbagai laporan menyebutkan, titik friksi antara negara peserta perundingan terlihat menurun di banding dengan perundingan sebelumnya, dan proses negosiasi semakin membaik.

Bagheri Kani Rabu malam usai perundingan dengan pihak-pihak seberang menilai proses negosiasi positif dan menambahkan, "Perundingan berjalan dengan baik."

Perundingan Wina

Wakil Rusia di perundingan Wina, Mikhail Ulyanov mengatakan, "Pihak-pihak di JCPOA kecuali Iran, saat bertemu dengan delegasi Amerika mengaku puas dengan proses positif negosiasi."

Tim juru runding Iran di putaran perundingan ini mengajukan dua draf baru, salah satunya mengenai pencabutan efektif sanksi dan yang lain terkait komitmen nuklir Iran, serta berdasarkan draf tersebut implementasi komitmen nuklir tergantung pada pencabutan sanksi zalim terhadap Republik Islam Iran.

Salah satu tuntutan utama tim juru runding Iran di Wina adalah pemberian jaminan yang diperlukan oleh Amerika; Tidak adanya konsensus di tingkat politik Amerika dan juga catatan buruk pelanggaran janji negara ini di tingkat internasional, di mana keluarnya Washington dari JCPOA tahun 2018 merupakan contoh nyata, menunjukkan urgensitas tuntutan Iran untuk adanya jaminan yang diperlukan dari pihak seberang jika tercapai kesepakatan.

Faktanya, kali ini pemerintah Amerika harus memberi jaminan pasti bahwa jika pemerintah saat ini atau pemerintah selanjutnya keluar dari perjanjian atau tidak melaksanakan kesepakatan ini, maka Republik Islam Iran juga harus dapat melakukan langkah perlawanan dan menjaga kepentingannya.

Oleh karena itu, jika di perundingan Wina dicapai kesepakatan, pertama-tama pihak yang melanggar JCPOA yakni Amerika harus mencabut sanksi dan Republik Islam Iran melakukan verifikasi dan kemudian Tehran melanjutkan komitmen nuklir dalam koridor kesepakatan.

Dari tiga negara Eropa di perjanjian nuklir, yakni Inggris, Prancis dan Jerman yang selama beberapa hari terakhir berbicara mengenai ultimatum untuk pencapaian hasil perundingan, diharapkan jika benar-benar mereka mengatakan tengah tergesa-gesa berusaha menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, maka mereka harus meninggalkan sikap pasifnya dan memberi pendekatan baru terkait jaminan dan verifikasi yang ditekankan Iran. Karena Republik Islam Iran senantiasa menekankan bahwa mereka tidak akan bersedia untuk mencapai kesepakatan dengan biaya berapa pun dan tidak akan mengorbankan garis merahnya untuk mempercepat kesepakatan.

Dari sudut pandang Iran yang terlibat di putaran perundingan ini dengan serius dan mengajukan prakarsanya dengan poros pencabutan sanksi, tercapainya kesepakatan dan hasil perundingan tergantung pada tekad dan keputusan pihak seberang, khususnya pemerintah Amerika. Wasington jika ingin kembali ke JCPOA harus mengubah kebijakan anti-Irannya termasuk mencabut sanksi secara efektif sehingga terbuka peluang untuk mencapai kesepakatan di putaran perundingan kali ini, karena tanpa terealisasinya kepentingan ekonomi Iran seperti yang dijanjikan JCPOA, maka tidak mungkin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Ali Bagheri Kani, juru runding senior dan sekaligus wakil menlu Iran bidang politik terkait hal ini menegaskan, "Semakin pihak seberang memiliki keseiapan lebih serius untuk mencabut sanksi, tekad lebih serius untuk menerima mekanisme usulan Iran di pencabutan sanksi, khususnya di dua isu verifikasi dan jaminan, maka kita semakin cepat untuk meraih kesepakatan." (MF)